Pemilik Dolar Masih Bimbang

Kamis, 18 Desember 2014 - 13:36 WIB
Pemilik Dolar Masih Bimbang
Pemilik Dolar Masih Bimbang
A A A
PALEMBANG - Meski di beberapa kota besar banyak pemilik dolar Amerika Serikat menjual uangnya memanfaatkan anjloknya rupiah, hal itu belum terpantau di Palembang.

Pemilik dolar Amerika Serikat di Palembang tampaknya masih bim bang apakah menjual dolarnya sekarang atau menunggu “harga” yang lebih baik lagi. Pasalnya, dari beberapa ana lisis yang disampaikan pengamat ekonomi dan keuangan, menguatnya dolar Amerika Serikat masih akan berlanjut hingga awal tahun 2015 mendatang.

“Tidak ada dampak serius dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap penukaran valas. Semua berjalan normal dengan tingkat kunjungan nasabah menukarkan valas hingga 10 orang per hari,” ujar Kepala Kantor Cabang Utama Bank Cen tral Asia Demang Lebar Daun Palembang Octovianus, kemarin.

Begitu pun untuk besaran penukaran valas, lanjut Otis, semua tergantung dari kebutuhan nasabah sendiri. Sampai saat ini, pihaknya mengklaim tidak ada aksi spekulan yang mencari keuntungan dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

“Kalau untuk spekulan tidak ada. Semua transaksi penukaran valas berjalan normal. Tidak ada pengaruh berarti terhadap transaksi penukaran valas. Jenis mata uang yang dapat ditransaksikan di BCA untuk transaksi banknotes antara lain USD-SGD-HKD-CHF-GBPAUD- JPY-SEK-DKK-CAD-EURSAR- NZD-YUAN,” kata Ketua Persatuan Bank-Bank Umum Nasional(Perbanas) Sum selitu.

Sekretaris Satuan Bank Sumsel Babel (BSB) Faisol Sinin menambahkan, terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak begitu memengaruhi tingkat kunjungan ataupun besaran nasabah menukarkan valas. “Intensitas kunjungan nasa bah menukarkan valas tetap sama.

Tidak ada peningkatan pasca melemahnya rupiah. Misalkan saja dolar Singapura dijual Rp9.890 dan beli Rp9. 742. Sedangkan dolar Amerika Serikat jual Rp 12. 915 dan beli Rp 12. 605. Begitu pun EUR dijual Rp 16. 175 dan beli Rp15.869,” tuturnya.

Dia melanjutkan pihaknya memiliki dua macam transaksi dalam Forex yakni pertama transaksi bank notes dengan kurs kompetitif dan kurs spesial untuk jumlah tertentu dengan ragam valas seperti dolar Amerika Serikat (USD), yen Jepang (JPY), ringgit Malaysia (MYR), real Saudi Arabia Real (SAR), Euro (EUR), dolar Singapura (SGD).

Selanjutnya ialah transaksi telegraphic transfer(TT) dengan ketentuan nasabah harus memiliki rekening atau giro rupiah dan valas, memiliki NPWP untuk transaksi nasabah beli valas dengan jumlah transaksi ekuivalen USD100.000 per bulan dan untuk mata uang selain dolar AS dihitung ekuivalen USD - 25.000 serta transaksi dibawah USD25.000 ekuivalen dikenakan kurs counter.

“Nasabah Bank Sumsel Babel dapat melakukan transaksi banknotes dan TT di 4 Cabang Devisa Bank Sumsel Babel yang tersebar di beberapa daerah seperti Jakarta, Kapten A Rivai Palembang, Pangkal Pinang dan TanjungPandan,” tuturnya.

Setali tiga uang, Bussiness Development Manager Bank Mandiri Wilayah Sumatera II, Surya Pamilsus mengatakan, sampai saat ini belum ada pengaruh terhadap penukaran valas pasca anjloknya rupiah. “Semua berjalan normal dan tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap kuantitas nasabah menukarkanvalas,” katanya.

Diketahui, kurs dolar Amerika Serikat pada Rabu (17/12) untuk kurs BI beli Rp12.656 dan jual Rp12.784, Bank Mandiri beli Rp12.633 dan jual Rp1 2. 847, BCA beliRp12.565 dan jual Rp12.865.

Darfian Jaya Suprana
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5807 seconds (0.1#10.140)