Kerajinan Blue Dragonfly Pakintelan Terbang ke Inggris

Senin, 15 Desember 2014 - 13:53 WIB
Kerajinan Blue Dragonfly Pakintelan Terbang ke Inggris
Kerajinan Blue Dragonfly Pakintelan Terbang ke Inggris
A A A
SEMARANG - Berbagai produk unggulan dari setiap kelurahan yang ada di Kecamatan Gunungpati ditampilkan dalam event pasar rakyat yang digelar KORAN SINDO , di kawasan Obyek Wisata Gua Kreo, Kelurahan Kandri, Gunungpati, Semarang, kemarin.

Produk yang ditampilkan mulai dari makanan, minuman khas, batik, hingga kerajinan tangan. Setiap produk yang ditampilkan memiliki daya tarik tersendiri, sehingga mampu menarik minat para pengunjung. Salah satu yang cukup menarik adalah, kerajinan khas dari kelurahan Pakintelan, yakni “Blue Dragonfly”, yang diproduksi Ahmad Soleh Warga Jalan Winongsari, RT 01/02, Pakintelan Gunungpati.

Blue Dragon Fly karya Soleh ini adalah kerajinan tangan dari bambu, yang dibuat seperti capung. Nama blue , bukan memiliki arti biru melainkan kepanjangan dari Bambu Lukis Ukir Ekonomis . Soleh mengaku, membuat kerajinan capung dari bambu, karena Pakintelan banyak ditemukan tanaman bambu. Meskipun banyak tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Dia bercerita, kebetulan waktu itu pada 2010, mendapatkan tawaran membuat kerajinan dari bambu untuk dikirim ke Inggris. “Saya ditunjukkan gambar, ditanya apakah bisa membuat seperti itu, lalu saya coba dan berhasil,” katanya. Dari situ, kemudian Soleh mengirimkan sampel buatannya dan ternyata disetujui.

Akhirnya pada 2010 itu, Soleh berhasil menerbangkan 10.000 capungnya ke Inggris. Kemudian disusul pada 2012 lalu sebanyak 4.500. Bahkan saat ini sudah ada yang meminta sampel untuk dikirim ke Amerika. Soleh mengaku, awalnya cukup kesulitan dalam membuat kerajinan dari bambu tersebut.

Pasalnya capung yang dibuat harus memiliki keseimbangan yang presisi, sehingga ketika diletakkan kepalanya bisa seperti capung yang sedang hinggap di batang. “Awalnya lima hari baru bisa membuat satu capung, karena memang yang sulit untuk mendapatkan keseimbangannya,” katanya.

Oleh karena itu, untuk kerajinan tersebut, Soleh mengerjakan sendiri. Hanya, ketika ada pesanan banyak baru dirinya dibantu oleh beberapa tetangganya. Untuk membuat kerajinan tersebut, semua jenis bambu bisa digunakan, selama bambu tersebut memiliki kualitas yang baik. Setiap capung hasil karyanya dijual dengan harga antara Rp30.000 hingga Rp50.000 tergantung ukurannya. “Untuk pemasaran lokal hanya sekitar Semarang,” ucapnya.

Selain kerajinan bambu, Soleh juga membuat kerajinan dari rotan, berupa vas bunga, tempat koran, hingga keranjang makanan. Dia mengatakan, selama ini masih terkendala pemasaran. Pemasaran selama ini hanya di lokal Semarang dan sesekali dikirim ke Yogyakarta juga Bali.

Dengan kondisi tersebut, dia berharap, pada pihak-pihak terkait untuk terus menggencarkan pameran atau event sejenis untuk memperkenalkan produknya.

Andik Sismanto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0435 seconds (0.1#10.140)
pixels