Korban AirAsia dari Sulut Belum Diketahui
A
A
A
MANADO - Deputi Operasi Basarnas Mayor Jenderal TNI Tatang Zaenuddin mengatakan, dari 155 penumpang dan tujuh kru Pesawat AirAsia QZ8501 (AirAsia Airbus A320-200), pihak belum bisa memastikan ada atau tidaknya warga Sulawesi Utara (Sulut).
"Pesawat berangkat dari Surabaya, Minggu 28 Desember 2014, pukul 05.20 WIB dan hilang kontak pukul 06.17 WIB. Belum bisa dipastikan ada penumpang warga Manado dan Sulawesi Utara (Sulut)," katanya, kepada wartawan, Minggu (28/12/2014).
Menurut Tatang, dari 155 penumpang AirAsia tersebut, ada dua penumpang yang mirip nama orang Sulut, yakni Yonathan Sebastian dan Herumanto Tanus.
"Kedua nama itu baru perkiraan kami, dan mudah-mudahan saja bukan orang Sulut. Baik orang Sulut maupun bukan, kami mohon doanya agar para korban bisa ditemukan secepatnya, mengingat kondisi cuaca di akhir tahun cukup ekstrim," jelasnya.
Diketahui kru Pesawat AirAsia QZ8501 (Airbus A320-200) ada tujuh orang, dan dipiloti oleh Kapten Iriyanto. Sementara total penumpang ada 155 orang, terbagi 138 dewasa 16 anak-anak dan satu orang bayi.
"Pesawat berangkat dari Surabaya, Minggu 28 Desember 2014, pukul 05.20 WIB dan hilang kontak pukul 06.17 WIB. Belum bisa dipastikan ada penumpang warga Manado dan Sulawesi Utara (Sulut)," katanya, kepada wartawan, Minggu (28/12/2014).
Menurut Tatang, dari 155 penumpang AirAsia tersebut, ada dua penumpang yang mirip nama orang Sulut, yakni Yonathan Sebastian dan Herumanto Tanus.
"Kedua nama itu baru perkiraan kami, dan mudah-mudahan saja bukan orang Sulut. Baik orang Sulut maupun bukan, kami mohon doanya agar para korban bisa ditemukan secepatnya, mengingat kondisi cuaca di akhir tahun cukup ekstrim," jelasnya.
Diketahui kru Pesawat AirAsia QZ8501 (Airbus A320-200) ada tujuh orang, dan dipiloti oleh Kapten Iriyanto. Sementara total penumpang ada 155 orang, terbagi 138 dewasa 16 anak-anak dan satu orang bayi.
(san)