Rapi dan Kece Ala Persetan
A
A
A
PERSETAN. Nama komunitas satu ini memang tergolong unik. Mereka adalah kumpulan para pemuda yang doyan memakai minyak rambut. Penasaran seperti apa aktivitas komunitas ini?
Kemarin,KORAN SINDO PALEMBANG menyempatkan diri menyambangi tongkrongan mereka di Cafe Roti Bakar Narsis, di kawasan Jalan Kapt. A.Rivai. Ada sekitar 20-an anak muda terlihat asyik bercengkrama.
Sekilas dandanan mereka mirip, sama-sama punya rambut yang rapi. Patrick Mahardika, salah satunya. Dia juga menjadi salah satu penggagas terbentuknya komunitas Persetan (Pomade Enthusias Regional Sumsel). Selain menyalurkan hobi yang sama yakni memakai dan mengumpulkan aneka minyak rambut, komunitas ini dibentuk memiliki misi khusus. Apalagi kalau bukan ingin menampilkan kesan pria di hadapan kaum hawa.
Mereka beralasan, rambut sangat perlu dirawat secara khusus karena merupakan mahkota bagi manusia. “Katakanlah kalau kita bekerja, baik di pemerrintahan, perusahaan dan lain-lain, tentunya hal yang mesti ada dalam diri kita adalah rapi. Rapi itu sendiri, bisa dicerminkan dari bagaimana kita menata mahkota (rambut). Coba kalau dibiarkan saja, maka kesan yang ada justru kumuh atau hal negatif lainnya, meski memang itu belum tentu menentukan karakter orangnya,” jelas Patrick singkat.
Patrick menceritakan, awal terbentuknya komunitas ini bermula dari sebuah akun di media sosial facebook. Saat itu dia melihat kenalannya di dunia maya ikut dalam komunitas indonesian pomade enthusias. Dari sana, diapun penasaran dan kemudian menggali lebih jauh infomasi akan pomade. Setelah mencari tahu di internet, diapun akhirnya tahu kalaupomade adalah sebutan untukminyak rambut.
“Saya memang penyuka minyak rambut, saya pun tertarik dengan produk ini yang terbuat dari petronium (minyak bumi). Lalu sayapun coba pesan merk Nu Nile, produk USA melalui online Rp110.000 pada 2013 lalu,” katanya. Tak sampai di situ, karena sangat penasaran diapun akhirnya ikut bergabung dengan komunitas tersebut. Di dalam pomade Patrick pun akhirnya mendapatkan akses komunkasi dengan sesama pecinta minyak rambut lainnya dari berbagai daerah seperti Depok, Bogor, Bandung, dan Kalimantan.
“Dari gagasan inilah,saya kepikiran buat Pomade Sumsel, jadilah Persetan.Sekarang kita sudah punya anggota aktif sebanyak kurang lebih 20 orang, sejak berdirinya pada 24 Oktober 2014 lalu. Di sini, kami ingin (meracuni) masyarakat kota palembang, khususnya bagi yang muda-muda untuk gemar memakai pomade atau minyak rambut,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu anggota Persetan lainnya Harold menambahkan, dalam Pesertan, mereka bukan sekadar pemakai minyak rambut semata. Melainkan, juga dituntut untuk dapat menata rambut dan mengenai jenis-jenis bentuk potongan rambut, mulai pompa dour, slikback, exekutive contour, dan undercut. Selain itu, mereka juga harus kenal akan jenis minyak rambut.
“Pomade itu ada kategori saint, medium, heavy. Jenis ini jelas akan memudahkan bagi kita untuk menata rambut sesuai yang kita inginkan. Saint cenderung bercahaya, medium seimbang dan heavi lebih keras dan saintnya sedikit,” timpalnya. Menurut dia, dalam komunitas ini dirinya ingin menular kegiatan positif bagi generasi muda di kota empek-empek. Bahkan untuk membiakan keanggotaan Persetan, pihaknya semacam memiliki agenda rutin kumpulkumpul di cafe atau tempat-tempat yang banyak digandrungi para anak-anak muda berkumpul.
“Selain agar penampilan kita rapi, tentu melalui komunitas ini, kita juga tentunya mengalih perhatian pemuda untuk hal positif. Karena, kita juga mencoba untuk memerangi yang namanya narkoba atau sejenisnya. Di sini, tempat kita menyalurkan hobi dan bertukar pengalaman tentunya,” ucapnya.
Ditambahkan Harold, keanggotaan Persetan ini, mulai dari pelajar, pekerja swasta, pemerintahan dan institusi penegak hukum. “Memang, kita sengaja perkumpulan ini tidak bersifat eksklusif. Semua kalangan dan latar belakang bisa bergabung. Sebagai makhluk sosial, tentu satu sama lain, kita juga saling membutuhkan,” jelasnya.
Robby,16, pelajar SMA di Kota Palembang, salah satu angota Pesetan mengaku, menggunakan minyak rambut membuat rapi dan percaya diri. Di sini juga dirinya bisa hidup sehat dan merawat rambut yang baik. Karena memang, banyak informasi yang didapat sehingga mahkotanya tetap sehat dan tertata rapih.
“Saya suka menggunakan minyak rambut memang sejak duduk di bangku SMP. Di Persetan ini juga kami tidak hanya masalah minyak rambut, tapi bertukar pengalaman dan kita bisa dapat banyak informasi,” akunya.
Ibrahim arsyad
Kemarin,KORAN SINDO PALEMBANG menyempatkan diri menyambangi tongkrongan mereka di Cafe Roti Bakar Narsis, di kawasan Jalan Kapt. A.Rivai. Ada sekitar 20-an anak muda terlihat asyik bercengkrama.
Sekilas dandanan mereka mirip, sama-sama punya rambut yang rapi. Patrick Mahardika, salah satunya. Dia juga menjadi salah satu penggagas terbentuknya komunitas Persetan (Pomade Enthusias Regional Sumsel). Selain menyalurkan hobi yang sama yakni memakai dan mengumpulkan aneka minyak rambut, komunitas ini dibentuk memiliki misi khusus. Apalagi kalau bukan ingin menampilkan kesan pria di hadapan kaum hawa.
Mereka beralasan, rambut sangat perlu dirawat secara khusus karena merupakan mahkota bagi manusia. “Katakanlah kalau kita bekerja, baik di pemerrintahan, perusahaan dan lain-lain, tentunya hal yang mesti ada dalam diri kita adalah rapi. Rapi itu sendiri, bisa dicerminkan dari bagaimana kita menata mahkota (rambut). Coba kalau dibiarkan saja, maka kesan yang ada justru kumuh atau hal negatif lainnya, meski memang itu belum tentu menentukan karakter orangnya,” jelas Patrick singkat.
Patrick menceritakan, awal terbentuknya komunitas ini bermula dari sebuah akun di media sosial facebook. Saat itu dia melihat kenalannya di dunia maya ikut dalam komunitas indonesian pomade enthusias. Dari sana, diapun penasaran dan kemudian menggali lebih jauh infomasi akan pomade. Setelah mencari tahu di internet, diapun akhirnya tahu kalaupomade adalah sebutan untukminyak rambut.
“Saya memang penyuka minyak rambut, saya pun tertarik dengan produk ini yang terbuat dari petronium (minyak bumi). Lalu sayapun coba pesan merk Nu Nile, produk USA melalui online Rp110.000 pada 2013 lalu,” katanya. Tak sampai di situ, karena sangat penasaran diapun akhirnya ikut bergabung dengan komunitas tersebut. Di dalam pomade Patrick pun akhirnya mendapatkan akses komunkasi dengan sesama pecinta minyak rambut lainnya dari berbagai daerah seperti Depok, Bogor, Bandung, dan Kalimantan.
“Dari gagasan inilah,saya kepikiran buat Pomade Sumsel, jadilah Persetan.Sekarang kita sudah punya anggota aktif sebanyak kurang lebih 20 orang, sejak berdirinya pada 24 Oktober 2014 lalu. Di sini, kami ingin (meracuni) masyarakat kota palembang, khususnya bagi yang muda-muda untuk gemar memakai pomade atau minyak rambut,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu anggota Persetan lainnya Harold menambahkan, dalam Pesertan, mereka bukan sekadar pemakai minyak rambut semata. Melainkan, juga dituntut untuk dapat menata rambut dan mengenai jenis-jenis bentuk potongan rambut, mulai pompa dour, slikback, exekutive contour, dan undercut. Selain itu, mereka juga harus kenal akan jenis minyak rambut.
“Pomade itu ada kategori saint, medium, heavy. Jenis ini jelas akan memudahkan bagi kita untuk menata rambut sesuai yang kita inginkan. Saint cenderung bercahaya, medium seimbang dan heavi lebih keras dan saintnya sedikit,” timpalnya. Menurut dia, dalam komunitas ini dirinya ingin menular kegiatan positif bagi generasi muda di kota empek-empek. Bahkan untuk membiakan keanggotaan Persetan, pihaknya semacam memiliki agenda rutin kumpulkumpul di cafe atau tempat-tempat yang banyak digandrungi para anak-anak muda berkumpul.
“Selain agar penampilan kita rapi, tentu melalui komunitas ini, kita juga tentunya mengalih perhatian pemuda untuk hal positif. Karena, kita juga mencoba untuk memerangi yang namanya narkoba atau sejenisnya. Di sini, tempat kita menyalurkan hobi dan bertukar pengalaman tentunya,” ucapnya.
Ditambahkan Harold, keanggotaan Persetan ini, mulai dari pelajar, pekerja swasta, pemerintahan dan institusi penegak hukum. “Memang, kita sengaja perkumpulan ini tidak bersifat eksklusif. Semua kalangan dan latar belakang bisa bergabung. Sebagai makhluk sosial, tentu satu sama lain, kita juga saling membutuhkan,” jelasnya.
Robby,16, pelajar SMA di Kota Palembang, salah satu angota Pesetan mengaku, menggunakan minyak rambut membuat rapi dan percaya diri. Di sini juga dirinya bisa hidup sehat dan merawat rambut yang baik. Karena memang, banyak informasi yang didapat sehingga mahkotanya tetap sehat dan tertata rapih.
“Saya suka menggunakan minyak rambut memang sejak duduk di bangku SMP. Di Persetan ini juga kami tidak hanya masalah minyak rambut, tapi bertukar pengalaman dan kita bisa dapat banyak informasi,” akunya.
Ibrahim arsyad
(ars)