Ada Tujuh Titik Rawan Longsor
A
A
A
YOGYAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) dan Regu Siaga 24 Jam atau Flying Gang pada lokasi-lokasi strategis.
Ini dilakukan sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu pada titik rawan menyusul terus turunnya hujan belakangan ini. Corporate Communication PT KAI Daop VI Yogyakarta Bambamg Setyo Prayitno mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan ditemukan tujuh titik rawan. Di antaranya jalur Kereta lintas Yogyakarta– Jenar, Jenar–Wojo, Wojo– Wates, Wates–Sentolo, Solojebres– Solobalapan, Masaran–Sragen, danSragen–Kebonromo–Kedungbanteng.
Titik rawan lainnya ada di lintas Solo–Semarang, mulai Stasiun Sumberlawang–Goprak dan Stasiun Gundih. “Secara umum, sejauh ini kondisi lintasan kereta dan lingkungannya masih aman lancar dan terkendali," papar Bambang, kemarin.
Namun langkah antisipasi tetap dilakukan dengan menyiapkan AMUS dan Regu Siaga 24 Jam. Mereka disiapkan pada lokasi strategis untuk mempercepat tindakan pada lokasi rawan. PT KAI juga menyiagakan petugas ekstra pemeriksa jalur kereta. Jika biasanya hanya dua orang, kini jadi tiga personel. Sementara penjaga perlintasan ekstra satu orang.
Terkait okupansi memasuki musim liburan ini, Bambang mengungkapkan hingga Selasa (23/12) lalu jumlah penumpang terangkut kumulatif mencapai 96.077 orang atau naik 25% dibanding periode yang sama 2013, yakni dengan volume 76.576 penumpang. "Untuk tiket beberapa kereta masih tersedia, meski hanya tinggal beberapa tempat duduk," katanya.
Dia menambahkan, demi kenyamanan pengguna jasa kereta api, pihaknya mengimbau warga mempertimbangkan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju stasiun. Ini diperlukan karena pada masa liburan arus jalan raya cukup padat, sehingga cenderung terjadi kemacetan yang dapat menyebabkan keterlambatan.
PT KAI, lanjut dia, tetap konsisten dengan jumlah kapasitas angkut pada semua kelas hanya 100% dan tidak menjual tiket berdiri. Karena itu, penumpang diminta memastikan nama sesuai dengan identitas resmi KTP, SIM, atau paspor.
Sodik
Ini dilakukan sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu pada titik rawan menyusul terus turunnya hujan belakangan ini. Corporate Communication PT KAI Daop VI Yogyakarta Bambamg Setyo Prayitno mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan ditemukan tujuh titik rawan. Di antaranya jalur Kereta lintas Yogyakarta– Jenar, Jenar–Wojo, Wojo– Wates, Wates–Sentolo, Solojebres– Solobalapan, Masaran–Sragen, danSragen–Kebonromo–Kedungbanteng.
Titik rawan lainnya ada di lintas Solo–Semarang, mulai Stasiun Sumberlawang–Goprak dan Stasiun Gundih. “Secara umum, sejauh ini kondisi lintasan kereta dan lingkungannya masih aman lancar dan terkendali," papar Bambang, kemarin.
Namun langkah antisipasi tetap dilakukan dengan menyiapkan AMUS dan Regu Siaga 24 Jam. Mereka disiapkan pada lokasi strategis untuk mempercepat tindakan pada lokasi rawan. PT KAI juga menyiagakan petugas ekstra pemeriksa jalur kereta. Jika biasanya hanya dua orang, kini jadi tiga personel. Sementara penjaga perlintasan ekstra satu orang.
Terkait okupansi memasuki musim liburan ini, Bambang mengungkapkan hingga Selasa (23/12) lalu jumlah penumpang terangkut kumulatif mencapai 96.077 orang atau naik 25% dibanding periode yang sama 2013, yakni dengan volume 76.576 penumpang. "Untuk tiket beberapa kereta masih tersedia, meski hanya tinggal beberapa tempat duduk," katanya.
Dia menambahkan, demi kenyamanan pengguna jasa kereta api, pihaknya mengimbau warga mempertimbangkan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju stasiun. Ini diperlukan karena pada masa liburan arus jalan raya cukup padat, sehingga cenderung terjadi kemacetan yang dapat menyebabkan keterlambatan.
PT KAI, lanjut dia, tetap konsisten dengan jumlah kapasitas angkut pada semua kelas hanya 100% dan tidak menjual tiket berdiri. Karena itu, penumpang diminta memastikan nama sesuai dengan identitas resmi KTP, SIM, atau paspor.
Sodik
(ftr)