BMKG Akui, Jalur AirAsia Alami Cuaca Buruk
A
A
A
JAKARTA - Wilayah bagian barat Indonesia termasuk lokasi dugaan hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501 mengalami cuaca buruk. Hal itu diketahui dari satelit yang dimiliki Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Berdasarkan citra satelit, memang ada cuaca buruk," kata Kepala Bidang Cuaca Ekstrem BMKG Kukuh Ribudiyanto kepada wartawan di Jakarta, Senin (29/12/2014).
Cuaca buruk ini, Kukuh menuturkan, adanya awan Cumulonimbus atau cb yang terdapat di Indonesia bagian barat. Awan dengan bahasa latin cumulus tidak bisa diprediksi kapan munculnya.
Dia menjelaskan, awan ini terjadi lantaran adanya zona yang memiliki kelembaban tinggi dan dilewati oleh pertemuan siklon tropik yang sering terjadi di Indonesia.
Selain itu, kata dia, biasanya awan ini menjadi hujan angin dan puting beliung. Awan Cb ini inilah yang harus dihindari oleh pilot yang menerbangkan pesawatnya untuk menghindari goncangan pada pesawat yang dikemudikannya.
"Berdasarkan citra satelit, memang ada cuaca buruk," kata Kepala Bidang Cuaca Ekstrem BMKG Kukuh Ribudiyanto kepada wartawan di Jakarta, Senin (29/12/2014).
Cuaca buruk ini, Kukuh menuturkan, adanya awan Cumulonimbus atau cb yang terdapat di Indonesia bagian barat. Awan dengan bahasa latin cumulus tidak bisa diprediksi kapan munculnya.
Dia menjelaskan, awan ini terjadi lantaran adanya zona yang memiliki kelembaban tinggi dan dilewati oleh pertemuan siklon tropik yang sering terjadi di Indonesia.
Selain itu, kata dia, biasanya awan ini menjadi hujan angin dan puting beliung. Awan Cb ini inilah yang harus dihindari oleh pilot yang menerbangkan pesawatnya untuk menghindari goncangan pada pesawat yang dikemudikannya.
(mhd)