Waspadai Angin Kencang
Waspadai Angin Kencang
A
A
A
SURABAYA - Memasuki awal musim hujan ini, Surabaya kemarin diguyur hujan lebat disertai angin kencang. Akibatnya, sejumlah pohon di pusat kota tumbang dan melintang di badan jalan.
Bahkan, beberapa reklame berhamburan. Kemacetan lalu lintas di sejumlah ruas jalan juga tidak terhindarkan. Kemacetan terjadi di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Pemuda, Jalan Pacar Keling, Genteng, dan Panglima Sudirman. Belum ada laporan korban jiwa dari peristiwa ini.
Untuk mengatasi hal tersebut, Satkorlak Penanggulangan Bencana Kota Surabaya menurunkan sejumlah petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Satpol PP, Bakesbanglinmas, dan Dinas Perhubungan (Dishub). Sejumlah SKPD tersebut diturunkan untuk membersihkan pohon tumbang dan ranting yang berserakan di jalan. Selanjutnya, Dishub mengatur arus lalu lintas.
Sekretaris Satkorlak Penanggulangan Bencana Kota Surabaya Sumarno mengatakan, cuaca ekstrem ini terjadi sekitar pukul 14.30 WIB dengan kecepatan angin mencapai 45 km/jam. Untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem ini, pihaknya jauh-jauh hari meminta tim reklame mengimbau pemilik reklame agar mengecek kondisi tiang reklame masing-masing.
Tujuannya agar ketika ada angin kencang, tidak ada tiang reklame yang roboh akibat kondisinya sudah rusak. Sementara, terhadap antisipasi robohnya pepohonan, DKP sudah rutin melakukan perantingan. “Kondisi tiang-tiang reklame sudah harus dicek. Jangan sampai ketika ada angin kencang, ternyata roboh akibat sudah rusak,” katanya.
Menurut keterangan petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Taufik Hermawan, cuaca ekstrem ini akibat awan Cumulonimbus (CB). Awan ini ditandai dengan hujan lebat disertai angin kencang. Kemudian, ada juga petir yang menyambar. Awan CB juga bisa menimbulkan angin kencang akibat dorongan massa udara dari puncak awan menuju dasar.
“Kalau besok (hari ini), Surabaya akan diguyur hujan ringan dan belum ada tanda-tanda awan CB. Hujan ringan ini akan terjadi pada sore atau malam hari,” katanya.
Lukman Hakim
Bahkan, beberapa reklame berhamburan. Kemacetan lalu lintas di sejumlah ruas jalan juga tidak terhindarkan. Kemacetan terjadi di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Pemuda, Jalan Pacar Keling, Genteng, dan Panglima Sudirman. Belum ada laporan korban jiwa dari peristiwa ini.
Untuk mengatasi hal tersebut, Satkorlak Penanggulangan Bencana Kota Surabaya menurunkan sejumlah petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Satpol PP, Bakesbanglinmas, dan Dinas Perhubungan (Dishub). Sejumlah SKPD tersebut diturunkan untuk membersihkan pohon tumbang dan ranting yang berserakan di jalan. Selanjutnya, Dishub mengatur arus lalu lintas.
Sekretaris Satkorlak Penanggulangan Bencana Kota Surabaya Sumarno mengatakan, cuaca ekstrem ini terjadi sekitar pukul 14.30 WIB dengan kecepatan angin mencapai 45 km/jam. Untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem ini, pihaknya jauh-jauh hari meminta tim reklame mengimbau pemilik reklame agar mengecek kondisi tiang reklame masing-masing.
Tujuannya agar ketika ada angin kencang, tidak ada tiang reklame yang roboh akibat kondisinya sudah rusak. Sementara, terhadap antisipasi robohnya pepohonan, DKP sudah rutin melakukan perantingan. “Kondisi tiang-tiang reklame sudah harus dicek. Jangan sampai ketika ada angin kencang, ternyata roboh akibat sudah rusak,” katanya.
Menurut keterangan petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Taufik Hermawan, cuaca ekstrem ini akibat awan Cumulonimbus (CB). Awan ini ditandai dengan hujan lebat disertai angin kencang. Kemudian, ada juga petir yang menyambar. Awan CB juga bisa menimbulkan angin kencang akibat dorongan massa udara dari puncak awan menuju dasar.
“Kalau besok (hari ini), Surabaya akan diguyur hujan ringan dan belum ada tanda-tanda awan CB. Hujan ringan ini akan terjadi pada sore atau malam hari,” katanya.
Lukman Hakim
(ftr)
Explore More