Pemprov Sumut Belum Mendorong Ekspor UKM
A
A
A
MEDAN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) dianggap belum mampu memberikan dorongan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menembus pasar ekspor.
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (PD) DPRD Sumut Sopar Siburian menilai, sepanjang 2014 belum terlihat bentuk nyata Pemprov Sumut dalam membantu UKM untuk menembus pasar ekspor. “Kami belum melihat ada upaya nyata ke arah itu (menembus pasar ekspor). SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang harusnya bertugas membina UKM terlihat masih terpaku dengan pasar domestik,” kata Sopar kepada KORAN SINDO MEDAN, Kamis (25/12).
Dia mengatakan, visi gubernur untuk mewujudkan Sumut sebagai provinsi berdaya saing belum mampu diterjemahkan dalam bentuk nyata oleh SKPDnya. Padahal visi tersebut sangat tepat dengan momen saat ini ketika Indonesia akan masuk pasar regional masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Seharusnya pada 2014, sejumlah pelaku UKM didorong agar mampu memasarkan produknya ke luar negeri untuk menembus pasar ASEAN. Namun dari yang dilihatnya selama ini upaya tersebut tidak terlihat secara masif dan terencana. Belum ada produk UKM berhasil didorong pemerintah untuk menguasai pasar ASEAN.
“Seharusnya sudah berpikir dan bertindak bagaimana bisa menguasai pasar ASEAN. Tapi yang ada saat ini UKM kami masih berpikir bagaimana produknya berkelanjutan dan laku di pasar lokal,” katanya. Apa yang disampaikannya adalah sebuah kondisi yang telah dibuktikan Fraksi PD saat reses ke daerah pemilihan (dapil) beberapa pekan lalu.
Sejumlah pelaku UKM yang ditemui ternyata masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan modal usaha mengembangkan bisnisnya. Sebelumnya, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mengatakan, salah satu dukungan Pemprov Sumut dalam mengembangkan UKM menghadapi MEA adalah dengan peresmian Galeri Promosi dan Investasi Kerajinan Daerah di Terminal Kedatangan Kuala Namu International Airport (KNIA).
Melalui galeri tersebut sejumlah produk unggulan hasil kerajinan tangan para pelaku UKM akan dipromosikan kepada setiap tamu.
M Rinaldi Khair
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (PD) DPRD Sumut Sopar Siburian menilai, sepanjang 2014 belum terlihat bentuk nyata Pemprov Sumut dalam membantu UKM untuk menembus pasar ekspor. “Kami belum melihat ada upaya nyata ke arah itu (menembus pasar ekspor). SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang harusnya bertugas membina UKM terlihat masih terpaku dengan pasar domestik,” kata Sopar kepada KORAN SINDO MEDAN, Kamis (25/12).
Dia mengatakan, visi gubernur untuk mewujudkan Sumut sebagai provinsi berdaya saing belum mampu diterjemahkan dalam bentuk nyata oleh SKPDnya. Padahal visi tersebut sangat tepat dengan momen saat ini ketika Indonesia akan masuk pasar regional masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Seharusnya pada 2014, sejumlah pelaku UKM didorong agar mampu memasarkan produknya ke luar negeri untuk menembus pasar ASEAN. Namun dari yang dilihatnya selama ini upaya tersebut tidak terlihat secara masif dan terencana. Belum ada produk UKM berhasil didorong pemerintah untuk menguasai pasar ASEAN.
“Seharusnya sudah berpikir dan bertindak bagaimana bisa menguasai pasar ASEAN. Tapi yang ada saat ini UKM kami masih berpikir bagaimana produknya berkelanjutan dan laku di pasar lokal,” katanya. Apa yang disampaikannya adalah sebuah kondisi yang telah dibuktikan Fraksi PD saat reses ke daerah pemilihan (dapil) beberapa pekan lalu.
Sejumlah pelaku UKM yang ditemui ternyata masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan modal usaha mengembangkan bisnisnya. Sebelumnya, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mengatakan, salah satu dukungan Pemprov Sumut dalam mengembangkan UKM menghadapi MEA adalah dengan peresmian Galeri Promosi dan Investasi Kerajinan Daerah di Terminal Kedatangan Kuala Namu International Airport (KNIA).
Melalui galeri tersebut sejumlah produk unggulan hasil kerajinan tangan para pelaku UKM akan dipromosikan kepada setiap tamu.
M Rinaldi Khair
(ftr)