Dedi Temukan Miras Dijual Bebas

Selasa, 23 Desember 2014 - 10:07 WIB
Dedi Temukan Miras Dijual Bebas
Dedi Temukan Miras Dijual Bebas
A A A
PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi inspeksi mendadak (sidak) kesejumlah toko jamu dan kios, kemarin. Tak luput, tempat-tempat karaoke yang diduga menjual minuman keras (miras) pun didatanginya.

Kegiatan sidak yang di komandoi lansung orang nomor satu di Kabupaten Purwakarta ini sempat mengejutkan aparat kepolisian setempat, termasuk babinkamtibmas. Aparat berwenang seakan kecolongan, terlebih dalam sidak tersebut bupati mendapati ratusan minuman berkadar alkohol tinggi yang masih di jual bebas.

Padahal, beberapa hari sebelumnya aparat gabungan gencar merazia miras di wilayah ini. “Kami akan tutup semua tokotoko penjual minuman keras. Kami akan pastikan Purwakarta harus bersih dari keberadaan miras,” ungkap Dedi di lokasi sidak kepada KORAN SINDO.

Guna memastikan Purwakarta bersih dari peredaran miras, pihaknya meng intruksikan Satpol PP untuk menyisir kembali, terutama tempat-tempat yang terindikasi menjual minuman beralkohol. Dedi mengintruksikan seluruh lapisan pemerintah desa/kelurahan untuk mencegah peredaran dan keberadaan miras, terutama miras oplosan di lingkungan masyarakat.

Sebagai sanksinya, pemerintah daerah berkomitmen tak akan membayar gaji kepala desa (kades) dan aparat desa jika di desanya masih ada penjual miras dan miras oplosan. “Kami tidak akan membayar gaji kades, aparat desa dan lainnya bagi desa yang masih ada pen jual miras dan miras oplosan. Minuman alkohol tidak boleh diperjualkan bebas,” tegas dia.

Mulai saat ini, lanjut dia, pihaknya akan menutup tokotoko atau kios penjual miras dan miras oplosan. Tindakan tegas tersebut terpaksa dilakukannya untuk mencegah keberedaran minuman haram tersebut agar tidak dikonsumsi masyarakat secara bebas dan leluasa.

“Mulai sekarang toko yang menjual minuman keras akan kami tutup. Sebab, yang bahaya itu minuman yang dijual bebas. Saya tegaskan, minuman ber alkohol ini membahayakan jika diminum orang tidak berduit. Lihat saja kasus-kasus yang terjadi, mereka yang mati konyol bukan orang kaya. Jadi minuman itu khusus untuk orang berduit jadi jangan dijual bebas,” pungkas dedi.

Didin Jalaludin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7044 seconds (0.1#10.140)