PKL Patimura Segera Dipindah ke Citarum

Jum'at, 02 Januari 2015 - 11:28 WIB
PKL Patimura Segera Dipindah ke Citarum
PKL Patimura Segera Dipindah ke Citarum
A A A
SEMARANG - Setelah mangkrak cukup lama, Dinas Pasar Kota Semarang berencana mengoptimalkan kembali shelter pedagang kaki lima (PKL) di depan Stadion Citarum Semarang.

Langkah ini dilakukan menyusul telah selesainya perbaikan shelter yang sempat rusak tersebut. Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Tridjoto Sardjoko mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan merelokasi PKL eks Shelter Citarum yang kini berjualan di Jalan Patimura kembali ke lokasi itu. “Itu kan sudah selesai ditata ulang shelter -nya. Jadi, dalam waktu dekat kami akan mengajak para PKL yang dulu menempati lokasi itu untuk kembali lagi,” katanya.

Dinas Pasar telah mengirimkan surat pertama kepada para PKL mengenai rencana relokasi tersebut. Dalam surat pertama, pihaknya memberi waktu kepada para PKL hingga 5 Januari untuk segera pindah dan menempati shelter Citarum.

“Mudah-mudahan mereka sadar dan mau menanggapi surat itu. Tapi kalau tidak, kami akan kirim lagi surat hingga tiga kali. Kalau tetap tidak mau pindah maka kami akan meminta bantuan dari Satpol PP Kota Semarang untuk menegakkan perda (peraturan daerah),” paparnya.

Tridjoto berharap PKL dapat bekerja sama dan mau direlokasi di shelter Citarum. Itu karena lokasi itu merupakan lokasi sah dan telah disiapkan tempat yang representatif. “Itu kan sudah kami bangunkan lokasi berjualan yang layak, bagus, dan sah. Jadi, kami harap para pedagang sadar dan mau menempati lokasi itu tanpa harus dipaksa,” kata dia.

Sementara itu, para PKL eks Citarum yang berjualan di Jalan Patimura mengaku belum tahu mengenai rencana relokasi tersebut. Meski begitu, para pedagang mengaku kecewa dengan rencana tersebut.

“Kami sudah pernah berjualan di sana (shelter Citarum) selama 1,5 tahun. Kenapa kami pindah dan kembali ke sini karena di sana sepi pembeli. Kami hancur-hancuran saat berjualan di sana dan tidak mendapat pemasukan,” kata salah satu PKL Muryadi.

Muryadi menceritakan, saat dulu dipindah ke shelter Citarum, omzet dagangannya menurun drastis. Diahanyamampumenjual satu pasang sepatu dalam sehari. Kadang dalam beberapa hari tidak ada pembeli yang datang.

“Lokasi itu meskipun di bangun ruko dan diberi AC, tetap saja sepi. Soalnya itu bukan akses jalan umum karena itu akses jalan kampung. Selain itu, di sana juga tidak ada lokasi penitipan barang buat dagangan kami,” ungkapnya.

Muryadi mengaku akan tetap bertahan di lokasi berjualan saat ini. Meskipun risikonya dia akan kejar-kejaran dengan pihak Satpol PP Kota Semarang. “Demi keluarga, saya tetap akan nekat kembali ke sini (Patimura). Meski harus kejar-kejaran dengan Satpol tidak apa-apa. Ini demi menghidupi keluarga,” ucapnya.

Dia berharap Dinas Pasar memberikan izin kepada para PKL untuk tetap berjualan di Jalan Patimura. Meskipun nanti para pedagang akan berjualan di belakang trotoar dan membangun lapak sendiri.

“Atau kalau mau direlokasi, kami harap dicarikan lokasi yang strategis. Kalau kami direlokasi di pinggir Jalan Arteri Soekarno-Hatta kami mau karena di sana ada lahan untuk berjualan di belakang trotoar. Tapi kalau disuruh berjualan di shelter Citarum, kami tidak mau,” tandasnya.

Andika Prabowo
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8160 seconds (0.1#10.140)