Hari Infanteri, TNI Pamer Alutsista
Hari Infanteri, TNI Pamer Alutsista
A
A
A
GUNUNGKIDUL - TNI menggelar upacara Hari Infanteri yang dipusatkan di Alun-alun Wonosari, kemarin.
Berbagai alat utama sistem pertahanan (alutsista) diboyong dan dipamerkan kepada semua warga di Gunungkidul. Semua wargapun bisa mendekati, bahkan naik di berbagai tank atau panser yang dimiliki TNI. Selain itu TNI juga digelar pasar murah serta sunatan massal. Peringatan Hari Infanteri ini diawali dengan kegiatan pleton beranting yaitu Yudha Wastu Pramuka Jaya dengan berjalan menyusuri jalur gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman sejauh 250 kilometer.
Tapak tilas tersebut dimulai dari makam Pahlawan Semaki Yogyakarta dan menyusuri jalur rute gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman yang ada di wilayah Gunungkidul. Seluruh prajurit yang mengikuti kegiatan tapak tilas ini berjalan kaki secara beranting dan finis di Alun-alun Wonosari.
Agenda kemudian dilanjutkan dengan upacara militer yang dipimpin langsung Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri, Mayjend TNI Hinas Siburian. Dalam upacara peringatan Hari Infanteri ini, dia meminta seluruh anggota TNI meneladani sikap Panglima Besar Jenderal Sudirman dalam menjalankan tugas menjaga kedaulatan NKRI. “TNI harus bisa bersinergi dengan masyarakat sehingga menjadi lebih kuat. Teladani Panglima Sudirman,” ucapnya saat menjadi inspektur upacara, kemarin.
Dijelaskannya, kemanunggalan TNI dengan rakyat merupakan kesaktian TNI dalam mempertahankan NKRI. Sehebat apa pun TNI, kata dia, tanpa ada kemanunggalan dengan rakyat tidak akan ada artinya. Untuk itu, semua anggota TNI harus bisa bersinergi dengan masyarakat sehingga tercipta keamanan dan kedaulatan NKRI. “Melalui peringatan Hari Infanteri ini, kami berharap jajaran TNI bisa meningkatkan profesionalismenya dalam menjalankan tugasnya,” katanya.
Sementara, usai upacara, ratusan warga terus berduyunduyun mendatangi alun-alun pemkab. Kondisi tanah lapangan yang becek tidak menyurutkan warga dengan mengajak anak-anak mereka untuk bisa melihat dari dekat berbagai senjata yang dipajang di sisi selatan alun-alun tersebut.
Salah seorang warga, Risty, mengaku sengaja datang ke Alun-alun Wonosari untuk melihat pameran senjata milik TNI AD bersama anaknya yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak.
Bahkan anaknya pun nekat minta naik di atas bodi salah satu tank milik TNI AD tersebut. “Anak saya minta foto, dan ternyata diperbolehkan juga untuk foto,” ucapnya.
Suharjono
Berbagai alat utama sistem pertahanan (alutsista) diboyong dan dipamerkan kepada semua warga di Gunungkidul. Semua wargapun bisa mendekati, bahkan naik di berbagai tank atau panser yang dimiliki TNI. Selain itu TNI juga digelar pasar murah serta sunatan massal. Peringatan Hari Infanteri ini diawali dengan kegiatan pleton beranting yaitu Yudha Wastu Pramuka Jaya dengan berjalan menyusuri jalur gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman sejauh 250 kilometer.
Tapak tilas tersebut dimulai dari makam Pahlawan Semaki Yogyakarta dan menyusuri jalur rute gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman yang ada di wilayah Gunungkidul. Seluruh prajurit yang mengikuti kegiatan tapak tilas ini berjalan kaki secara beranting dan finis di Alun-alun Wonosari.
Agenda kemudian dilanjutkan dengan upacara militer yang dipimpin langsung Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri, Mayjend TNI Hinas Siburian. Dalam upacara peringatan Hari Infanteri ini, dia meminta seluruh anggota TNI meneladani sikap Panglima Besar Jenderal Sudirman dalam menjalankan tugas menjaga kedaulatan NKRI. “TNI harus bisa bersinergi dengan masyarakat sehingga menjadi lebih kuat. Teladani Panglima Sudirman,” ucapnya saat menjadi inspektur upacara, kemarin.
Dijelaskannya, kemanunggalan TNI dengan rakyat merupakan kesaktian TNI dalam mempertahankan NKRI. Sehebat apa pun TNI, kata dia, tanpa ada kemanunggalan dengan rakyat tidak akan ada artinya. Untuk itu, semua anggota TNI harus bisa bersinergi dengan masyarakat sehingga tercipta keamanan dan kedaulatan NKRI. “Melalui peringatan Hari Infanteri ini, kami berharap jajaran TNI bisa meningkatkan profesionalismenya dalam menjalankan tugasnya,” katanya.
Sementara, usai upacara, ratusan warga terus berduyunduyun mendatangi alun-alun pemkab. Kondisi tanah lapangan yang becek tidak menyurutkan warga dengan mengajak anak-anak mereka untuk bisa melihat dari dekat berbagai senjata yang dipajang di sisi selatan alun-alun tersebut.
Salah seorang warga, Risty, mengaku sengaja datang ke Alun-alun Wonosari untuk melihat pameran senjata milik TNI AD bersama anaknya yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak.
Bahkan anaknya pun nekat minta naik di atas bodi salah satu tank milik TNI AD tersebut. “Anak saya minta foto, dan ternyata diperbolehkan juga untuk foto,” ucapnya.
Suharjono
(ftr)
Explore More