146 Orang Sakit dan Tiga Tewas

Selasa, 30 Desember 2014 - 10:53 WIB
146 Orang Sakit dan...
146 Orang Sakit dan Tiga Tewas
A A A
BANDUNG - Selama sepuluh hari korban banjir di tiga kecamatan Kabupaten Bandung tinggal di pengungsian. Puncaknya saat lebih dari 15.000 orang terpaksa mengungsi.

Di pengungsian tentu ada saja pengungsi yang mengalami masalah kesehatan bahkan hingga meninggal. Berdasarkan data, ada 146 orang sakit dan tiga orang meninggal. “Dari yang meninggal itu satu orang balita, satu orang remaja, dan lansia,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung kemarin.

Marlan mengatakan, berbagai penyakit memang kerap menghatui pengungsi di antaranya muntaber, ISPA, diare, gatal-gatal, dan pusing. hingga pihaknya harus menyiagakan tenaga medis untuk menangani pengungsi yang sakit agar tidak lagi menimbulkan korban jiwa.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Nina Setiana mengatakan, Pemkab Bandung bekerja sama dengan PMI setempat memberikan rujukan kepada 31 pasien yang menjadi korban bencana banjir. Sebagian besar rujukan pasien diarahkan ke Rumah Sakit Al Ihsan Baleendah. Akibat penyakit reumatik, stroke, jantung, kram usus, muntaber atau pasien ka rena penyakit lanjut usia.

Nina membenarkan posko kesehatan yang berada tidak jauh dari lokasi pengungsian, mulai tanggal 23 sampai 27 Desember 2014 telah memeriksa pasien sebanyak 146 pasien anak-anak, dewasa, dan orang tua. Mereka mengeluh karena penyakit mata, diare, gatal-gatal, pusing dan maag. Pemeriksaan dan pengobatan pasien dilakukan oleh sejumlah tenaga medis berupa pemberian obat-obatan dan pemeriksaan tekanan darah.

“Kalau sakitnya cukup berat, kami rujuk kerumah sakit terdekat menggunakan layanan ambulans yang berada di seputar lokasi pengungsian, ucapnya. Pelayanan kesehatan dilakukan ke seluruh pos pengungsian dengan menerjunkan puluhan tenaga medis. Sampai Sabtu (27/12), jumlah pengungsi yang sudah mem peroleh pelayanan dan pemeriksaan kesehatan tercatat 3.323 orang. Sebagian besar mereka menderita ISPA, hipertensi, lambung, dan diare.

Berangsur Surut

Bencana banjir yang melanda Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, berangsur surut. Beberapa ruas jalan yang sebelumnya terputus seperti di dua titik Jalan Mohamad Tohha, satu titik di Jalan Raya Baleendah, kini sudah bisa dilalui pengendara meski masih ada sedikit genangan.

Meski banjir berangsur surut, bukan berarti masalah yang dihadapi warga usai karena banjir besar yang merendam ribuan permukiman itu meninggalkan endapan lumpur tebal. Lumpur sete bal 10 cm hingga 50 cm terlihat di mana-mana. Warga yang rumahnya sudah tak terendam banjir, kini kesulitan membersihkan sisa lumpur.

Diperpanjang 5 Januari

Status tanggap darurat bencana di Kabupaten Bandung diperpanjang hingga 5 Januari 2015 karena 14.200-an warga di lokasi bencana masih mengungsi. “Status tanggap darurat tahap pertama berakhir Senin (29/12), setelah dilakukan rapat koordinasi dan evaluasi maka status tanggap darurat diperpanjang hingga 5 Januari 2015,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Marlan.

Dia menyebutkan, pemberlakuan status darurat bencana dilakukan pertujuh hari dan bisa diperpanjang bila kondisi di lapangan masih membutuhkan penanganan kedaruratan intensif. “Banjir memang sudah mulai surut, namun genangan masih terjadi di sejumlah titik dan sebanyak 14.200-an warga masih mengungsi, mereka masih butuh penanganan kedaruratan,” kata Marlan.

Dengan perpanjangan status kedaruratan di wilayah bencana banjir Kabupaten Ban dung, maka pihaknya memiliki kewenangan yang lebih leluasa dalam penanganan bencana terutama dalam mengatasi dampak banjir.

Terlebih, kata Marlan musim puncak hujan diprediksi masih berlanjut, dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir susulan mengingat intenitas dan curah hujan masih cukup tinggi hingga akhir Januari 2015.

Nur Azis
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1349 seconds (0.1#10.140)