Drainase Pantura Masih Buruk

Kamis, 01 Januari 2015 - 12:35 WIB
Drainase Pantura Masih...
Drainase Pantura Masih Buruk
A A A
KUDUS - Jalur pantura Kudus-Demak terancam kembali terendam banjir pada musim hujan tahun ini akibat masih buruknya sistem drainase di jalur transnasional itu.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan tidak maksimalnya drainase akan berimbas pada tergenangnya jalur transnasional itu seperti saat banjir besar awal tahun 2014. Saat itu jalan penghubung Jawa Tengah dan Jawa Timur itu terendam air banjir hingga 1,5 meter. Akibatnya, lalu lintas barang dan jasa baik dari arah timur (Surabaya) maupun barat (Jakarta) di jalur tersebut putus hingga lebih dari sepekan.

Perekonomian masyarakat pun tersendat, bahkan sempat terjadi kelangkaan BBM di kawasan Kudus dan sekitarnya. “Badan jalannya memang sudah bagus tapi kalau saluran air tidak dimenej dengan baik maka akan mengganggu yang lain,” kata Ganjar saat inspeksi mendadak(sidak) dijalurpantura Kudus, tepatnya depan Terminal Induk Jati Kudus kemarin.

Sasaran utama sidak Ganjar yang didampingi Bupati Kudus Musthofa adalah badan jalan pantura perbatasan Kudus- Demak yang sempat terendam banjir beberapa bulan lalu. Agar tak terendam banjir lagi, badan jalur transnasional ini ditinggikan dengan ketinggian bervariasi. Selain itu, dilakukan pembetonan agar usia badan jalan lebih panjang.

Total anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat untuk perbaikan di jalur pantura perbatasan Kudus- Demak ini sekitar Rp18 miliar. Selain mengamati badan jalan yang sudah dibeton, Ganjar juga menelusuri drainase di tepi jalur pantura tersebut. Mulai dari drainase di depan Terminal Induk Jati hingga titik ujung yang berbatasan dengan pemukiman penduduk.

Dari depan terminal, saluran air memang cukup besar, orang dewasa bahkan bisa berdiri di tengah-tengah infrastruktur drainase tersebut. Namun, saat di titik ujung, saluran air lebih menyerupai got kecil. Parahnya lagi, titik ujung itu posisinya juga lebih rendah dari tanggul Sungai Wulan yang merupakan saluran pembuangan dari drainase jalur pantura tersebut.

Menurut Ganjar, perlu langkah khusus agar jalur pantura itu tak lagi tergenang banjir, terlebih saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Bupati Kudus Musthofa menegaskan bahwa pihaknya siap mengalokasikan dana untuk proyek drainase pantura Kudus.

Yang terpenting lagi ada kerja sama sinergis antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. “Perencanaan harus satu, jadi integral tidak terpisah- pisah. Prinsipnya, kita siap membantu,” tandasnya.

Muhammad Oliez
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6662 seconds (0.1#10.140)