Banjir Tak Lama, tapi Sudah 3 Tahun
A
A
A
PALEMBANG - Anak Sungai Buah di Kecamatan Kalidoni, tepatnya samping Gereja Indonesia, Jalan Residen Abdul Rozak meluap, kemarin.
Luapan anak sungai itu mengakibatkan beberapa rumah, dan jalan banjir. Bahkan, akibat jalan yang banjir, arus lalu lintas menjadi macet. Ida, warga Jalan Residen Abdul Rozak mengatakan, banjir yang terjadi di Jalan Patal- Pusri sudah sering terjadi minimal di tiga titik. Setiap musim hujan, ketiga titik banjir tepatnya di depan Sekolah Kusuma Bangsa, simpang tiga depan Kantor PLN dan jalan mengarah ke Pusri.
Namun, tadi pagi banjir besar juga melanda di aliran anak sungai di samping bangunan gereja. ”Iya, air sungainya meluap. Tadi malam, hujan deras dan sampai pagi air sungainya terus tinggi,” ungkapnya, kemarin. Akibat sungai meluap, Ida mengatakan, beberapa rumah warga sempat tergenang, namun tak berlangsung lama. Genangan air tersebut juga merendam jalan raya.
Kondisi demikian, sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir. “Sekarang banjirnya makin meluas. Tidak hanya rumah, tapi sudah mengepung jalan raya. Memang banjir terus, tapi sebentar saja dan kembali air menyusut,” kata ibu anak tiga itu. Pantauannya, Sungai Buah yang melintas di dua kecamatan, yakni Kalidoni dan Kecamatan Ilir Timur (IT) II mengalami penyempitan.
Bahkan, beberapa aliran sungainya su dah dipadati tanaman eceng gondok. Apalagi, saat hujan turun, aliran Sungai Buah terus meluap dan mengakibatkan banjir di dua kawasan pemukiman, yakni Citra Damai dan Kedamaian.
Terkait masalah ini, Kabid Drainase dan Pengendalian Ban jir Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air ( PUBM dan PSDA) Palembang Bastari mengatakan, Sungai Buah memang sudah mengalami penyempitan saluran.
Beberapa ruas Sungai Buah menyempit akibat banyak bangunan yang ber ada di areal rawa, yakni terjadi penimbunan. “Iya, tadi laporannya, banjir di perumahan dan jalan, tapi sebentar dan akan ditanggulangi,” pungkasnya.
Tasmalinda
Luapan anak sungai itu mengakibatkan beberapa rumah, dan jalan banjir. Bahkan, akibat jalan yang banjir, arus lalu lintas menjadi macet. Ida, warga Jalan Residen Abdul Rozak mengatakan, banjir yang terjadi di Jalan Patal- Pusri sudah sering terjadi minimal di tiga titik. Setiap musim hujan, ketiga titik banjir tepatnya di depan Sekolah Kusuma Bangsa, simpang tiga depan Kantor PLN dan jalan mengarah ke Pusri.
Namun, tadi pagi banjir besar juga melanda di aliran anak sungai di samping bangunan gereja. ”Iya, air sungainya meluap. Tadi malam, hujan deras dan sampai pagi air sungainya terus tinggi,” ungkapnya, kemarin. Akibat sungai meluap, Ida mengatakan, beberapa rumah warga sempat tergenang, namun tak berlangsung lama. Genangan air tersebut juga merendam jalan raya.
Kondisi demikian, sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir. “Sekarang banjirnya makin meluas. Tidak hanya rumah, tapi sudah mengepung jalan raya. Memang banjir terus, tapi sebentar saja dan kembali air menyusut,” kata ibu anak tiga itu. Pantauannya, Sungai Buah yang melintas di dua kecamatan, yakni Kalidoni dan Kecamatan Ilir Timur (IT) II mengalami penyempitan.
Bahkan, beberapa aliran sungainya su dah dipadati tanaman eceng gondok. Apalagi, saat hujan turun, aliran Sungai Buah terus meluap dan mengakibatkan banjir di dua kawasan pemukiman, yakni Citra Damai dan Kedamaian.
Terkait masalah ini, Kabid Drainase dan Pengendalian Ban jir Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air ( PUBM dan PSDA) Palembang Bastari mengatakan, Sungai Buah memang sudah mengalami penyempitan saluran.
Beberapa ruas Sungai Buah menyempit akibat banyak bangunan yang ber ada di areal rawa, yakni terjadi penimbunan. “Iya, tadi laporannya, banjir di perumahan dan jalan, tapi sebentar dan akan ditanggulangi,” pungkasnya.
Tasmalinda
(ftr)