Lagi, Truk Terseret Arus Sungai Progo
A
A
A
BANTUL - Sebuah truk milik penambang pasir tenggelam ditelan derasnya air Sungai Progo. Truk nahas itu bernopol AB 8484 AK, dikemudikan Eko Imam.
Menurut penuturan sang sopir, Eko Imam, Jumat (5/12/2014) sekitar pukul 03.00 seperti biasa ia memasukkan truknya ke sungai untuk mengambil pasir. Selang beberapa lama, seusai muatan pasir truknya hampir penuh, tiba-tiba arus air semakin besar.
"Saya tidak tahu tiba-tiba air datang dengan cepat," ujarnya ketika melakukan proses evakuasi, Jumat (5/12/2014).
Ia lantas menghidupkan mesin truk dan berusaha meminggirkan truk yang sehari-hari ia gunakan untuk mencari nafkah tersebut. Namun nahas, belum sampai ke pinggir truk yang ia kemudikan tersebut terjerembab ke lubang dan tak bisa bergerak lagi.
Setiap ia berusaha menjalankan truk tersebut, truk tersebut tak kunjung jalan, hanya rodanya yang terus berputar. Sementara, air semakin tinggi. Bahkan, sebelum akhirnya mesin truk mati, air sudah mencapai setinggi dada orang dewasa. Karena tak bisa berbuat banyak, ia lantas naik ke atas truk agar tidak terseret derasnya air. "Ya sudah, saya pasrah saja."
Rekan penambang pasir lainnya, Fajar Banu menuturkan, ia bersama rekan penambang pasir lainnya lantas berusaha mengikat truk tersebut dengan tambang agar tidak terseret derasnya air. Namun, dia dan rekan-rekannya belum berani melakukan evakuasi. Mereka khawatir terseret arus air. "Kami tunggu dulu airnya surut."
Sekitar pukul 08.00 WIB, air mulai surut. Belasan penambang pasir dan sopir truk berusaha melakukan evakuasi badan truk. Untuk mempermudah proses evakuasi, muatan truk berupa pasir tersebut dibuang terlebih dahulu. Setelah kosong, baru ditarik beramai-ramai ke pinggir dan sekitar pukul 09.00 WIB, truk tersebut berhasil diangkat dari sungai.
Sebelumnya, truk dengan nomor polisi AD 1448 C dan empat mesin diesel untuk menyedot pasir, terbawa arus Sungai Progo. Peristiwa itu terjadi di area penambangan Dusun Sejati, Sumberarum, Moyudan, Selasa (25/11/2014).
Menurut penuturan sang sopir, Eko Imam, Jumat (5/12/2014) sekitar pukul 03.00 seperti biasa ia memasukkan truknya ke sungai untuk mengambil pasir. Selang beberapa lama, seusai muatan pasir truknya hampir penuh, tiba-tiba arus air semakin besar.
"Saya tidak tahu tiba-tiba air datang dengan cepat," ujarnya ketika melakukan proses evakuasi, Jumat (5/12/2014).
Ia lantas menghidupkan mesin truk dan berusaha meminggirkan truk yang sehari-hari ia gunakan untuk mencari nafkah tersebut. Namun nahas, belum sampai ke pinggir truk yang ia kemudikan tersebut terjerembab ke lubang dan tak bisa bergerak lagi.
Setiap ia berusaha menjalankan truk tersebut, truk tersebut tak kunjung jalan, hanya rodanya yang terus berputar. Sementara, air semakin tinggi. Bahkan, sebelum akhirnya mesin truk mati, air sudah mencapai setinggi dada orang dewasa. Karena tak bisa berbuat banyak, ia lantas naik ke atas truk agar tidak terseret derasnya air. "Ya sudah, saya pasrah saja."
Rekan penambang pasir lainnya, Fajar Banu menuturkan, ia bersama rekan penambang pasir lainnya lantas berusaha mengikat truk tersebut dengan tambang agar tidak terseret derasnya air. Namun, dia dan rekan-rekannya belum berani melakukan evakuasi. Mereka khawatir terseret arus air. "Kami tunggu dulu airnya surut."
Sekitar pukul 08.00 WIB, air mulai surut. Belasan penambang pasir dan sopir truk berusaha melakukan evakuasi badan truk. Untuk mempermudah proses evakuasi, muatan truk berupa pasir tersebut dibuang terlebih dahulu. Setelah kosong, baru ditarik beramai-ramai ke pinggir dan sekitar pukul 09.00 WIB, truk tersebut berhasil diangkat dari sungai.
Sebelumnya, truk dengan nomor polisi AD 1448 C dan empat mesin diesel untuk menyedot pasir, terbawa arus Sungai Progo. Peristiwa itu terjadi di area penambangan Dusun Sejati, Sumberarum, Moyudan, Selasa (25/11/2014).
(zik)