Keluarga Pramugara Wismoyo Kecewa Terhadap Maskapai AirAsia
A
A
A
KLATEN - Keluarga salah satu crew maskapai penerbangan AirAsia mengaku sangat kecewa dengan maskapai tersebut.
Paman Wismoyo Arie Prambudi, yang bekerja sebagai Flight Attendant di AirAsia, Suwarno mengatakan, meskipun pesawat yang diawaki Wismoyo tersebut dinyatakan hilang kontak dalam penerbangan, tapi hingga saat ini belum ada satupun perwakilan dari maskapai itu yang datang ke rumah keponakannya.
"Keponakan saya itu salah satu crew, salah satu karyawan di AirAsia. Tapi sampai saat ini belum ada satupun dari Air Asia yang datang ke sini," papar Suwarno, di rumah duka, Dusun Jetak Lor RT: 1/9, Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (29/12/2014).
Menurut Suwarno, kabar hilang kontaknya Pesawat AirAsia QZ 8501 tersebut bukan datang dari pihak maskapai. Namun, dari teman dekat keponakannya tersebut.
"Keponakan saya termasuk salah satu crew yang ada di penerbangan yang hilang itu, bukan diberitahu AirAsia. Tapi dari teman ponakan saya," ujarnya.
Atas sikap AirAsia, pihak keluarga sepakat untuk tidak mengizinkan kedua orang tua korban untuk terbang ke Surabaya. Sekalipun itu dibiayai dari pihak AirAsia.
Pihak keluarga cukup mengkoordinator keluarga besar yang ada di Jakarta, Surabaya dan Batam untuk siaga di bandara menunggu kabar.
"Kita sepakat, orangtua tak perlu ke Surabaya. Cukup keluarga saja. Kakak korban yang kerja di bank, stand by di Jakarta. Di Surabaya juga dan ada yang di Batam," pungkasnya.
Paman Wismoyo Arie Prambudi, yang bekerja sebagai Flight Attendant di AirAsia, Suwarno mengatakan, meskipun pesawat yang diawaki Wismoyo tersebut dinyatakan hilang kontak dalam penerbangan, tapi hingga saat ini belum ada satupun perwakilan dari maskapai itu yang datang ke rumah keponakannya.
"Keponakan saya itu salah satu crew, salah satu karyawan di AirAsia. Tapi sampai saat ini belum ada satupun dari Air Asia yang datang ke sini," papar Suwarno, di rumah duka, Dusun Jetak Lor RT: 1/9, Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (29/12/2014).
Menurut Suwarno, kabar hilang kontaknya Pesawat AirAsia QZ 8501 tersebut bukan datang dari pihak maskapai. Namun, dari teman dekat keponakannya tersebut.
"Keponakan saya termasuk salah satu crew yang ada di penerbangan yang hilang itu, bukan diberitahu AirAsia. Tapi dari teman ponakan saya," ujarnya.
Atas sikap AirAsia, pihak keluarga sepakat untuk tidak mengizinkan kedua orang tua korban untuk terbang ke Surabaya. Sekalipun itu dibiayai dari pihak AirAsia.
Pihak keluarga cukup mengkoordinator keluarga besar yang ada di Jakarta, Surabaya dan Batam untuk siaga di bandara menunggu kabar.
"Kita sepakat, orangtua tak perlu ke Surabaya. Cukup keluarga saja. Kakak korban yang kerja di bank, stand by di Jakarta. Di Surabaya juga dan ada yang di Batam," pungkasnya.
(sms)