Eldin Canangkan Medan Animal Care
A
A
A
MEDAN - Pemko Medan melalui Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Medan mencanangkan Medan Animal Care (MAC), Senin (22/12) malam. Pencanangan ini dihadiri langsung Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
Melalui pencanangan ini, MAC dijadikan sebagai wahana pembelajaran dan sosialisasi tentang arti lingkungan hidup serta konservasi bagi kelestarian sumber daya hayati. Tema yang diangkat “Menumbuhkan Kepedulian Keanekaragaman Hayati” dan subtema “Satwa adalah Sahabat Kita”.
Karenanya taman margasatwa (Medan Zoo) yang berada di bawah naungan PD Pembangunan merasa bertanggung jawab untuk bersama-sama menyosialisasikan dan penyegaran kembali satwa tersebut kepada masyarakat luas. Sebagai salah satu bentuk sosialisasi, sejumlah satwa pun seperti aneka jenis ular dan anak harimau dihadirkan di acara pencanangan tersebut.
Pencanangan MAC ditandai penabalan nama anak harimau sumatera (panthera tigris sumatera) dan harimau benggala (panthera tigris bengalensis) oleh wali kota Medan. Adapun nama kedua anak harimau yang ditabalkan mantan sekda Kota Medan itu yakni Ketaren untuk anak harimau benggala dan Rafa untuk anak harimau sumatera,.
Kemudian pembagian hadiah kepada para pemenang lomba foto satwa Medan Zoo yang diikuti 146 peserta. Selanjutnya memberikan apresiasi kepada bapak angkat yang telah mendonasikan bantuannya bagi satwa-satwa di Medan Zoo dalam bentuk sertifikat Dzulmi Eldin menganggap program ini penting, agar kepedulian terhadap kehidupan satwa tetap diperhatikan.
“Kita harus sadari, ketidakpedulian terhadap kehidupan satwa pada saatnya akan berisiko memusnahkan kehidupan berbagai spesies fauna, yang nantinya juga dapat mengubah peradaban manusia,” kata Eldin. Eldin juga mengungkapkan, prestasi Medan Zoo sebagai lembaga konservasi taman margasatwa Kota Medan, khususnya pelestarian harimau sumatera.
Setiap tahunnya terjadi kelahiran anak harimau sumatera, sehingga saat ini jumlahnya di Medan Zoo sebanyak 12 ekor. Malah beberapa pekan lalu, salah seekor harimau bengggala melahirkan anak empat ekor.
Saat ini yang menjadi bapak angkat satwa di Medan Zoo di antaranya anggota DPRD Medan, Heri Zulkarnain; Kepala Bidang Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan, Irwan Ritonga; serta Dirut PD Pasar, Beni Sihotang. Wali kota pun berharap bapak-bapak angkat lainnya segera muncul guna mendukung pencanangan MAC tersebut.
Dirut PD Pembangunan Kota Medan, Putrama Al Khairi, mengatakan, maksud digelarnya MAC ini untuk turut serta dalam menyuarakan kesadaran masyarakat terhadap satwa dan lingkungan hidup. Sedangkan tujuannya memberikan pelajaran kepada generasi muda, bahwa konservasi merupakan tindakan penting.
“Melalui pencanangan MAC ini, kita ingin menumbuhkan rasa peduli terhadap satwa sehingga Medan Zoo menjadi kebun binatang kebanggaan warga Kota Medan. Jadi, masyarakat bisa memilih mau jadi bapak angkat burung beo, harimau, gajah, buaya dan sebagainya,” ungkap Putrama. Putrama menjelaskan, tanggung jawab seorang bapak angkat ini hanya sebatas memberi makan satwa yang dipilihnya.
Selain itu, jika masyarakat ada memiliki satwa-satwa yang ada di rumahnya bisa dipindahkan ke Medan Zoo dan dibuatkan kandang maupun fasilitasnya. “Si pemilik hanya memberi makan satwa peliharaannya,” tandasnya.
Lia Anggia Nasution
Melalui pencanangan ini, MAC dijadikan sebagai wahana pembelajaran dan sosialisasi tentang arti lingkungan hidup serta konservasi bagi kelestarian sumber daya hayati. Tema yang diangkat “Menumbuhkan Kepedulian Keanekaragaman Hayati” dan subtema “Satwa adalah Sahabat Kita”.
Karenanya taman margasatwa (Medan Zoo) yang berada di bawah naungan PD Pembangunan merasa bertanggung jawab untuk bersama-sama menyosialisasikan dan penyegaran kembali satwa tersebut kepada masyarakat luas. Sebagai salah satu bentuk sosialisasi, sejumlah satwa pun seperti aneka jenis ular dan anak harimau dihadirkan di acara pencanangan tersebut.
Pencanangan MAC ditandai penabalan nama anak harimau sumatera (panthera tigris sumatera) dan harimau benggala (panthera tigris bengalensis) oleh wali kota Medan. Adapun nama kedua anak harimau yang ditabalkan mantan sekda Kota Medan itu yakni Ketaren untuk anak harimau benggala dan Rafa untuk anak harimau sumatera,.
Kemudian pembagian hadiah kepada para pemenang lomba foto satwa Medan Zoo yang diikuti 146 peserta. Selanjutnya memberikan apresiasi kepada bapak angkat yang telah mendonasikan bantuannya bagi satwa-satwa di Medan Zoo dalam bentuk sertifikat Dzulmi Eldin menganggap program ini penting, agar kepedulian terhadap kehidupan satwa tetap diperhatikan.
“Kita harus sadari, ketidakpedulian terhadap kehidupan satwa pada saatnya akan berisiko memusnahkan kehidupan berbagai spesies fauna, yang nantinya juga dapat mengubah peradaban manusia,” kata Eldin. Eldin juga mengungkapkan, prestasi Medan Zoo sebagai lembaga konservasi taman margasatwa Kota Medan, khususnya pelestarian harimau sumatera.
Setiap tahunnya terjadi kelahiran anak harimau sumatera, sehingga saat ini jumlahnya di Medan Zoo sebanyak 12 ekor. Malah beberapa pekan lalu, salah seekor harimau bengggala melahirkan anak empat ekor.
Saat ini yang menjadi bapak angkat satwa di Medan Zoo di antaranya anggota DPRD Medan, Heri Zulkarnain; Kepala Bidang Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan, Irwan Ritonga; serta Dirut PD Pasar, Beni Sihotang. Wali kota pun berharap bapak-bapak angkat lainnya segera muncul guna mendukung pencanangan MAC tersebut.
Dirut PD Pembangunan Kota Medan, Putrama Al Khairi, mengatakan, maksud digelarnya MAC ini untuk turut serta dalam menyuarakan kesadaran masyarakat terhadap satwa dan lingkungan hidup. Sedangkan tujuannya memberikan pelajaran kepada generasi muda, bahwa konservasi merupakan tindakan penting.
“Melalui pencanangan MAC ini, kita ingin menumbuhkan rasa peduli terhadap satwa sehingga Medan Zoo menjadi kebun binatang kebanggaan warga Kota Medan. Jadi, masyarakat bisa memilih mau jadi bapak angkat burung beo, harimau, gajah, buaya dan sebagainya,” ungkap Putrama. Putrama menjelaskan, tanggung jawab seorang bapak angkat ini hanya sebatas memberi makan satwa yang dipilihnya.
Selain itu, jika masyarakat ada memiliki satwa-satwa yang ada di rumahnya bisa dipindahkan ke Medan Zoo dan dibuatkan kandang maupun fasilitasnya. “Si pemilik hanya memberi makan satwa peliharaannya,” tandasnya.
Lia Anggia Nasution
(ftr)