Hujan 2 Hari 1 Malam, Talud Dusun Karangtalun Longsor
A
A
A
BANTUL - Hujan yang berlangsung dua hari satu malam, di Kabupaten Bantul, mengakibatkan talud sepanjang 15 meter setinggi empat meter, di Dusun Karangtalun, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, longsor.
Akibat kejadian tersebut, seluruh badan jalan yang menghubungkan dengan dusun lain tertutup material, penduduk beberapa dusun sekitar terpaksa harus memutar jika ingin menuju ke kediamannya.
Tak hanya menutup badan jalan, talud yang ambrol tersebut juga mengancam rumah salah satu warga. Pasalnya, talud yang ambrol tersebut hanya berjarak sekitar dua meter dari rumah terdekat.
"Lha kalau masih hujan pasti ikut kena longsor," ujar pemilik rumah, kepada wartawan, Samiran Triyanto, Jumat (12/12/2014).
Dia berharap, pemerintah segera melakukan perbaikan, sehingga dirinya beserta keluarga tetap bisa tinggal di rumah tersebut. Namun untuk sementara, dia memindahkan barang-barangnya ke tempat yang lebih aman.
Jika nanti longsor, kerugian yang dia derita bisa diminimalisir. Samiran sendiri tidak menyangka talud di bawah rumahnya ambrol, karena sebelumnya sama sekali tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan akan longsor.
Terlebih, talud tersebut tergolong baru karena belum lama dibangun. "Ndak tahu, tadi malam tiba-tiba brukk, ambrol," ceritanya.
Jumat siang, tim dari Tagana bersama dengan warga membersihkan material longsoran dari badan jalan. Mereka berpacu dengan waktu, karena harus membuka akses jalan. Jalan tersebut merupakan jalur tersingkat dari Dusun Karangtalun ke dusun lain.
Bendahara Tagana Dwijo mengungkapkan, seiring dengan meningkatnya intensitas hujan, pihaknya mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Tim Tagana sendiri mewaspadai beberapa titik wilayah yang rawan mengalami bencana longsor.
"Minggu depan kami akan ada simulasi longsor di Piyungan. Simulasi ini untuk meningkatkan kewaspadaan," pungkasnya.
Akibat kejadian tersebut, seluruh badan jalan yang menghubungkan dengan dusun lain tertutup material, penduduk beberapa dusun sekitar terpaksa harus memutar jika ingin menuju ke kediamannya.
Tak hanya menutup badan jalan, talud yang ambrol tersebut juga mengancam rumah salah satu warga. Pasalnya, talud yang ambrol tersebut hanya berjarak sekitar dua meter dari rumah terdekat.
"Lha kalau masih hujan pasti ikut kena longsor," ujar pemilik rumah, kepada wartawan, Samiran Triyanto, Jumat (12/12/2014).
Dia berharap, pemerintah segera melakukan perbaikan, sehingga dirinya beserta keluarga tetap bisa tinggal di rumah tersebut. Namun untuk sementara, dia memindahkan barang-barangnya ke tempat yang lebih aman.
Jika nanti longsor, kerugian yang dia derita bisa diminimalisir. Samiran sendiri tidak menyangka talud di bawah rumahnya ambrol, karena sebelumnya sama sekali tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan akan longsor.
Terlebih, talud tersebut tergolong baru karena belum lama dibangun. "Ndak tahu, tadi malam tiba-tiba brukk, ambrol," ceritanya.
Jumat siang, tim dari Tagana bersama dengan warga membersihkan material longsoran dari badan jalan. Mereka berpacu dengan waktu, karena harus membuka akses jalan. Jalan tersebut merupakan jalur tersingkat dari Dusun Karangtalun ke dusun lain.
Bendahara Tagana Dwijo mengungkapkan, seiring dengan meningkatnya intensitas hujan, pihaknya mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Tim Tagana sendiri mewaspadai beberapa titik wilayah yang rawan mengalami bencana longsor.
"Minggu depan kami akan ada simulasi longsor di Piyungan. Simulasi ini untuk meningkatkan kewaspadaan," pungkasnya.
(san)