Serba Canggih dan Lengkap
Serba Canggih dan Lengkap
A
A
A
MELAKSANAKAN operasi SAR bukan perkara mudah, karena harus memiliki skill SDM yang mumpuni dan kelengkapan sarana dan peralatan memadai. Itu pulalah yang kini disiapkan SAR Palembang menghadapi tugas yang sewaktu-waktu datang.
Kepala Kantor SAR Palembang Jumaril mengatakan, pelaksanaan operasi SAR memang berkaitan erat dengan dua tersebut.
Karena itu sejak lama, mereka terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana serta peralatan yang serba canggih dan lengkap. “Peralatan kita sudah cukup lengkap, namun jika jumlahnya dibandingkan dengan jumlah kabupaten/kota masih kurang seperti alat selam, peralatan mountaineering, termasuk kuantitas personel,”ujarnya kepada KORAN SINDO PALEMBANG, kemarin.
Meski lumayan lengkap namun jika peralatan yang dimiliki tersebut dikirimkan untuk bantuan di Posko Pagaralam maka ketersediaan alat secara umum masih kurang. Karena itu dia berharap penambahan peralatan bisa terus dilakukan. “Terutama untuk peralatan pertolongan di air berupa alat selam, rescue jangkar, dan lainnya, serta peralatan pertolongan di udara termasuk helikopter,” imbuhnya.
Selama ini kata dia, karena belum memiliki helikopter pihaknya terpaksa masih harus berkordinasi dengan instansi lain agar bisa mendatangkan bantuan peralatan tersebut dari daerah terdekat. Saat ini Basarnas lanjut dia memiliki 4 helikopter yang berada di Pondok Cabe, Atang Sanjaya Bogor, Tanjung Pinang, dan Medan.
Sementara dari sisi personel, jelas Jumaril, di SAR Palembang ada sebanyak 30 orang SDM yang mereka siapkan.Jika melihat wilayah kerja di Sumsel yang sangat luas, jumlah ini diakuinya sangat terbatas. Sebab, idealnya satu regu berjumlah 12 orang. Kendati demikian pihaknya tetap berupaya mengoptimalkan 3 regu yang dimiliki tersebut.
Selain fokus melengkapi saran dan prasarana, saat ini lanjut Kepala Kantor SAR baru tersebut pihaknya juga akan lebih meningkatkan pemahaman masyarakat soal keberadaan UU No. 29/2014 tentang Pencarian dan Pertolongan yang belum lama disahkan.Sehingga saat mereka membutuhkan pertolongan maka dapat menghubungi Kantor SAR. Menurut Jumaril, masyarakat harus paham terlebih dahulu apa itu SAR.
“Pengertian SAR itu sendiri, serta penyelenggaraan Pencarian dan Pertolongan bertujuan di antaranya untuk melakukan pencarian serta memberikan pertolongan, penyelamatan, dan evakuasi korban secara cepat, tepat, aman, terpadu dan terkoordinasi sehingga dapat mencegah dan mengurangi kefatalan dalam kecelakaan,”jelas dia.
Tak hanyaalat selamdan peralatan mountaineering, SAR Palembang jelas dia juga memiliki peralatan lain yang tak kalah canggih seperti life detector dan peralatan ekstrikasi. Peralatan life detector tersebut untuk mendeteksi posisi korban, juga mengetahui apakah korban masih hidup atau tidak saat berada di dalam reruntuhan gedung akibat bencana dan lainnya.
“Sementara alat ekstrikasi yang dimiliki sangatlah lengkap. Alat tersebut untuk menolong korban dari reruntuhan gedung, kecelakaan pesawat dan lainnya. Diantaranya terdapat alat pemotong baja, pemotong logam, pemotong tembok, pemotong kayu, gergaji kayu gergaji logam, dan dongkrak hidrolik.
“Untuk peralatan pertolongan dia air kita miliki rescue boat 36 meter dan 12 meter, sea rider, perahu karet sebanyak 13 buah, dan lainnya. Termasuk perahu rafting, vertical rescue, alat selam dan alat mountaineering. Alat kita lengkap jadi kita siap kalau masyarakat membutuhkan bantuan”pungkasnya.
Retno palupi
Kepala Kantor SAR Palembang Jumaril mengatakan, pelaksanaan operasi SAR memang berkaitan erat dengan dua tersebut.
Karena itu sejak lama, mereka terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana serta peralatan yang serba canggih dan lengkap. “Peralatan kita sudah cukup lengkap, namun jika jumlahnya dibandingkan dengan jumlah kabupaten/kota masih kurang seperti alat selam, peralatan mountaineering, termasuk kuantitas personel,”ujarnya kepada KORAN SINDO PALEMBANG, kemarin.
Meski lumayan lengkap namun jika peralatan yang dimiliki tersebut dikirimkan untuk bantuan di Posko Pagaralam maka ketersediaan alat secara umum masih kurang. Karena itu dia berharap penambahan peralatan bisa terus dilakukan. “Terutama untuk peralatan pertolongan di air berupa alat selam, rescue jangkar, dan lainnya, serta peralatan pertolongan di udara termasuk helikopter,” imbuhnya.
Selama ini kata dia, karena belum memiliki helikopter pihaknya terpaksa masih harus berkordinasi dengan instansi lain agar bisa mendatangkan bantuan peralatan tersebut dari daerah terdekat. Saat ini Basarnas lanjut dia memiliki 4 helikopter yang berada di Pondok Cabe, Atang Sanjaya Bogor, Tanjung Pinang, dan Medan.
Sementara dari sisi personel, jelas Jumaril, di SAR Palembang ada sebanyak 30 orang SDM yang mereka siapkan.Jika melihat wilayah kerja di Sumsel yang sangat luas, jumlah ini diakuinya sangat terbatas. Sebab, idealnya satu regu berjumlah 12 orang. Kendati demikian pihaknya tetap berupaya mengoptimalkan 3 regu yang dimiliki tersebut.
Selain fokus melengkapi saran dan prasarana, saat ini lanjut Kepala Kantor SAR baru tersebut pihaknya juga akan lebih meningkatkan pemahaman masyarakat soal keberadaan UU No. 29/2014 tentang Pencarian dan Pertolongan yang belum lama disahkan.Sehingga saat mereka membutuhkan pertolongan maka dapat menghubungi Kantor SAR. Menurut Jumaril, masyarakat harus paham terlebih dahulu apa itu SAR.
“Pengertian SAR itu sendiri, serta penyelenggaraan Pencarian dan Pertolongan bertujuan di antaranya untuk melakukan pencarian serta memberikan pertolongan, penyelamatan, dan evakuasi korban secara cepat, tepat, aman, terpadu dan terkoordinasi sehingga dapat mencegah dan mengurangi kefatalan dalam kecelakaan,”jelas dia.
Tak hanyaalat selamdan peralatan mountaineering, SAR Palembang jelas dia juga memiliki peralatan lain yang tak kalah canggih seperti life detector dan peralatan ekstrikasi. Peralatan life detector tersebut untuk mendeteksi posisi korban, juga mengetahui apakah korban masih hidup atau tidak saat berada di dalam reruntuhan gedung akibat bencana dan lainnya.
“Sementara alat ekstrikasi yang dimiliki sangatlah lengkap. Alat tersebut untuk menolong korban dari reruntuhan gedung, kecelakaan pesawat dan lainnya. Diantaranya terdapat alat pemotong baja, pemotong logam, pemotong tembok, pemotong kayu, gergaji kayu gergaji logam, dan dongkrak hidrolik.
“Untuk peralatan pertolongan dia air kita miliki rescue boat 36 meter dan 12 meter, sea rider, perahu karet sebanyak 13 buah, dan lainnya. Termasuk perahu rafting, vertical rescue, alat selam dan alat mountaineering. Alat kita lengkap jadi kita siap kalau masyarakat membutuhkan bantuan”pungkasnya.
Retno palupi
(ars)
Explore More