Hujan Deras, Banjir Landa Majalengka
A
A
A
MAJALENGKA - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Majalengka, menyebabkan tiga titik tanggul di Sungai Cilutung yang menghubungkan dengan Sungai Cimanuk, jebol.
Akibatnya, sekitar 300 rumah di Desa Baban Anyar, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, dilanda banjir.
Banjir setinggi mata kaki orang dewasa itu membuat daerah tersebut lumpuh total dan ratusan KK terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Aparat dan unsur muspika pun turun langsung ke lapangan untuk memantau banjir.
Kepala Desa Babakan Anyar Maman Rohatman mengatakan, diperkirakan tanggul tersebut jebol Kamis (11/12/2014) malam, sebab air sudah meluap pada dini hari hingga saat ini.
Menurut dia, jebolnya tanggul terjadi di tiga titik yakni Blok Kepala, Blok Citabo, dan Blok Simpereum. "Kalau tidak segera ditanggulangi, tanggul itu bisa merendam rumah penduduk. Tapi Alhamdulillah, kami dan warga secara perlahan-lahan mulai bisa mengatasinya hingga debit air mulai menyusut," katanya.
Ia menambahkan, kejadian jebolnya tanggul ini yang kedua kalinya. Saat tanggul jebol pertama kalinya, upaya perbaikan hanya bersifat sementara dengan membuat benteng menggunakan bahan pasir yang dimasukkan ke dalam karung oleh warga secara gotong royong.
"Sekarang jebol lagi, kami terpaksa membuat hal serupa untuk sementara waktu. Ke depan, kami akan mengajukan anggaran perbaikan ke pemerintah daerah," katannya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tatang Rahmat mengaku baru mengetahui kabar banjir di kawasan tersebut.
"Saya baru akan meluncur ke TKP. Tapi personel BPBD sudah ada di lokasi. Laporan sementara air sudah mulai menyusut," katanya.
Menurut dia, di sejumlah desa di Kecamatan Kadipaten memang rawan banjir. Sebab, air Sungai Ciputis sering meluap akibat pendangkalan sungai.
Sedangkan aliran air Cimoyan meluap diduga akibat saluran air di Jembatan Cimoyan yang menghubungkan Dukuhwarung dan Desa Pagandon tersumbat, karena sampah-sampah yang terbawa arus air menyangkut di tiang jembatan yang berada di bagian tengah.
"Akibatnya, sebagian jalur air tertutup sampah dan terjadi banjir," ucapnya.
Akibatnya, sekitar 300 rumah di Desa Baban Anyar, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, dilanda banjir.
Banjir setinggi mata kaki orang dewasa itu membuat daerah tersebut lumpuh total dan ratusan KK terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Aparat dan unsur muspika pun turun langsung ke lapangan untuk memantau banjir.
Kepala Desa Babakan Anyar Maman Rohatman mengatakan, diperkirakan tanggul tersebut jebol Kamis (11/12/2014) malam, sebab air sudah meluap pada dini hari hingga saat ini.
Menurut dia, jebolnya tanggul terjadi di tiga titik yakni Blok Kepala, Blok Citabo, dan Blok Simpereum. "Kalau tidak segera ditanggulangi, tanggul itu bisa merendam rumah penduduk. Tapi Alhamdulillah, kami dan warga secara perlahan-lahan mulai bisa mengatasinya hingga debit air mulai menyusut," katanya.
Ia menambahkan, kejadian jebolnya tanggul ini yang kedua kalinya. Saat tanggul jebol pertama kalinya, upaya perbaikan hanya bersifat sementara dengan membuat benteng menggunakan bahan pasir yang dimasukkan ke dalam karung oleh warga secara gotong royong.
"Sekarang jebol lagi, kami terpaksa membuat hal serupa untuk sementara waktu. Ke depan, kami akan mengajukan anggaran perbaikan ke pemerintah daerah," katannya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tatang Rahmat mengaku baru mengetahui kabar banjir di kawasan tersebut.
"Saya baru akan meluncur ke TKP. Tapi personel BPBD sudah ada di lokasi. Laporan sementara air sudah mulai menyusut," katanya.
Menurut dia, di sejumlah desa di Kecamatan Kadipaten memang rawan banjir. Sebab, air Sungai Ciputis sering meluap akibat pendangkalan sungai.
Sedangkan aliran air Cimoyan meluap diduga akibat saluran air di Jembatan Cimoyan yang menghubungkan Dukuhwarung dan Desa Pagandon tersumbat, karena sampah-sampah yang terbawa arus air menyangkut di tiang jembatan yang berada di bagian tengah.
"Akibatnya, sebagian jalur air tertutup sampah dan terjadi banjir," ucapnya.
(zik)