Perbaikan Belum Selesai, Alun-alun Bandung Diserbu Warga
A
A
A
BANDUNG - Meski belum diresmikan dan baru masuk tahap akhir revitalisasi, ratusan warga mulai memadati Alun-alun Bandung kemarin.
Pantauan KORAN SINDO, sejak pagi hari, Alun-alun Bandung tak hentinya dikunjungi masyarakat. Ratusan masyarakat dari beragam usia berbaur di taman seluas sekitar 22.700 meter persegi itu. Ada beragam aktivitas yang dilakukan. Beberapa anakanak tam pak sumringah bermain di area taman.
Sementara orang dewasa tampak duduk lesehan sembari menikmati area taman untuk sekedar bercengkrama. Namun tak lupa melewatkan momen dengan berfoto dengan latar belakang rumput sintetis. Salah seorang pengunjung, Arisman, 44, mengaku puas dengan wajah baru Alun-alun Kota Bandung. Dia tak menyangka Alun-alun Bandung akan menjadi lebih bagus seperti sekarang.
“Pokoknya kondisinya beda sama kemarin. Kalau kemarin kelihatan gak ke urus, gersang, sekarang alham dulilah lebih bagus,” ujarnya dia. Warga Cikapundung ini mengaku, sengaja datang bersama keluarganya menikmati taman ter sebut. Dia datang dengan membawa serta anak anaknya. “Iya lihat aja, dari tadi lari-larian kaya gak ada capeknya. Mereka senang sekali saya ajak ke sini,” katanya.
Hal senada diungkapkan Iman, 30. Warga Sudirman ini mengaku tak sengaja datang ke taman itu. “Barusan kebetulan lewat ke sini, terus lihat banyak orang, jadi penasaran lihat Alun-alun Bandung yang baru. Pas kesini ternyata alunalunnya memang lebih bagus. Tempatnya lebih nyaman dan tertata,” ujar Iman.
Dia pun mengapresiasi kinerja Pemkot Bandung yang telah berhasil menghidupkan kembali kawasan ini menjadi lebih hijau dengan hadirnya beraneka tanaman. “Sekarang tinggal giliran warganya saja yang menjaga biar tetap bagus. Kan sayang udah bagus seperti ini kalau rusak,” katanya.
Pengunjung yang ingin menginjakan kaki di rumput sintetis, harus melepas alas kakinya. Meskipun tanpa alas kaki, para pengunjung tetap tampak ceria saat menikmati area taman. “Gak masalah buka sepatu juga, malah lebih baik buka sepatu biar rumputnya terjaga. Tapi kalau bisa disediakan penitipan sepatu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan, progres pengerjaan sudah memasuki tahap penyelesaian (finishing). Menurut Arief setelah seluruh bangunan selesai, alun alun ini nantinya akan ditanami beragam tanaman hias. “Nanti akan kami tanami beberapa tanaman bunga berwarna-warni, ada lantera merah sama lantera kuning, tanamannya sudah ada tinggal dipasang,” katanya.
Arief menargetkan, pengerjaan revitalisasi alun-alun dapat selesai dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat Kota Bandung, kata Arief baru dapat menikmati dapat menikmati seluruh area tersebut pada 31 Desember yakni saat diluncurkan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. “Kami akan menggelar istigashah saat hari peresmian dengan mengundang anak-anak PAUD di Kota Bandung. Ini sebagai bentuk rasa syukur kami,” tandasnya.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan, lebih memilih menggunakan rumput sintetis ketimbang rumput alami karena persoalan teknis. Menurut dia, tepat berada di bawah area taman terdapat basemen dua lantai. Jika menggunakan rumput asli, harus menggunakan tanah yang banyak yang dikhawatirkan menambah beban struktur.
Dian Rosadi
Pantauan KORAN SINDO, sejak pagi hari, Alun-alun Bandung tak hentinya dikunjungi masyarakat. Ratusan masyarakat dari beragam usia berbaur di taman seluas sekitar 22.700 meter persegi itu. Ada beragam aktivitas yang dilakukan. Beberapa anakanak tam pak sumringah bermain di area taman.
Sementara orang dewasa tampak duduk lesehan sembari menikmati area taman untuk sekedar bercengkrama. Namun tak lupa melewatkan momen dengan berfoto dengan latar belakang rumput sintetis. Salah seorang pengunjung, Arisman, 44, mengaku puas dengan wajah baru Alun-alun Kota Bandung. Dia tak menyangka Alun-alun Bandung akan menjadi lebih bagus seperti sekarang.
“Pokoknya kondisinya beda sama kemarin. Kalau kemarin kelihatan gak ke urus, gersang, sekarang alham dulilah lebih bagus,” ujarnya dia. Warga Cikapundung ini mengaku, sengaja datang bersama keluarganya menikmati taman ter sebut. Dia datang dengan membawa serta anak anaknya. “Iya lihat aja, dari tadi lari-larian kaya gak ada capeknya. Mereka senang sekali saya ajak ke sini,” katanya.
Hal senada diungkapkan Iman, 30. Warga Sudirman ini mengaku tak sengaja datang ke taman itu. “Barusan kebetulan lewat ke sini, terus lihat banyak orang, jadi penasaran lihat Alun-alun Bandung yang baru. Pas kesini ternyata alunalunnya memang lebih bagus. Tempatnya lebih nyaman dan tertata,” ujar Iman.
Dia pun mengapresiasi kinerja Pemkot Bandung yang telah berhasil menghidupkan kembali kawasan ini menjadi lebih hijau dengan hadirnya beraneka tanaman. “Sekarang tinggal giliran warganya saja yang menjaga biar tetap bagus. Kan sayang udah bagus seperti ini kalau rusak,” katanya.
Pengunjung yang ingin menginjakan kaki di rumput sintetis, harus melepas alas kakinya. Meskipun tanpa alas kaki, para pengunjung tetap tampak ceria saat menikmati area taman. “Gak masalah buka sepatu juga, malah lebih baik buka sepatu biar rumputnya terjaga. Tapi kalau bisa disediakan penitipan sepatu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan, progres pengerjaan sudah memasuki tahap penyelesaian (finishing). Menurut Arief setelah seluruh bangunan selesai, alun alun ini nantinya akan ditanami beragam tanaman hias. “Nanti akan kami tanami beberapa tanaman bunga berwarna-warni, ada lantera merah sama lantera kuning, tanamannya sudah ada tinggal dipasang,” katanya.
Arief menargetkan, pengerjaan revitalisasi alun-alun dapat selesai dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat Kota Bandung, kata Arief baru dapat menikmati dapat menikmati seluruh area tersebut pada 31 Desember yakni saat diluncurkan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. “Kami akan menggelar istigashah saat hari peresmian dengan mengundang anak-anak PAUD di Kota Bandung. Ini sebagai bentuk rasa syukur kami,” tandasnya.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan, lebih memilih menggunakan rumput sintetis ketimbang rumput alami karena persoalan teknis. Menurut dia, tepat berada di bawah area taman terdapat basemen dua lantai. Jika menggunakan rumput asli, harus menggunakan tanah yang banyak yang dikhawatirkan menambah beban struktur.
Dian Rosadi
(ftr)