Tiga Tahun, Shelter PKL Citarum Terbengkalai

Minggu, 28 Desember 2014 - 12:28 WIB
Tiga Tahun, Shelter...
Tiga Tahun, Shelter PKL Citarum Terbengkalai
A A A
SEMARANG - Shelter pedagang kaki lima (PKL) di depan Stadion Citarum Kota Semarang yang dibangun sejak 2011 hingga sekarang kondisinya masih terbengkalai.

Dari sekitar 60 lapak yang ada di lokasi itu, hanya 10 lapak digunakan untuk berjualan para pedagang. Pantauan KORAN SINDO di lapangan, shelter-shelter yang dibangun memanjang di bantaran Kali Banger Semarang itu kondisinya masihsepi. Para pedagangyangdulu berjualan di lokasi itu satu persatu meninggalkan tempat itu.

Beberapa pedagang yang tetap bertahan juga tidak terlihat sibuk menjalankan aktivitasnya. Mereka hanya duduk-duduk sambil mengobrol bersama pedagang lain karena sepi pembeli. “Karena sepi, pedagang yang dulu menempati shelter ini semuanya pergi. Mereka banyak yang kembali ke Jalan Pattimura karena di sana lebih laku,” kata Rukini, 57, salah satu pedagang yang masih bertahan. Rukini menceritakan, sejak menempati Shelter Citarum tersebut memang mengalami penurunan omzet penjualan.

Setiap hari hasil penjualannya terus mengalami penurunan. “Dibanding dulu jelas jauh berbeda. Kini omzetnya terus menurun dan kadang tidak dapat keuntungan sama sekali. Kalau dulu di pinggir jalan utama, orang yang melintas banyak, sekarang kan lokasinya kurang strategis jadi pembelinya sedikit,” ungkapnya.

Meski mengalami penurunan omzet, namun Rukini mengaku akan tetap bertahan di lokasi itu. Alasannya sederhana, demi kenyamanan dalam berjualan. “Soalnya aman dan tidak dikejarkejar Satpol PP lagi,” ucapnya. Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Trijoto Sardjoko saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini memang sedang menata ulang shelter PKL Citarum.

Pihaknya telah menyelesaikan perbaikan atap yang sempat rusak dan perbaikan lainnya. “Itu(Shelter Citarum) barukami tataulangagardapatdimanfaatkan kembali. Nanti para PKL yang dulu pernah menempati lokasi itu akan kami tarik kembali agar mau berjualan di sana. Rencananya akan kami lakukan pemindahan itu awal tahun 2015,” ujarnya.

Disinggung mengenai keluhan pedagang tentang sepi pembeli, Trijoko mengaku, itu bukan menjadi soal. Sebab jika nanti para pedagang mau ditata dan ditempatkan di lokasi itu, pemasaran akan lebih mudah. “Kalau sekarang terpisah-pisah, jadi sulit untuk dikelola. Kalau nanti semuanya sudah pindah di lokasi itu, bisa dipastikan akan ramai,” katanya.

Andika prabowo
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5468 seconds (0.1#10.140)