Mahasiswa UMY Hilang Terseret Ombak
A
A
A
KULONPROGO - Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terseret gelombang ketika sedang man di di Pantai Bugel, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo.
Dua korban berhasil selamat dan satu mahasiswa hilang sehingga masih dalam pencarian tim SAR. Korban tenggelam yang hilang adalah Indra Akbar M Ali, 18, warga Gurabati, Tidore, Maluku Utara. Musibah ini bermula dari kegiatan malam keakraban yang dilaksanakan para mahasiswa asal Maluku Utara di Pantai Bugel, Jumat (26/12) sore.
Setidaknya ada sekitar 25 mahasiswa ikut kegiatan ini meski tidak semua mahasiswa UMY. Bahkan, beberapa peserta juga ada yang berasal dari Medan, Papua, dan Kalimantan Timur. Para mahasiswa ini malam hari mendirikan tenda dan bermalam di pantai tepatnya di timur TPI Bugel. Pagi harinya ada tiga peserta nekat mandi di laut meski ombak tinggi.
Mereka adalah Indra Akbar, Jul CT (asal Papua), dan Rabit Suhada. “Kami mandi dan ada ombak besar datang,” ujar Rabit. Rabit tidak mengalami luka dan berhasil berenang ke tepi. Sementara Jul CT dilakukan pencarian oleh warga dengan menebar jaring. Beruntung ja sad korban berhasil ditemukan dan dilarikan di Puskesmas Garongan, Panjatan. Setelah men - da patkan perawatan medis, kondisi Jul terus membaik dan sa dar. Hingga kini Jul masih dirawat intensif di Puskesmas Ga rongan.
Sementara Indra yang merupakan mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Fisipol, UMY, hingga kini belum berhasil ditemukan. Sejumlah saksi melihat jasad mahasiswa semester III ini terseret gelombang ke arah barat. Koordinator Wilayah SAR V Pantai Glagah, Samsudin mengatakan, begitu ada laporan dari nelayan, pihaknya langsung menuju ke lokasi kejadian. Ada 15 personel dari SAR Kulonprogo melakukan penyisiran. Mereka juga dibantu enam personel dari Basarnas, petugas dari Po la riud, TNI AL, dan kepolisian Sektor Panjatan.
“Kami akan lakukan penyisiran sampai tiga hari ke depan sesuai SOP yang ada,” kata Samsudin. Ombak saat ini, kata dia, cukup besar dengan ketinggian di atas tiga meter dari kondisi normal. Seluruh nelayan tidak ada yang berani melaut. Mandi di pantai cukup berbahaya, apa - lagi mereka tidak mengenal dengan karakteristik pantai selatan Kulonprogo. Pihak civitas Akademika UMY ketika mendengar ada mu sibah ini langsung menuju ke lokasi.
Dipimpin Wakil Dekan II Fakultas Fisipol Bambang Wahyu, mereka berkoordinasi dengan para mahasiswa, tim SAR, dan kepolisian. Menurutnya, kegiatan malam keakraban yang dilakukan sekelompok mahasiswa ini di luar kegiatan kampus. Itu dilakukan para mahasiswa berasal dari Maluku. Meski begitu, pihak kampus akan terus menerjunkan tim ke lapangan memantau perkembangan.
Kuntadi
Dua korban berhasil selamat dan satu mahasiswa hilang sehingga masih dalam pencarian tim SAR. Korban tenggelam yang hilang adalah Indra Akbar M Ali, 18, warga Gurabati, Tidore, Maluku Utara. Musibah ini bermula dari kegiatan malam keakraban yang dilaksanakan para mahasiswa asal Maluku Utara di Pantai Bugel, Jumat (26/12) sore.
Setidaknya ada sekitar 25 mahasiswa ikut kegiatan ini meski tidak semua mahasiswa UMY. Bahkan, beberapa peserta juga ada yang berasal dari Medan, Papua, dan Kalimantan Timur. Para mahasiswa ini malam hari mendirikan tenda dan bermalam di pantai tepatnya di timur TPI Bugel. Pagi harinya ada tiga peserta nekat mandi di laut meski ombak tinggi.
Mereka adalah Indra Akbar, Jul CT (asal Papua), dan Rabit Suhada. “Kami mandi dan ada ombak besar datang,” ujar Rabit. Rabit tidak mengalami luka dan berhasil berenang ke tepi. Sementara Jul CT dilakukan pencarian oleh warga dengan menebar jaring. Beruntung ja sad korban berhasil ditemukan dan dilarikan di Puskesmas Garongan, Panjatan. Setelah men - da patkan perawatan medis, kondisi Jul terus membaik dan sa dar. Hingga kini Jul masih dirawat intensif di Puskesmas Ga rongan.
Sementara Indra yang merupakan mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Fisipol, UMY, hingga kini belum berhasil ditemukan. Sejumlah saksi melihat jasad mahasiswa semester III ini terseret gelombang ke arah barat. Koordinator Wilayah SAR V Pantai Glagah, Samsudin mengatakan, begitu ada laporan dari nelayan, pihaknya langsung menuju ke lokasi kejadian. Ada 15 personel dari SAR Kulonprogo melakukan penyisiran. Mereka juga dibantu enam personel dari Basarnas, petugas dari Po la riud, TNI AL, dan kepolisian Sektor Panjatan.
“Kami akan lakukan penyisiran sampai tiga hari ke depan sesuai SOP yang ada,” kata Samsudin. Ombak saat ini, kata dia, cukup besar dengan ketinggian di atas tiga meter dari kondisi normal. Seluruh nelayan tidak ada yang berani melaut. Mandi di pantai cukup berbahaya, apa - lagi mereka tidak mengenal dengan karakteristik pantai selatan Kulonprogo. Pihak civitas Akademika UMY ketika mendengar ada mu sibah ini langsung menuju ke lokasi.
Dipimpin Wakil Dekan II Fakultas Fisipol Bambang Wahyu, mereka berkoordinasi dengan para mahasiswa, tim SAR, dan kepolisian. Menurutnya, kegiatan malam keakraban yang dilakukan sekelompok mahasiswa ini di luar kegiatan kampus. Itu dilakukan para mahasiswa berasal dari Maluku. Meski begitu, pihak kampus akan terus menerjunkan tim ke lapangan memantau perkembangan.
Kuntadi
(ars)