Tukang Ojek Melawan Puting Beliung
A
A
A
BANDUNG - Seorang tukang ojek, Deden Kusnadi alias Embu (40), menjadi orang paling berani "memburu" angin puting beliung yang melanda Jalan Pangaritan, Kelurahan Mekar Mulya, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung.
Kejadian bermula saat Embu dan delapan temannya tengah menunggu penumpang di pangkalan ojek. Sekitar pukul 16.30 WIB, tiba-tiba Embu dan teman-temannya dikagetkan oleh kemunculan angin puting beliung dari arah selatan.
"Waktu itu, saya lihat dan refleks menghidupkan ponsel dan merekam angin itu. Saya kaget ternyata angin mengarah ke arah saya, sambil terus merekam saya suruh semua teman-teman dan warga yang lihat untuk menyelamatkan diri," ucap Embu saat berbincang dengan wartawan, Jumat (19/12/2014).
Disaat teman dan warga menyelamatkan diri, Embu malah terus merekam kejadian tersebut. "Saya terus merekam. Saya sempat kebanting-banting beberapa kali, tapi bangun lagi dan merekam lagi," tuturnya.
Dalam kondisi panik, pria bertato itu pun merekam kejadian tersebut sambil mengumandangkan adzan dan melafalkan kalimat takbir. "Terus saja jalan sambil terus adzan dan takbir," ucapnya.
Meski angin semakin mendekat, Embu bukannya menjauh melainkan terus mendekat ke arah angin tersebut datang. Bahkan dengan susah payah, terbanting angin, dan menghindari seng-seng yang berterbangan, pria berbobot 62 kg itu pun terus mendekat.
Namun, saat dirinya sadar angin semakin besar dan semakin mendekat, Embu pun langsung berlari dan memasukan ponselmya ke dalam saku dalam kondisi masih merekam.
Perjuangan Embu untuk mengabaikan peristiwa langka itu harus dibayar dengan luka lecet dan memar akibat terkena serpihan seng dan terbanting saat merekam angin tersebut.
"Biar pun sampai rumah saya dimarahi oleh istri dan dua anak saya, tapi perjuangan saya merekam video itu sebagai bukti sejarah bahwa di daerah Pangaritan pernah terkena aangin puting beliung," tukasnya.
Dalam kejadian ini, Deden sempat merekam dua video. Video pertama berdurasi 5 menit 30 detik merekam detik-detik kedatangan angin puting beliung. Sementara video kedua berdurasi 1 menit merekam kedahsyatan angin puting beliung menerjang kawasan Jalan Pangaritan.
Kejadian bermula saat Embu dan delapan temannya tengah menunggu penumpang di pangkalan ojek. Sekitar pukul 16.30 WIB, tiba-tiba Embu dan teman-temannya dikagetkan oleh kemunculan angin puting beliung dari arah selatan.
"Waktu itu, saya lihat dan refleks menghidupkan ponsel dan merekam angin itu. Saya kaget ternyata angin mengarah ke arah saya, sambil terus merekam saya suruh semua teman-teman dan warga yang lihat untuk menyelamatkan diri," ucap Embu saat berbincang dengan wartawan, Jumat (19/12/2014).
Disaat teman dan warga menyelamatkan diri, Embu malah terus merekam kejadian tersebut. "Saya terus merekam. Saya sempat kebanting-banting beberapa kali, tapi bangun lagi dan merekam lagi," tuturnya.
Dalam kondisi panik, pria bertato itu pun merekam kejadian tersebut sambil mengumandangkan adzan dan melafalkan kalimat takbir. "Terus saja jalan sambil terus adzan dan takbir," ucapnya.
Meski angin semakin mendekat, Embu bukannya menjauh melainkan terus mendekat ke arah angin tersebut datang. Bahkan dengan susah payah, terbanting angin, dan menghindari seng-seng yang berterbangan, pria berbobot 62 kg itu pun terus mendekat.
Namun, saat dirinya sadar angin semakin besar dan semakin mendekat, Embu pun langsung berlari dan memasukan ponselmya ke dalam saku dalam kondisi masih merekam.
Perjuangan Embu untuk mengabaikan peristiwa langka itu harus dibayar dengan luka lecet dan memar akibat terkena serpihan seng dan terbanting saat merekam angin tersebut.
"Biar pun sampai rumah saya dimarahi oleh istri dan dua anak saya, tapi perjuangan saya merekam video itu sebagai bukti sejarah bahwa di daerah Pangaritan pernah terkena aangin puting beliung," tukasnya.
Dalam kejadian ini, Deden sempat merekam dua video. Video pertama berdurasi 5 menit 30 detik merekam detik-detik kedatangan angin puting beliung. Sementara video kedua berdurasi 1 menit merekam kedahsyatan angin puting beliung menerjang kawasan Jalan Pangaritan.
(lis)