Longsor Sporadis Hantam 5 Kecamatan

Senin, 22 Desember 2014 - 10:33 WIB
Longsor Sporadis Hantam 5 Kecamatan
Longsor Sporadis Hantam 5 Kecamatan
A A A
KARANGANYAR - Bencana longsor secara sporadis terjadi di lima kecamatan di Karanganyar. Satu sekolah, musala dan sejumlah rumah dilaporkan rusak serta dua orang terluka.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Aji Pratama Heru Kristianto mengatakan, laporan terakhir musala di Desa Karangbangun, Kecamatan Jumapolo rusak akibat tertimpa longsoran. “Begitu pula dengan pagar pondasinya juga retak retak,” kata Heru, kemarin.

Kejadian berlangsung Sabtu (21/12) petang sekitar pukul 17.00 WIB. Untungnya tidak ada korban dalam peristiwa itu karena saat kejadian belum memasuki waktu salat maghrib. Sedangkan kerugian mencapai Rp100 juta.

Beberapa jam sebelumnya, talud di SMPN 1 Jenawi mengalami longsor menimpa menimpa dua ruangan sekolah. Bahkan material berupa tanah dan batu sampai masuk ke dalam ruang karena tembok dan kacanya pecah. Kejadian berlangsung sekitar pukul 15.30. “Kanopi tempat parkir sekolah juga hancur,” terangnya.

Longsor juga menimpa rumah Suyatno, 50, di Dusun Banaran RT 1RW1, Ukirsawit, Kecamatan Jatiyoso. Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB itu juga mengakibatkan Suparti, 45, serta Yohanes,20, istri dan anak Suyatno mengalami luka ringan akibat terkena longsoran.

Sedangkan di Desa Gerdu Kecamatan Karangpadan longsor dan tanah retak terjadi di beberapa titik, di antaranya menimpa rumah dan talud. Longsor berikutnya terjadi di Dusun Sumbersari, Desa Kemuning, kecamatan Ngargoyoso. Tanah setinggi 10 meter dan lebar 8 meter ambrol dan menimpa rumah Sudarti, 37.

Di lokasi itu juga terdapat tanda tanda adanya talud yang longsor. Sedangkan rumah Mulyono, 30, di pinggiran tebing terancam ikut ambrol. Salah satu badan jalan di lokasi itu juga tergerus longsor dengan ukuran panjang 5 meter dan ketinggian 15 meter. “Tanah yang longsor rata rata merupakan tebing karena di bawah kaki Gunung Lawu,” tambah Agus, petugas BPBD Karanganyar.

Petugas Gelar Patroli

Sebanyak empat desa di Kecamatan Bulu, Sukoharjo masuk menjadi titik merah rawan bencana tanah longsor. Sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor, Muspika Kecamatan Bulu melakukan patroli bersama di lokasi- lokasi rawan bencana. “Patroli oleh Muspida ini dilakukan dengan cara memantau wilayah perbukitan yang masuk titik rawan longsor,” jelas Camat Bulu Sunarjo kemarin.

Dia mengatakan, ada empat desa di Kecamatan Bulu yang masuk titik merah rawan bencana longsor. Empat desa tersebut masing-masing Desa Kamal ditempati 100 jiwa, Desa Sanggang 200 jiwa, Desa Kedungsono 200 jiwa dan Desa Gentan 200 jiwa.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Suprapto mengatakan, selain tanah longsor, warga juga diminta untuk mewaspadai terjadinya bencana angin ribut. “Warga juga perlu waspada terjadinya bencana angin ribut,” katanya.

Ary Wahyu Wibowo/ Sumarno
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5318 seconds (0.1#10.140)