Tak Punya Empati, Orang-orang Ini Hina Musibah AirAsia
A
A
A
JAKARTA - Dunia penerbangan kembali berduka. Pesawat AirAsia Indonesia jenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC dinyatakan hilang kontak, setelah lepas landas dari Surabaya menuju Singapura, Minggu 28 Desember 2014.
Musibah dunia penerbangan itu pun membuat lapisan masyarakat empati. Sejumlah pejabat negara, politikus, tokoh masyarakat, dan warga biasa, sama-sama mengharap doa agar para penumpang yang ada di pesawat nahas itu bisa selamat.
Namun, masih saja ada yang menghina dan terang-terangan tidak menunjukkan empati atas musibah hilangnya pesawat yang mengangkut 155 penumpang, di mana sebanyak 137 penumpangnya adalah orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi.
Serta dua pilot, empat awak kabin, dan satu teknisi. Penumpang terbesar dalam pesawat itu merupakan warga negara Indonesia, dan tujuh orang warga negara asing dari beberapa negara.
Seperti yang ditunjukkan oleh pemilik akun Facebook Rachma Wati misalnya. Dia dengan terang-terangan menulis agar pesawat yang hilang kontak itu tidak ditemukan. Bahkan, dia membawa isu agama di dalamnya.
"Semoga pesawatnya tidak ditemukan, kalau perlu hancur sekalian," katanya.
Komentar wanita berjilbab yang masih duduk di bangku SMA Negeri ini pun langsung tersebar ke sejumlah pemilik akun Facebook lainnya, dan menjadi buah bibir jejaring sosial. Seperti di akun Helga Worotitjan AkunPribadi misalnya.
"Di tengah musibah malah menghina...anak siapa ini? Kalo kamu anak di bawah umur, orang tuamu gagal membuatmu berempati sedikit. Sedikit saja Nak..#QZ8501," tulis pemilik akun Helga mengomentari status tersebut.
Hal senada pun diungkapkan seorang pria di jejaring sosial Path. Dalam kicauannya, pria itu bahkan mengharap semakin banyak yang jatuh dan murahan, hingga yang tersisa hanya Garuda Indonesia.
"Semoga peswat-pesawat murahan banyak jatuh dan hilang di angkasa. Dan tersisa satu perusahaan yang sangat gw dan keluarga gw percaya, yaitu Garuda Indonesia," kata pria tersebut.
Kontan, status pria ini langsung mendapat respon dari sesama pemilik akun Path. Respon tersebut datang dari pemilik akun Path Mardian yang dibalasnya dengan nada setengah emosi, dan mengecam.
"Tertawa di atas penderitaan orang lain, gak punya hati nih manusia. Ehh bukan manusia lagi, tetapi iblis," pungkasnya.
Musibah dunia penerbangan itu pun membuat lapisan masyarakat empati. Sejumlah pejabat negara, politikus, tokoh masyarakat, dan warga biasa, sama-sama mengharap doa agar para penumpang yang ada di pesawat nahas itu bisa selamat.
Namun, masih saja ada yang menghina dan terang-terangan tidak menunjukkan empati atas musibah hilangnya pesawat yang mengangkut 155 penumpang, di mana sebanyak 137 penumpangnya adalah orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi.
Serta dua pilot, empat awak kabin, dan satu teknisi. Penumpang terbesar dalam pesawat itu merupakan warga negara Indonesia, dan tujuh orang warga negara asing dari beberapa negara.
Seperti yang ditunjukkan oleh pemilik akun Facebook Rachma Wati misalnya. Dia dengan terang-terangan menulis agar pesawat yang hilang kontak itu tidak ditemukan. Bahkan, dia membawa isu agama di dalamnya.
"Semoga pesawatnya tidak ditemukan, kalau perlu hancur sekalian," katanya.
Komentar wanita berjilbab yang masih duduk di bangku SMA Negeri ini pun langsung tersebar ke sejumlah pemilik akun Facebook lainnya, dan menjadi buah bibir jejaring sosial. Seperti di akun Helga Worotitjan AkunPribadi misalnya.
"Di tengah musibah malah menghina...anak siapa ini? Kalo kamu anak di bawah umur, orang tuamu gagal membuatmu berempati sedikit. Sedikit saja Nak..#QZ8501," tulis pemilik akun Helga mengomentari status tersebut.
Hal senada pun diungkapkan seorang pria di jejaring sosial Path. Dalam kicauannya, pria itu bahkan mengharap semakin banyak yang jatuh dan murahan, hingga yang tersisa hanya Garuda Indonesia.
"Semoga peswat-pesawat murahan banyak jatuh dan hilang di angkasa. Dan tersisa satu perusahaan yang sangat gw dan keluarga gw percaya, yaitu Garuda Indonesia," kata pria tersebut.
Kontan, status pria ini langsung mendapat respon dari sesama pemilik akun Path. Respon tersebut datang dari pemilik akun Path Mardian yang dibalasnya dengan nada setengah emosi, dan mengecam.
"Tertawa di atas penderitaan orang lain, gak punya hati nih manusia. Ehh bukan manusia lagi, tetapi iblis," pungkasnya.
(san)