Diduga Sakit Hati, Satu Keluarga Dibantai
A
A
A
KARAWANG - Diduga sakit hati, satu keluarga dibantai di Kampung Cibenda RT 01/03, Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang.
Persitwa berdarah yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, Kamis (1/1/2015) malam itu mengakibatkan satu satu orang tewas dan dua diantaranya mengalami luka parah.
Korban adalah pasangan suami istri dan anaknya. Mereka dibantai dengan keji menggunakan senjata tajam oleh remaja dibawah umur yang juga masih kerabat korban. Adapun korban tewas adalah Encin (30), sedangkan yang mengalami luka-luka adalah istrinya, bernama Uun (29) dan anaknya, Rahman (9).
Pascakejadian, seluruh korban luka maupun tewas langsung dilarikan ke RSUD Karawang oleh warga setempat Jumat (2/1/2015) dinihari. Sementara, pelaku pembantaian yang diketahui bernama Erik (16) berhasil ditangkap warga. Pelaku langsung diserahkan kepada polisi.
Dari keterangan warga setempat, insiden ini bermula saat Erik yang datang membawa senjata tajam terlibat cekcok dengan Encin di rumahnya. Erik tak terima karena Encin menuduhnya mengambil uang.
Tak disangka Erik yang sudah dibakar amarah gelap mata, tiba-tiba saja mengayunkan golok yang digenggamnya ke kepala pamannya tersebut.
Meskipun sempat melawan, namun luka tebasan golok yang dialami Encin pada bagian kepalanya membuat dirinya tak berdaya. Apalagi Erik terus menerus menerus menikamkan golok tersebut ke bagian lain tubuh korban, seperti punggung leher, wajah dan tangan.
Hingga akhirnya Encin tersungkur bersimbah darah dan meninggal di lokasi kejadian. Kegaduhan tersebut terdengar oleh Uun istri Encin yang sebelumnya sudah terlelap tidur di dalam kamar. Uun yang terkejut melihat suaminya tersungkur bersimbah darah lansung teriak histeris minta tolong.
Erik yang saat itu masih memegang golok lansung mengejar Uun. Kemudian melakukan hal serupa seperti yang dilakukannya pada Encin.
Saat pelaku menganiaya Uun dengan senjata tajam, tiba-tiba saja Rahman anak pasangan suami istri tersebut keluar dari kamar. Seperti aksi pembunuh berantai dalam film-film, Erik juga lansung mengejar anak 9 tahun itu. Kemudian mengayunkan golok yang dibawa itu pada tubuh Rahman.
Beruntung warga yang mendengar kegaduhan tersebut langsung berdatangan dan berhasil menangkap Erik. Hingga kini, kondisi istri korban masih kritis di rumah sakit dan dalam penanganan medis.
Sedangkan, Rahman kondisinya sudah mulai membaik. Meskipun shock, namun Rahman mengingat jelas kejadian yang menimpa keluarganya saat dimintai keterangan oleh polisi.
Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Dony Satria Wicaksono saat dihubungi Jumat (2/1/2015) sore membenarkan kejadian tersebut. Saat ini, menurutnya, pelaku sudah diamankan polisi.
Hasil penyelidikan sementara, motif pelaku tega melakukan perbuatan keji itu karena sakit hati karena dituduh mengambil uang. "Dalam kasus ini pelaku terancam dikenai Pasal 338 dan Pasal 339 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara atau seumur hidup," jelas Dony.
Persitwa berdarah yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, Kamis (1/1/2015) malam itu mengakibatkan satu satu orang tewas dan dua diantaranya mengalami luka parah.
Korban adalah pasangan suami istri dan anaknya. Mereka dibantai dengan keji menggunakan senjata tajam oleh remaja dibawah umur yang juga masih kerabat korban. Adapun korban tewas adalah Encin (30), sedangkan yang mengalami luka-luka adalah istrinya, bernama Uun (29) dan anaknya, Rahman (9).
Pascakejadian, seluruh korban luka maupun tewas langsung dilarikan ke RSUD Karawang oleh warga setempat Jumat (2/1/2015) dinihari. Sementara, pelaku pembantaian yang diketahui bernama Erik (16) berhasil ditangkap warga. Pelaku langsung diserahkan kepada polisi.
Dari keterangan warga setempat, insiden ini bermula saat Erik yang datang membawa senjata tajam terlibat cekcok dengan Encin di rumahnya. Erik tak terima karena Encin menuduhnya mengambil uang.
Tak disangka Erik yang sudah dibakar amarah gelap mata, tiba-tiba saja mengayunkan golok yang digenggamnya ke kepala pamannya tersebut.
Meskipun sempat melawan, namun luka tebasan golok yang dialami Encin pada bagian kepalanya membuat dirinya tak berdaya. Apalagi Erik terus menerus menerus menikamkan golok tersebut ke bagian lain tubuh korban, seperti punggung leher, wajah dan tangan.
Hingga akhirnya Encin tersungkur bersimbah darah dan meninggal di lokasi kejadian. Kegaduhan tersebut terdengar oleh Uun istri Encin yang sebelumnya sudah terlelap tidur di dalam kamar. Uun yang terkejut melihat suaminya tersungkur bersimbah darah lansung teriak histeris minta tolong.
Erik yang saat itu masih memegang golok lansung mengejar Uun. Kemudian melakukan hal serupa seperti yang dilakukannya pada Encin.
Saat pelaku menganiaya Uun dengan senjata tajam, tiba-tiba saja Rahman anak pasangan suami istri tersebut keluar dari kamar. Seperti aksi pembunuh berantai dalam film-film, Erik juga lansung mengejar anak 9 tahun itu. Kemudian mengayunkan golok yang dibawa itu pada tubuh Rahman.
Beruntung warga yang mendengar kegaduhan tersebut langsung berdatangan dan berhasil menangkap Erik. Hingga kini, kondisi istri korban masih kritis di rumah sakit dan dalam penanganan medis.
Sedangkan, Rahman kondisinya sudah mulai membaik. Meskipun shock, namun Rahman mengingat jelas kejadian yang menimpa keluarganya saat dimintai keterangan oleh polisi.
Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Dony Satria Wicaksono saat dihubungi Jumat (2/1/2015) sore membenarkan kejadian tersebut. Saat ini, menurutnya, pelaku sudah diamankan polisi.
Hasil penyelidikan sementara, motif pelaku tega melakukan perbuatan keji itu karena sakit hati karena dituduh mengambil uang. "Dalam kasus ini pelaku terancam dikenai Pasal 338 dan Pasal 339 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara atau seumur hidup," jelas Dony.
(lis)