Mabuk dan Bawa Sajam di depan Gereja, Pemuda ditangkap
A
A
A
SEMARANG - Seorang pemuda ditangkap polisi saat mabuk berat dan kedapatan membawa senjata tajam (sajam) di depan Gereja Isa Al Masih, Jalan dr Cipto, Kota Semarang, Kamis (25/12/2014).
Pemuda ini sebelumnya jatuh dari sepeda motor saat berusaha menghindari petugas. Dia bernama Marcellinus Alfons Kurniawan (19) warga Gebangsari, Genuk, Kota Semarang.
Kapolsek Gayamsari, Kompol Dili Yanto, mengatakan saat itu arus lalu lintas di depan gereja cukup padat. Cukup banyak jemaat merayakan Natal.
Saat hendak melintas, pemuda itu terlihat ugal-ugalan mengendarai motornya. Kecepatannya cukup tinggi. Petugas yang tidak ingin ambil risiko, berusaha menghentikan.
Namun, bukannya berhenti, dia memacu motornya makin cepat hingga akhirnya terjatuh. "Saat diamankan, dibuka jok motornya, ada sebuah pisau. Kami langsung amankan," ucapnya.
Alfons kini masih menjalani pemeriksaan petugas Reserse Kriminal Polsek Gayamsari dan ditahan. Dia bisa dijerat UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951."Karena tidak menutup kemungkinan dia terlibat curas atau curat," lanjut dia.
Sementara, Alfons belum bisa dimintai keterangan lebih dalam. Sebab, kondisinya mabuk berat. "Itu pisaunya punya temen. Saya lupa mengembalikan," kata Alfons.
Pemuda ini sebelumnya jatuh dari sepeda motor saat berusaha menghindari petugas. Dia bernama Marcellinus Alfons Kurniawan (19) warga Gebangsari, Genuk, Kota Semarang.
Kapolsek Gayamsari, Kompol Dili Yanto, mengatakan saat itu arus lalu lintas di depan gereja cukup padat. Cukup banyak jemaat merayakan Natal.
Saat hendak melintas, pemuda itu terlihat ugal-ugalan mengendarai motornya. Kecepatannya cukup tinggi. Petugas yang tidak ingin ambil risiko, berusaha menghentikan.
Namun, bukannya berhenti, dia memacu motornya makin cepat hingga akhirnya terjatuh. "Saat diamankan, dibuka jok motornya, ada sebuah pisau. Kami langsung amankan," ucapnya.
Alfons kini masih menjalani pemeriksaan petugas Reserse Kriminal Polsek Gayamsari dan ditahan. Dia bisa dijerat UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951."Karena tidak menutup kemungkinan dia terlibat curas atau curat," lanjut dia.
Sementara, Alfons belum bisa dimintai keterangan lebih dalam. Sebab, kondisinya mabuk berat. "Itu pisaunya punya temen. Saya lupa mengembalikan," kata Alfons.
(sms)