Pasar Barang Impor Bergeming
A
A
A
Perkasanya dolar Amerika Serikat dalam dua hari terakhir tidak berpengaruh besar pada penjualan barang-barang impor.
Harga jual di pasaran terpantau masih belum terganggu dan diprediksi tetap bertahan hingga tahun depan. Bahkan, tidak sedikit pihak distributor produk luarnegeri road show ke Palembang dan menggelar pameran.
Bussiness Development Manager PT Malinda Furniture Gallery, Leonard mengatakan, pihaknya menggelar pameran berkonsep East Meet West di atrium wings Palembang Indah Mal 15-28 Desember 20 14. Barang-barang branded Amerika yang ditawarkan ada lah semua furnitur dan aksesori hunian yang mewah dengan harga mulai Rp500.000 sampai ratusan juta.
“Semuanya barang impor Amerika untuk desain baratnya dan impor Shanghai untuk desain Timurnya. Semua kami tawarkan dengan diskon up to 60%,” sebutnya kepadaKORAN SINDO PALEMBANG, kemarin. Diakuinya, kondisi penguatan dolar Amerika ini tidak berpengaruh terhadap penjualan. Sebab, barang yang dibeli impor tersebut tetap dilempar ke konsumen dengan nilai rupiah.
Menurutnya, kondisi ini seharusnya tidak menjadi kekhawatiran tapi perlu disikapi para pengusaha lokal. “Memang kondisi di Indonesia saat ini adalah barang impor mendominasi hingga 70%, bukan hanya barang furnitur, tapi barang elektronik dan lainnya juga,” ulas Leonard.
Terkait tren penjualan barang impor di akhir tahun, menurut dia, idealnya sangat positif. Sebab, biasanya inflasi di akhir tahun sudah menurun dan kebutuhan liburan ke luar negeri melonjak. Namun mengingat pelambatan ekonomi di Indonesia sudah terjadi sejak Agustus 2014 maka kondisi tetap bertahan tanpa kenaikan atau pengurangan.
“Kami sendiri tetap berani ha dir ke kota prospek seperti Palembang di saat kondisi begini. Perkembangan kota yang pesat dengan menjadi tuan rumah event internasional merupakan sinyal bagi investor untuk masuk,” tukasnya.
Sementara itu Leader Electronic City mal Palembang Icon, Ferry mengakui, kondisi harga barang elektronik dengan branded asing masih normal. Selain karena sebagian barang ada yang pabrikan lokal Indonesia, menurutnya pasar barang elektronik memang tidak terpengaruh signifikan pada gejolak valas.
Pihaknya sendiri juga belum ada rencana menaikkan harga jual ke konsumen hingga awal tahun 2015 mendatang. “Masih harga normal untuk semua jenis elektronik. Selain karena belum ada arahan kenaikan harga dari pusat, yang dijual di sini masih merupakan stok lama,” tuturnya.
Bila memang kenaikan dolar Amerika terus berlanjut dan berakibat pada pasar elektronik, Ferry memastikan pihaknya tetap optimistis penjualan tetap baik. Hal ini didukung dari aneka promo perbankan yang masih mendominasi.
Yulia Savitri
Harga jual di pasaran terpantau masih belum terganggu dan diprediksi tetap bertahan hingga tahun depan. Bahkan, tidak sedikit pihak distributor produk luarnegeri road show ke Palembang dan menggelar pameran.
Bussiness Development Manager PT Malinda Furniture Gallery, Leonard mengatakan, pihaknya menggelar pameran berkonsep East Meet West di atrium wings Palembang Indah Mal 15-28 Desember 20 14. Barang-barang branded Amerika yang ditawarkan ada lah semua furnitur dan aksesori hunian yang mewah dengan harga mulai Rp500.000 sampai ratusan juta.
“Semuanya barang impor Amerika untuk desain baratnya dan impor Shanghai untuk desain Timurnya. Semua kami tawarkan dengan diskon up to 60%,” sebutnya kepadaKORAN SINDO PALEMBANG, kemarin. Diakuinya, kondisi penguatan dolar Amerika ini tidak berpengaruh terhadap penjualan. Sebab, barang yang dibeli impor tersebut tetap dilempar ke konsumen dengan nilai rupiah.
Menurutnya, kondisi ini seharusnya tidak menjadi kekhawatiran tapi perlu disikapi para pengusaha lokal. “Memang kondisi di Indonesia saat ini adalah barang impor mendominasi hingga 70%, bukan hanya barang furnitur, tapi barang elektronik dan lainnya juga,” ulas Leonard.
Terkait tren penjualan barang impor di akhir tahun, menurut dia, idealnya sangat positif. Sebab, biasanya inflasi di akhir tahun sudah menurun dan kebutuhan liburan ke luar negeri melonjak. Namun mengingat pelambatan ekonomi di Indonesia sudah terjadi sejak Agustus 2014 maka kondisi tetap bertahan tanpa kenaikan atau pengurangan.
“Kami sendiri tetap berani ha dir ke kota prospek seperti Palembang di saat kondisi begini. Perkembangan kota yang pesat dengan menjadi tuan rumah event internasional merupakan sinyal bagi investor untuk masuk,” tukasnya.
Sementara itu Leader Electronic City mal Palembang Icon, Ferry mengakui, kondisi harga barang elektronik dengan branded asing masih normal. Selain karena sebagian barang ada yang pabrikan lokal Indonesia, menurutnya pasar barang elektronik memang tidak terpengaruh signifikan pada gejolak valas.
Pihaknya sendiri juga belum ada rencana menaikkan harga jual ke konsumen hingga awal tahun 2015 mendatang. “Masih harga normal untuk semua jenis elektronik. Selain karena belum ada arahan kenaikan harga dari pusat, yang dijual di sini masih merupakan stok lama,” tuturnya.
Bila memang kenaikan dolar Amerika terus berlanjut dan berakibat pada pasar elektronik, Ferry memastikan pihaknya tetap optimistis penjualan tetap baik. Hal ini didukung dari aneka promo perbankan yang masih mendominasi.
Yulia Savitri
(ftr)