Keluarga Pilot Pesawat Elang Nusantara Air Pasrah
A
A
A
PEKANBARU - Hari ketiga pencarian pesawat milik Elang Nusantara Air di Laut Kema, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, belum ada tanda penemuan dua kru yang ada di dalamnya. Pihak keluarga mulai pasrah.
"Kami dari keluarga Ronny (pilot) saat ini sudah pasrah bila ditemukan dalam keadaan apa pun (hidup atau mati)," ucap Juru Bicara Keluarga Ronny Djasril, Novendri, Kamis (4/12/2014).
Berdasarkan informasi dari pihak perusahaan tempat Ronny bekerja bahwa hari ini petugas menemukan sebuah benda yang diduga kuat badan pesawat.
"Kita kan selalu mencari tahu perkembangan Ronny. Dan, terakhir katanya petugas mendapatkan bagian pesawat di kedalaman 70 meter laut. Saat ini juga sudah alat kamera yang bisa mendeteksi kedalaman hingga 200 meter. Kita berharap yang terbaiklah," ucapnya.
Ibu Ronny, Martini, hari ini datang dari Bandung, Jawa Barat. "Ibu Rony sudah di rumah Sandri, mantunya di Rumbai. Dia datang menanyakan perkembangan putranya sekaligus memberikan dorongan ke Sandri dan cucunya Navendra," ucapnya.
Sementara, pihak keluarga juga mengutus Noviwaldi Jusman (Wakil Ketua DPRD Riau) untuk melihat langsung perkembangan pencarian Ronny.
Seperti diketahui, pesawat sewaan milik Elang Nusantara Air jatuh pada Selasa (2/12/2014) di perairan Desa Kema II, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Di dalam pesawat hanya dua orang, yakni Co Pilot Ronny Djasril, warga Jalan Embun RT 02 RW 04 Kecamatan Rumbay Pesisir Pekan Baru dan satunya lagi Engineering Pian Sopiah Hadiansah, warga Rancasawo No 13 C RT 003 RW 018 Bandung.
Rute penerbangan Elang Nusantara Air PK-ELR, tipe Thrush-510p mulai dari Kalimantan, Palu, Ternate, dan Sorong.
Akibat cuaca buruk, pesawat ini tidak mampu landing di Ternate dan memutuskan putar arah dan rencana mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado pada Selasa (2/12/2014) pagi. Namun, pesawat tersebut jatuh di perairan Desa Kema II, Minahasa Utara, Sulut.
"Kami dari keluarga Ronny (pilot) saat ini sudah pasrah bila ditemukan dalam keadaan apa pun (hidup atau mati)," ucap Juru Bicara Keluarga Ronny Djasril, Novendri, Kamis (4/12/2014).
Berdasarkan informasi dari pihak perusahaan tempat Ronny bekerja bahwa hari ini petugas menemukan sebuah benda yang diduga kuat badan pesawat.
"Kita kan selalu mencari tahu perkembangan Ronny. Dan, terakhir katanya petugas mendapatkan bagian pesawat di kedalaman 70 meter laut. Saat ini juga sudah alat kamera yang bisa mendeteksi kedalaman hingga 200 meter. Kita berharap yang terbaiklah," ucapnya.
Ibu Ronny, Martini, hari ini datang dari Bandung, Jawa Barat. "Ibu Rony sudah di rumah Sandri, mantunya di Rumbai. Dia datang menanyakan perkembangan putranya sekaligus memberikan dorongan ke Sandri dan cucunya Navendra," ucapnya.
Sementara, pihak keluarga juga mengutus Noviwaldi Jusman (Wakil Ketua DPRD Riau) untuk melihat langsung perkembangan pencarian Ronny.
Seperti diketahui, pesawat sewaan milik Elang Nusantara Air jatuh pada Selasa (2/12/2014) di perairan Desa Kema II, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Di dalam pesawat hanya dua orang, yakni Co Pilot Ronny Djasril, warga Jalan Embun RT 02 RW 04 Kecamatan Rumbay Pesisir Pekan Baru dan satunya lagi Engineering Pian Sopiah Hadiansah, warga Rancasawo No 13 C RT 003 RW 018 Bandung.
Rute penerbangan Elang Nusantara Air PK-ELR, tipe Thrush-510p mulai dari Kalimantan, Palu, Ternate, dan Sorong.
Akibat cuaca buruk, pesawat ini tidak mampu landing di Ternate dan memutuskan putar arah dan rencana mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado pada Selasa (2/12/2014) pagi. Namun, pesawat tersebut jatuh di perairan Desa Kema II, Minahasa Utara, Sulut.
(zik)