Rampung, Jembatan Kartini Sudah Bisa Dilintasi
A
A
A
SEMARANG - Jalan Kartini- Gajah yang terletak di Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang kini sudah terhubung.
Proses pembangunan jembatan penghubung yang memisahkan dua lokasi itu telah rampung. Kemarin jembatan penghubung sepanjang 100 meter dengan lebar 10 meter tersebut sudah bisa dilewati. Dengan begitu, jembatan Kartini yang selama proyek berlangsung ditutup total kemarin kembali dibuka.
Ratusan pengendara sepeda motor juga sudah terlihat melintas di jembatan baru tersebut. “Sudah sejak beberapa hari yang lalu jembatan kami buka dan dapat dilalui pengendara,” kata wakil pelaksana proyek pembangunan jalan tembus Kartini-Gajah, Kusnul Adib, kemarin.
Untuk sementara hanya kendaraan roda dua yang boleh melintasi jembatan Kartini. Beton jembatan yang baru saja jadi menyebabkan kendaraan roda empat atau lebih masih dilarang melintas. “Nanti menunggu usia beton lebih tua agar kuat. Untuk sementara kendaraan roda empat atau lebih kami larang melintas. Mungkin baru boleh masuk jembatan pada akhir bulan ini,” kata dia.
Dengan selesainya proses pembangunan jembatan tersebut maka proyek pembuatan jalan tembus Kartini-Gajah tahap pertama sudah rampung tepat waktu. Sebelumnya, proyek tersebut ditargetkan selesai pada Sabtu (27/12). “Setelah pengerjaan ini, kami akan fokus mengerjakan proyek tahap kedua yakni pembuatan jalan baru sepanjang 639 meter. Rencananya, pengerjaan tahap kedua tersebut akan dilaksanakan pada 2015,” ungkap Kusnul Adib.
Selesainya proses pembangunan jembatan yang menjadi penghubung antara Jalan Kartini dan Jalan Gajah disambut antusias oleh warga. Mereka sudah lama menantikan ada jalan alternatif lain selain jalan utama yang selama ini mereka lewati, yakni Jalan Brigjen Katamso. “Soalnya di jalan utama itu sering sekali macet, kalau ada jalan alternatif lain tentunya akan mengurangi kemacetan di jalur itu,” ujar Nuryanto, 42, salah satu pengendara asal Telogosari Semarang.
Nuryanto juga berharap proses pembangunan jalan tahap ke dua segera dikerjakan. Selain untuk mengurai kemacetan, jalan baru tersebut dapat memperpendek jarak bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi itu. “Jadi seperti saya kalau pulang kerja tidak harus memutar, bisa melewati jalan tembus ini sehingga lebih cepat dan hemat waktu,” ucapnya.
Andika Prabowo
Proses pembangunan jembatan penghubung yang memisahkan dua lokasi itu telah rampung. Kemarin jembatan penghubung sepanjang 100 meter dengan lebar 10 meter tersebut sudah bisa dilewati. Dengan begitu, jembatan Kartini yang selama proyek berlangsung ditutup total kemarin kembali dibuka.
Ratusan pengendara sepeda motor juga sudah terlihat melintas di jembatan baru tersebut. “Sudah sejak beberapa hari yang lalu jembatan kami buka dan dapat dilalui pengendara,” kata wakil pelaksana proyek pembangunan jalan tembus Kartini-Gajah, Kusnul Adib, kemarin.
Untuk sementara hanya kendaraan roda dua yang boleh melintasi jembatan Kartini. Beton jembatan yang baru saja jadi menyebabkan kendaraan roda empat atau lebih masih dilarang melintas. “Nanti menunggu usia beton lebih tua agar kuat. Untuk sementara kendaraan roda empat atau lebih kami larang melintas. Mungkin baru boleh masuk jembatan pada akhir bulan ini,” kata dia.
Dengan selesainya proses pembangunan jembatan tersebut maka proyek pembuatan jalan tembus Kartini-Gajah tahap pertama sudah rampung tepat waktu. Sebelumnya, proyek tersebut ditargetkan selesai pada Sabtu (27/12). “Setelah pengerjaan ini, kami akan fokus mengerjakan proyek tahap kedua yakni pembuatan jalan baru sepanjang 639 meter. Rencananya, pengerjaan tahap kedua tersebut akan dilaksanakan pada 2015,” ungkap Kusnul Adib.
Selesainya proses pembangunan jembatan yang menjadi penghubung antara Jalan Kartini dan Jalan Gajah disambut antusias oleh warga. Mereka sudah lama menantikan ada jalan alternatif lain selain jalan utama yang selama ini mereka lewati, yakni Jalan Brigjen Katamso. “Soalnya di jalan utama itu sering sekali macet, kalau ada jalan alternatif lain tentunya akan mengurangi kemacetan di jalur itu,” ujar Nuryanto, 42, salah satu pengendara asal Telogosari Semarang.
Nuryanto juga berharap proses pembangunan jalan tahap ke dua segera dikerjakan. Selain untuk mengurai kemacetan, jalan baru tersebut dapat memperpendek jarak bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi itu. “Jadi seperti saya kalau pulang kerja tidak harus memutar, bisa melewati jalan tembus ini sehingga lebih cepat dan hemat waktu,” ucapnya.
Andika Prabowo
(ftr)