Longsor di Banjarnegara, 10 Rumah Warga Rusak
A
A
A
BANJARNEGARA - Intensitas hujan yang tinggi membuat lereng pegunungan seluas 2 hektare di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami longsor.
Material tanah bergerak ke areal pemukiman warga dan merusak 10 rumah hingga 40 kelapa keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
Lantaran kondisi tanah masih bergerak, longsor menutup akses jalan desa. Akibatnya, 120 KK terisolasi.
Kepala Desa Karang Tengah, Suripto, mengatakan, sebelum hujan turun, gemuruh petir terus terjadi.
"Hujan turun terus menerus selama sepekan," imbuhnya.
Dia menambahkan, 40 KK yang rumahnya rusak memilih mengungsi di area lokasi yang aman di Desa Pandan Sari, berjarak 2 kilometer dari lokasi bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Banjarnegara menyatakan, material tanah diprediksi masih bergerak. Selama 12 jam, tanah mengalami pergerakan antara 1 hingga 2 meter ke arah pemukiman warga.
"Pergerakan tanah sampai saat ini masih terus terjadi," tandas Andri Sulistyo, salah seorang Staf BPPD Banjarnegara. Akibat musibah ini, diperkirakan kerugian mencapai Rp500 juta.
Material tanah bergerak ke areal pemukiman warga dan merusak 10 rumah hingga 40 kelapa keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
Lantaran kondisi tanah masih bergerak, longsor menutup akses jalan desa. Akibatnya, 120 KK terisolasi.
Kepala Desa Karang Tengah, Suripto, mengatakan, sebelum hujan turun, gemuruh petir terus terjadi.
"Hujan turun terus menerus selama sepekan," imbuhnya.
Dia menambahkan, 40 KK yang rumahnya rusak memilih mengungsi di area lokasi yang aman di Desa Pandan Sari, berjarak 2 kilometer dari lokasi bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Banjarnegara menyatakan, material tanah diprediksi masih bergerak. Selama 12 jam, tanah mengalami pergerakan antara 1 hingga 2 meter ke arah pemukiman warga.
"Pergerakan tanah sampai saat ini masih terus terjadi," tandas Andri Sulistyo, salah seorang Staf BPPD Banjarnegara. Akibat musibah ini, diperkirakan kerugian mencapai Rp500 juta.
(lis)