Pelajar Sukabumi Pecahkan Rekor Muri
A
A
A
SUKABUMI - Pelajar di Kabupaten Sukabumi berhasil memecahkan rekor Muri untuk kategori menulis artikel soal HIV/AIDS terbanyak kemarin. Kegiatan tersebut berkaitan dengan Peringatan Hari AIDS se-dunia dengan melibatkan 6.000 siswa SMP dan SMA.
Dalam Kegiatan di taman bermain Hotel Selabintana itu seluruh pelajar diwajibkan membuat artikel selama satu jam tentang pendapat dan pengetahuannya mengenai penyakit HIV/AIDS. Hasilnya, sebanyak 20 pelajar meraih keberuntungan dan berhak mendapatkan bantuan pendidikan dari pendukung utama kegiatan yakni Chevron Geothermal Salak Ltd.
Menurut Bupati Sukabumi Sukmawijaya, peringatan Hari AIDS se dunia ini sengaja melibatkan ribuan pelajar bukan hanya sekadar untuk meraih rekor nasional saja, tetapi memiliki tujuan utama adalah edukasi bahaya HIV/AIDS. “Jika dibandingkan dengan melakukan penyuluhan HIV/ - AIDS dari sekolah ke sekolah, kegiatan seperti ini akan jauh lebih efektif,” ujar Sumawijaya kepada wartawan.
Selain efektif, penulisan artikel juga akan mendongkrak pemahaman para pelajar mengani bahaya HIV/AIDS. Pasalnya untuk membuat sebuah tulisan, setiap pelajar diberikan waktu mencari data atau referensi mengenai penyakit tersebut. “Tentunya pengetahuan itu akan membekas hingga pelajar-pelajar itu beranjak dewasa,” tegas Sukmawijaya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Kemal Siregar mengaku sangat respek dengan kegiatan yang digelar Pemkab Sukabumi. Menurut Kemal untuk pencegahan HIV/AIDS ini, pemerintah daerah bukan hanya dituntut untuk berinovasi saja tetapi juga lebih man diri dalam pem bia yaannya.
“Ini adalah inovasi dalam menyosialisasikan bahaya AIDS. Langkah-langkah seperti ini sangat penting karena AIDS merupakan masalah sosial sehingga harus bisa inovasi dalam melakukan penyuluhan atau pencegahaannya,” tutur Kemal.
Toni Kamajaya
Dalam Kegiatan di taman bermain Hotel Selabintana itu seluruh pelajar diwajibkan membuat artikel selama satu jam tentang pendapat dan pengetahuannya mengenai penyakit HIV/AIDS. Hasilnya, sebanyak 20 pelajar meraih keberuntungan dan berhak mendapatkan bantuan pendidikan dari pendukung utama kegiatan yakni Chevron Geothermal Salak Ltd.
Menurut Bupati Sukabumi Sukmawijaya, peringatan Hari AIDS se dunia ini sengaja melibatkan ribuan pelajar bukan hanya sekadar untuk meraih rekor nasional saja, tetapi memiliki tujuan utama adalah edukasi bahaya HIV/AIDS. “Jika dibandingkan dengan melakukan penyuluhan HIV/ - AIDS dari sekolah ke sekolah, kegiatan seperti ini akan jauh lebih efektif,” ujar Sumawijaya kepada wartawan.
Selain efektif, penulisan artikel juga akan mendongkrak pemahaman para pelajar mengani bahaya HIV/AIDS. Pasalnya untuk membuat sebuah tulisan, setiap pelajar diberikan waktu mencari data atau referensi mengenai penyakit tersebut. “Tentunya pengetahuan itu akan membekas hingga pelajar-pelajar itu beranjak dewasa,” tegas Sukmawijaya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Kemal Siregar mengaku sangat respek dengan kegiatan yang digelar Pemkab Sukabumi. Menurut Kemal untuk pencegahan HIV/AIDS ini, pemerintah daerah bukan hanya dituntut untuk berinovasi saja tetapi juga lebih man diri dalam pem bia yaannya.
“Ini adalah inovasi dalam menyosialisasikan bahaya AIDS. Langkah-langkah seperti ini sangat penting karena AIDS merupakan masalah sosial sehingga harus bisa inovasi dalam melakukan penyuluhan atau pencegahaannya,” tutur Kemal.
Toni Kamajaya
(ftr)