BPK Periksa Penyaluran Raskin

Jum'at, 05 Desember 2014 - 10:13 WIB
BPK Periksa Penyaluran...
BPK Periksa Penyaluran Raskin
A A A
BANTUL - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan penyaluran beras miskin di Kabupaten Bantul. Ditengarai penyaluran raskin tidak tepat sasaran.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bantul Mahmudi mengakui jika saat ini BPK sedang melakukan pemeriksaan pelaksanaan penyaluran raskin di Kabupaten Bantul. Namun tak hanya Bantul, Mahmudi mengklaim BPK juga melakukan pemeriksaan di KabupatenSleman." Dua kabupaten ini memang dijadikan sampel pelaksanaan raskin," ujar Mahmudi, kemarin.

Dari pemeriksaan tersebut nantinya diketahui apakah program raskin di Kabupaten ini sudah tepat atau belum. Namun demikian, Mahmudi mengakui jika di lapangan praktik pembagian raskin bermacam-macam bentuknya. Ada yang dibagi rata dan ada yang sesuai dengan yang diarahkan oleh pemerintah. Mahmudi juga tidak menampik jika ada sebagian masyarakat menjual raskin yang mereka terima.

Dia mengaku sering menemukan raskin masih dalam karung dijual di pasarpasar tradisional. Namun demikian, dia mengaku kesulitan untuk mencegahnya. "Akan tetapi kami bisa memaklumi. Kadang praktik-praktik tidak sesuai dengan anjuran pemerintah karena itu kearifan lokal," katanya.

Selain memeriksa di tingkat Kabupaten, BPK juga memeriksa sampai ke tingkat desa. Sudah sepekan ini BPK melakukan pemeriksaan di Desa Banguntapan. Mereka kemungkinan besar juga akan memeriksa sampai ke tingkat bawah. Lurah Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Bahrun Wardoyo mengakui masih adanya salah sasaran dalam pemberian raskin di desanya.

Contohnya dirinya sendiri, meskipun sudah menjadi lurah namun ia masih saja masuk daftar penerima raskin meski akhirnya raskin tersebut tidak ia ambil dan diberikan ke yang berhak. Selain tidak tepat sasaran, dia juga tidak menampik jika masih ada masyarakat yang menjual raskin.

Alasannya karena memang terkadang beras dari Bulog rasanya sudah tidak enak dan mereka enggan mengonsumsinya. "Tapi itu sudah praktik lama. Kalau yang saya masih tercantum itu karena data yang digunakan data lama," tandasnya.

Erfanto Linangkung
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)