Keluarga Dona Berharap Mukjizat Allah
A
A
A
MALANG - Perasaan sedih bercampur duka menyelimuti keluarga Nurali (75), dan Hartatik (60), orang tua Donna Indah Nurwatie, salah satu penumpang pesawat AirAsia yang hilang kontak sejak Minggu pagi.
Saat ini keluarga Donna yang tinggal di Jalan Gading Kasri, Kelurahan Gading Kasri, Kota Malang berharap mukjizat dari Allah SWT. Mereka berharap Dona bersama menantunya Gusti Made Bobby Sidharta (43), dan kedua cucunya Gusti Ayu Putriyana dan Gusti Ayumade Keisah segera ditemukan dalam kondisi selamat.
Mulut Nurali tarasa begitu berat saat menceritakan perjalan hidup keluarga anaknya. Menurut dia, Bobby, Dona dan kedua cucunya tergolong keluarga yang baik dan rukun. Kepada tetangga di lingkungan rumahnya juga demikian. Bobby mudah bergaul dan terkenal pemurah kepada semua tetangganya.
“Kedua cucu saya sangat sayang sekali kepada kami. Setiap bermain ke rumah saya. Sulit untuk diajak pulang oleh mamanya Dona. Kami sangat terkejut dengan kejadian ini. Dan berharap keluarga anak saya termasuk penumpang AirAsia yang lain bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat,” ucap Nurali ditemui KORAN SINDO Jatim, di rumah Bobby di Jalan Simpang Gading Kasri No 16, Kelurahan Gading Kasri, Kota Malang, Minggu 28 Desember kemarin.
Menurut Nurali, sebenarnya dia tidak mengetahui kalau keluarga anaknya termasuk dalam pesawat AirAsia yang hilang kontak sejak Minggu pagi. Saat kejadian Nurali bersama istrinya Hartatik sedang berkunjung ke rumah mertuanya di Surabaya.
Yang memberitahukan kalau Bobby bersama Dona dan kedua cucunya termasuk dalam penumpang Air Asia adalah Dhanty kakak Bobby yang tinggal di Jakarta dan Yogi adiknya Bobby. Kemudian Nyoman, besannya yang tinggal di Madiun juga memberitahukan kalau anggota keluarga Bobby termasuk penumpang Air Asia.
“Kira-kira pukul 11.00 siang saya ditelepon orang tua, kakak dan adiknya Bobby. Dia memberitahukan kalau Bobby penumpang dalam pesawat Air Asia bersama Dona dan kedua cucu saya. Dona keluar rumahnya pukul Minggu pukul 02.00. Dia ikut travel Universal. Tadi saya sudah telepon travelnya tapi tidak ada jawaban,” ujar Nurali nampak sedih.
Menurut Nurali, terakhir ketemu dengan Donna anaknya Sabtu 27 Desember pukul 19.00. Lalu Minggu pukul 05.00 dia mengirimkan SMS ke Dona tapi tidak ada jawaban. Selanjutnya Minggu siang dia berkirim SMS lagi ke Dona juga tidak ada balasan. “Saat itu perasaan saya ini tidak tenang,” imbuhnya.
Hartatik, orang tua Dona menambahkan, sebelum pesawat Air Asia mengalami kecelakaan saat melakukan penerbangan dari Bandara Juanda Surabaya ke Singapura. Seminggu ini dia sudah merasakan firasat buruk. Yang ditandai dengan mimpi-mimpinya.
Menurutnya, beberapa bulan lalu Dona anaknya memang mengutarakan niatannya ingin mengajak berlibur kedua anaknya ke Singapura dan Malaysia.
“Saya sendiri tidak mengetahui jadwal keberangkatannya. Tadi siang saya melihat berita di TVRI yang menayangkan nama-nama penumpang AirAsia. Saat itu saya membaca nama menantu, anak dan dua cucu saya. Saat itu juga saya langsung lemas,” ungkap Hartatik.
Kata Hartatik, Sabtu pekan kemarin, Bobby bersama istri dan kedua anaknya berkunjung ke rumah orang tuanya di Madiun. Senin pagi Bobby sudah tiba di Malang lagi.
“Biasanya Bobby dan Dona hanya mengajak anaknya pergi ke Bandung dan Bali. Soal keinginannya ingin pergi ke Malaysia dan Singapura memang sudah diungkapkan kepada saya dan bapaknya,” imbuhnya.
Selanjutnya sambil menunggu kabar dari pemerintah. Nurali bersama Hartatik serta kerabatnya yang lain tinggal di rumah Bobby.
“Kami mohon bantuan doanya kepada masyarakat. Semoga keluarga anak saya bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat,” ucap Hartatik, sambil mengusap air matanya.
Kesedihan serupa juga rasakan Endang Sarwo Rini. Keluarga Bobby yang tinggal di Kota Sidoarjo. Dia tidak menduga kalau keluarga Bobby termasuk penumpang pesawat AirAsia itu.
“Saya datang ke Malang untuk mengurus pekerjaan. Saya mengetahui kejadian ini dari televisi dan membaca nama-nama penumpangnya ternyata ada nama adik saya Bobby,”
ujar Endang.
Diceritakan, sebelum menikahi Dona. Awalnya Boby menikah dengan Yunian Kenyo Saraswati. Terlahir anak pertamanya Gusti Ayu Putriyana.
“Yunian adik saya sudah meninggal dunia saat Sari panggilan Gusti Ayu Putriyana masih berusia 2 tahun. Waktu itu Yunian berpesan agar saya ikut menjaga Sari. Tapi saya telodor tidak bisa menjaga keponakan saya,” ujar Endang sambil menangis tersedu-sedu.
Menurut Endang, keluarga Bobby dan Dona tergolong keluarga yang baik. Terlebih lagi Dona kepada Sari. Dia tidak membedabedakan Sari dan Keisah.
“Saya terakhir ketemu dengan Sari dua tahun lalu di rumahnya. Waktu itu dia saya peluk dan saya katakan bude kangen sama kamu. Sari juga mengatakan kepada saya hal yang sama. Saya terus berdoa semoga keluarga adik saya ini segera ditemukan dengan kondisi selamat,” imbuhnya.
Pengakuan kalau keluarga Bobby dan Dona baik terucap dari Ima tetangganya. Menurut Ima, setiap hari pekerjaan Bobby dan Dona sebagai kontraktor. Walaupun Bobby kaya raya tidak sombong. Hampir setiap hari berkumpul dengan warga di teras rumahnya.
“Sari dan Keisah anaknya pendiam dan baik hati. Pak Bobby dan Bu Dona juga demikian. Tidak membeda-bedakan pergaulan. Setiap orang diajak berteman. Tutur katanya lembut dan sopan. Pak Bobby pesan kepada kita ingin mengajak kedua anak dan istrinya liburan ke P Bali. Tapi setelah itu pesan lagi Sabtu pagi jangan ada yang telepon nanti terkena roaming. Biar saya saja yang telepon,” urai Ima menirukan ucapan Bobby.
Saat ini keluarga Donna yang tinggal di Jalan Gading Kasri, Kelurahan Gading Kasri, Kota Malang berharap mukjizat dari Allah SWT. Mereka berharap Dona bersama menantunya Gusti Made Bobby Sidharta (43), dan kedua cucunya Gusti Ayu Putriyana dan Gusti Ayumade Keisah segera ditemukan dalam kondisi selamat.
Mulut Nurali tarasa begitu berat saat menceritakan perjalan hidup keluarga anaknya. Menurut dia, Bobby, Dona dan kedua cucunya tergolong keluarga yang baik dan rukun. Kepada tetangga di lingkungan rumahnya juga demikian. Bobby mudah bergaul dan terkenal pemurah kepada semua tetangganya.
“Kedua cucu saya sangat sayang sekali kepada kami. Setiap bermain ke rumah saya. Sulit untuk diajak pulang oleh mamanya Dona. Kami sangat terkejut dengan kejadian ini. Dan berharap keluarga anak saya termasuk penumpang AirAsia yang lain bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat,” ucap Nurali ditemui KORAN SINDO Jatim, di rumah Bobby di Jalan Simpang Gading Kasri No 16, Kelurahan Gading Kasri, Kota Malang, Minggu 28 Desember kemarin.
Menurut Nurali, sebenarnya dia tidak mengetahui kalau keluarga anaknya termasuk dalam pesawat AirAsia yang hilang kontak sejak Minggu pagi. Saat kejadian Nurali bersama istrinya Hartatik sedang berkunjung ke rumah mertuanya di Surabaya.
Yang memberitahukan kalau Bobby bersama Dona dan kedua cucunya termasuk dalam penumpang Air Asia adalah Dhanty kakak Bobby yang tinggal di Jakarta dan Yogi adiknya Bobby. Kemudian Nyoman, besannya yang tinggal di Madiun juga memberitahukan kalau anggota keluarga Bobby termasuk penumpang Air Asia.
“Kira-kira pukul 11.00 siang saya ditelepon orang tua, kakak dan adiknya Bobby. Dia memberitahukan kalau Bobby penumpang dalam pesawat Air Asia bersama Dona dan kedua cucu saya. Dona keluar rumahnya pukul Minggu pukul 02.00. Dia ikut travel Universal. Tadi saya sudah telepon travelnya tapi tidak ada jawaban,” ujar Nurali nampak sedih.
Menurut Nurali, terakhir ketemu dengan Donna anaknya Sabtu 27 Desember pukul 19.00. Lalu Minggu pukul 05.00 dia mengirimkan SMS ke Dona tapi tidak ada jawaban. Selanjutnya Minggu siang dia berkirim SMS lagi ke Dona juga tidak ada balasan. “Saat itu perasaan saya ini tidak tenang,” imbuhnya.
Hartatik, orang tua Dona menambahkan, sebelum pesawat Air Asia mengalami kecelakaan saat melakukan penerbangan dari Bandara Juanda Surabaya ke Singapura. Seminggu ini dia sudah merasakan firasat buruk. Yang ditandai dengan mimpi-mimpinya.
Menurutnya, beberapa bulan lalu Dona anaknya memang mengutarakan niatannya ingin mengajak berlibur kedua anaknya ke Singapura dan Malaysia.
“Saya sendiri tidak mengetahui jadwal keberangkatannya. Tadi siang saya melihat berita di TVRI yang menayangkan nama-nama penumpang AirAsia. Saat itu saya membaca nama menantu, anak dan dua cucu saya. Saat itu juga saya langsung lemas,” ungkap Hartatik.
Kata Hartatik, Sabtu pekan kemarin, Bobby bersama istri dan kedua anaknya berkunjung ke rumah orang tuanya di Madiun. Senin pagi Bobby sudah tiba di Malang lagi.
“Biasanya Bobby dan Dona hanya mengajak anaknya pergi ke Bandung dan Bali. Soal keinginannya ingin pergi ke Malaysia dan Singapura memang sudah diungkapkan kepada saya dan bapaknya,” imbuhnya.
Selanjutnya sambil menunggu kabar dari pemerintah. Nurali bersama Hartatik serta kerabatnya yang lain tinggal di rumah Bobby.
“Kami mohon bantuan doanya kepada masyarakat. Semoga keluarga anak saya bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat,” ucap Hartatik, sambil mengusap air matanya.
Kesedihan serupa juga rasakan Endang Sarwo Rini. Keluarga Bobby yang tinggal di Kota Sidoarjo. Dia tidak menduga kalau keluarga Bobby termasuk penumpang pesawat AirAsia itu.
“Saya datang ke Malang untuk mengurus pekerjaan. Saya mengetahui kejadian ini dari televisi dan membaca nama-nama penumpangnya ternyata ada nama adik saya Bobby,”
ujar Endang.
Diceritakan, sebelum menikahi Dona. Awalnya Boby menikah dengan Yunian Kenyo Saraswati. Terlahir anak pertamanya Gusti Ayu Putriyana.
“Yunian adik saya sudah meninggal dunia saat Sari panggilan Gusti Ayu Putriyana masih berusia 2 tahun. Waktu itu Yunian berpesan agar saya ikut menjaga Sari. Tapi saya telodor tidak bisa menjaga keponakan saya,” ujar Endang sambil menangis tersedu-sedu.
Menurut Endang, keluarga Bobby dan Dona tergolong keluarga yang baik. Terlebih lagi Dona kepada Sari. Dia tidak membedabedakan Sari dan Keisah.
“Saya terakhir ketemu dengan Sari dua tahun lalu di rumahnya. Waktu itu dia saya peluk dan saya katakan bude kangen sama kamu. Sari juga mengatakan kepada saya hal yang sama. Saya terus berdoa semoga keluarga adik saya ini segera ditemukan dengan kondisi selamat,” imbuhnya.
Pengakuan kalau keluarga Bobby dan Dona baik terucap dari Ima tetangganya. Menurut Ima, setiap hari pekerjaan Bobby dan Dona sebagai kontraktor. Walaupun Bobby kaya raya tidak sombong. Hampir setiap hari berkumpul dengan warga di teras rumahnya.
“Sari dan Keisah anaknya pendiam dan baik hati. Pak Bobby dan Bu Dona juga demikian. Tidak membeda-bedakan pergaulan. Setiap orang diajak berteman. Tutur katanya lembut dan sopan. Pak Bobby pesan kepada kita ingin mengajak kedua anak dan istrinya liburan ke P Bali. Tapi setelah itu pesan lagi Sabtu pagi jangan ada yang telepon nanti terkena roaming. Biar saya saja yang telepon,” urai Ima menirukan ucapan Bobby.
(hyk)