Pembantu Disiksa, Kepala Diketok Martil, Badan Disetrika
A
A
A
MEDAN - Kasus pembantu disiksa majikannya terjadi di Medan, Sumatera Utara. Novita (16), pembantu asal Kabupten Batu Bara, dipukul dengan martil, disetrika, dan tubuhnya disilet-silet oleh majikannya Muhammad Sanjaya, pamannya sendiri.
Kasus penganiayaan berat ini terungkap saat korban disuruh membeli rokok oleh pamannya. Melihat keadaan korban, warga langsung memfoto kondisi korban, dan melaporkannya ke Mapolsek Medan Sunggal.
Aparat kepolisian langsung mendatangi kediaman pelaku, dan memeriksa pasangan suami istri tersebut. Dari pemeriksaan di rumah pelaku, polisi menyita barang bukti yang digunakan untuk menyiksa korban, yakni setrikaan, sapu, dan pisau cuter.
"Korban ini keponakan pelaku, dibawa dari kampung sebagai pembantu. Namun korban disiksa. Ada luka bekas setrikaan di punggung, dilukai pakai pisau cutter," kata Kapolsek Sunggal AKP Aldi Subartono, kepada wartawan, Minggu (7/12/2014).
Saat pertama kerja, korban mengaku awalnya dijanjikan akan di sekolahkan. Korban juga mengaku akan diberikan gaji yang layak oleh pamannya itu. Namun korban malah disiksa setelah enam bulan bekerja di rumah Muhammad Sanjaya.
Ditambahkan korban, oleh pamannya dia digaji Rp1500 satu bulan sekali, dan tidak pernah di sekolahkan sesuai dengan janji pamannya.
Kini, kedua pelaku pasangan suami istri tersebut masih menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolsian. Sementara korban masih dirawat di Rumah Staf Dinas Sosial dan Tenaga Kerja yang mendampingi korban membuat pengaduan.
Kasus penganiayaan berat ini terungkap saat korban disuruh membeli rokok oleh pamannya. Melihat keadaan korban, warga langsung memfoto kondisi korban, dan melaporkannya ke Mapolsek Medan Sunggal.
Aparat kepolisian langsung mendatangi kediaman pelaku, dan memeriksa pasangan suami istri tersebut. Dari pemeriksaan di rumah pelaku, polisi menyita barang bukti yang digunakan untuk menyiksa korban, yakni setrikaan, sapu, dan pisau cuter.
"Korban ini keponakan pelaku, dibawa dari kampung sebagai pembantu. Namun korban disiksa. Ada luka bekas setrikaan di punggung, dilukai pakai pisau cutter," kata Kapolsek Sunggal AKP Aldi Subartono, kepada wartawan, Minggu (7/12/2014).
Saat pertama kerja, korban mengaku awalnya dijanjikan akan di sekolahkan. Korban juga mengaku akan diberikan gaji yang layak oleh pamannya itu. Namun korban malah disiksa setelah enam bulan bekerja di rumah Muhammad Sanjaya.
Ditambahkan korban, oleh pamannya dia digaji Rp1500 satu bulan sekali, dan tidak pernah di sekolahkan sesuai dengan janji pamannya.
Kini, kedua pelaku pasangan suami istri tersebut masih menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolsian. Sementara korban masih dirawat di Rumah Staf Dinas Sosial dan Tenaga Kerja yang mendampingi korban membuat pengaduan.
(san)