Dedi Intensifkan Razia Miras
A
A
A
PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengintensifkan razia minuman keras (miras). Komitmen Dedi untuk mengatasi peredaran minuman memabukkan diwilayah Purwakarta tidak main-main.
Orang nomor satu di Kabupaten Purwakarta ini langsung turun kelapangan memimpin operasi. “Kalau saya sudah maju tidak akan mundur. Semua harus tuntas. Beginilah saya,” kata Dedi saat ditanya wartawan di lokasi razia Senin (22/12) malam. Dalam operasi miras tersebut dirinya tidak mau hanya duduk di dalam mobil kemudian melihat anak buahnya merazia. Dedi memilih duduk di atas mobil patroli jenis pikap berbaur bersama anggota Satpol PP, dan menyisir sejumlah toko jamu dan kios penjual minuman haram tersebut.
Dedi lansung berkomunikasi dengan pemilik kios dan memeriksa langsung. Setelah itu, dia mengambil miras-miras yang ada di kios dan toko, baik yang memiliki kadar alkohol tinggi maupun rendah. Razia miras yang dikomandoi langsung bupati ini berlangsung hingga dini hari kemarin. Hasilnya cukup mencengangkan ratusan botol miras dan miras oplosan yang sudah di bungkus dengan plastik berhasil diamankan.
Miras tersebut, lanjut Dedi, akan dihancurkan Jumat (26/12). Selain itu, dia menginstruksikan warung jamu dan penjual miras dan miras oplosan untuk dihancurkan hari ini. “Purwakarta harus bersih dengan keberadaan miras. Apalagi miras oplosan. Untuk itu kami bersikap tegas. Mulai 2015 mendatang dipastikan di Purwakarta tidak ada lagi miras yang dijual bebas. Semua toko penjual miras akan kami tutup. Apa lagi jika tidak memilki IMB, akan kami bongkar,”tutur Dedi.
Dalam razia tersebut, tidak banyak aparat kepolisian yang dilibatkan. Pengawalan razia lebih ditekankan pada aparat yang ada pada sistem pemerintahan, seperti dari pihak desa/ kelurahan setempat, yang lokasinya terdapat tempat-tempat penjual miras. Setelah melihat langsung kelapangan Dedi mengaku miris dan prihatin, karena peredaran miras di wilayah kerjanya sudah semakin merajalela.
Bahkan, banyak penjual miras yang berkedok usaha lain, seperti bengkel, warung nasi dan toko jamu. Tak heran jika masyarakat bisa bisa membeli barang haram itu dengan mudah. Dedi menyebutkan, ratusan botol minuman keras berbagai merek dan miras oplosan saat ini diamankan di rumah dinasnya.
Dia mengaku kamarnya saat ini penuh dengan barang bukti hasil razia tersebut. Rencananya, kata Dedi, razia akan terus berlanjut. Pasalnya ada beberapa tempat yang belum disisir.
Didin Jalaludin
Orang nomor satu di Kabupaten Purwakarta ini langsung turun kelapangan memimpin operasi. “Kalau saya sudah maju tidak akan mundur. Semua harus tuntas. Beginilah saya,” kata Dedi saat ditanya wartawan di lokasi razia Senin (22/12) malam. Dalam operasi miras tersebut dirinya tidak mau hanya duduk di dalam mobil kemudian melihat anak buahnya merazia. Dedi memilih duduk di atas mobil patroli jenis pikap berbaur bersama anggota Satpol PP, dan menyisir sejumlah toko jamu dan kios penjual minuman haram tersebut.
Dedi lansung berkomunikasi dengan pemilik kios dan memeriksa langsung. Setelah itu, dia mengambil miras-miras yang ada di kios dan toko, baik yang memiliki kadar alkohol tinggi maupun rendah. Razia miras yang dikomandoi langsung bupati ini berlangsung hingga dini hari kemarin. Hasilnya cukup mencengangkan ratusan botol miras dan miras oplosan yang sudah di bungkus dengan plastik berhasil diamankan.
Miras tersebut, lanjut Dedi, akan dihancurkan Jumat (26/12). Selain itu, dia menginstruksikan warung jamu dan penjual miras dan miras oplosan untuk dihancurkan hari ini. “Purwakarta harus bersih dengan keberadaan miras. Apalagi miras oplosan. Untuk itu kami bersikap tegas. Mulai 2015 mendatang dipastikan di Purwakarta tidak ada lagi miras yang dijual bebas. Semua toko penjual miras akan kami tutup. Apa lagi jika tidak memilki IMB, akan kami bongkar,”tutur Dedi.
Dalam razia tersebut, tidak banyak aparat kepolisian yang dilibatkan. Pengawalan razia lebih ditekankan pada aparat yang ada pada sistem pemerintahan, seperti dari pihak desa/ kelurahan setempat, yang lokasinya terdapat tempat-tempat penjual miras. Setelah melihat langsung kelapangan Dedi mengaku miris dan prihatin, karena peredaran miras di wilayah kerjanya sudah semakin merajalela.
Bahkan, banyak penjual miras yang berkedok usaha lain, seperti bengkel, warung nasi dan toko jamu. Tak heran jika masyarakat bisa bisa membeli barang haram itu dengan mudah. Dedi menyebutkan, ratusan botol minuman keras berbagai merek dan miras oplosan saat ini diamankan di rumah dinasnya.
Dia mengaku kamarnya saat ini penuh dengan barang bukti hasil razia tersebut. Rencananya, kata Dedi, razia akan terus berlanjut. Pasalnya ada beberapa tempat yang belum disisir.
Didin Jalaludin
(ftr)