59 Lokasi di Kendal Rawan Tanah Longsor

Minggu, 21 Desember 2014 - 17:37 WIB
59 Lokasi di Kendal Rawan Tanah Longsor
59 Lokasi di Kendal Rawan Tanah Longsor
A A A
KENDAL - Sedikitnya ada 59 desa/kelurahan di 16 kecamatan Kabupaten Kendal rawan terjadi bencana tanah longsor. Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri sebagai upaya antisipasi.

“Ya, kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa maupun kecamatan, sekaligus TNI dan Polri di daerah masing-masing. Jika terjadi bencana yang tidak diinginkan supaya bisa langsung ditangani,” ujar Slamet, Kasi Kasi Kesiapsiagaan bencana BPBD Kabupaten Kendal, Minggu (21/12/2014).

Jumlah desa/kelurahan yang tergolong rawan adalah Kecamatan Kendal (Kelurahan Candiroto), Kecamatan Brangsong (Desa Kertomulyo), Kecamatan Ngampel (Desa Rejosari, Ngampel Wetan, Banyuurip, Jatirejo, Winong), Kecamatan Patebon (Desa Purwosari, Kumpulrejo), Kecamatan Kangkung (Desa Laban), Kecamatan Weleri (Desa Weleri, Nawangsari, Bumiayu, Sumberagung, Sidomukti), Kecamatan Gemuh (Desa Gemuh Branten, Sojomerto, Triharjo), Kecamatan Ringinarum (Desa Rowobranten, Kedungasri, Kedunggading).

Selain itu, Kecamatan Kaliwungu Selatan (Desa Kedungsuren, Jeruk Giling, Darupono, Protomulyo), Kecamatan Singorojo (Desa Singorojo, Kaliputih, Sukodadi, Kertosari, Getas, Cening, Banyuringin), Kecamatan Boja (Desa Pasigitan, Banjarejo, Medono), Kecamatan Limbangan (Desa Kedung Boto, Peron, Pakis), Kecamatan Patean (Desa Sidokumpul, Sidodadi, Plososari, Kalices, Curugewu).

Bencana tanah longsor juga mengancam tiga kecamatan lain yakni Kecamatan Plantungan (Desa Mojoagung, Bendosari, Blumah), Kecamatan Pageruyung (Desa pageruyung, Gebangan, Surokonto Wetan, Surokonto Kulon, Pucakwangi, Kebon Genggong), dan Kecamatan Sukorejo (Desa Tamanrejo, Purwosari, Genting Gunung, Harjodowo, Pesaren, Bringinsari, Ngargosari).

“Bencana longsor di Kabupaten Kendal ada dua jenis, yakni longsor yang terjadi di wilayah tebing dan wilayah tanggul. Keduanya memang beresiko tinggi. Kalau tebing itu tanah, kalau tanggul bisa jadi mengakibatkan banjir bandang. Untuk tebing mengancam wilayah atas, dan tanggul di wilayah bawah seperti Pantura,” lanjutnya.

Kepala BPBD Kabupaten Kendal, Paul Simamora menambahkan, datangnya musim hujan membuat pihaknya melakukan langkah antisipasi terjadinya bencana alam. Salah satunya dengan menyosialisasikan kepada masyarakat tentang wilayah yang rawan dilanda bencana.

“Kami sudah melakukan sosialisasi dan imbauan untuk waspada kepada masyarakat melalui pemerintah kecamatan maupun desa. Supaya masyarakat tidak panik, tapi tetap waspada,” tandasnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9713 seconds (0.1#10.140)