Pencarian Korban Pesawat Elang Nusantara Air Dilanjutkan
A
A
A
AIRMADIDI - Pencarian terhadap korban pesawat sipil milik Elang Nusantara Air terus dilakukan. Pada hari ketiga, Kamis (4/12/2014) ini, Tim SAR menggunakan teknologi kamera bawah laut.
Tim SAR menggunakan alat remote operated vehicle atau ROV. Alat seharga miliaran rupiah ini dilengkapi kamera bawah laut di samping kiri dan kanan serta bagian muka dan belakang. Alat tersebut digunakan untuk mencari bangkai pesawat hingga kedalaman 200 meter di bawah laut.
Dengan alat tersebut, Tim SAR berharap segera dapat menemukan korban maupun serpihan lain pesawat milik Elang Nusantara Air. Tim SAR mencari pesawat tersebut di kedalaman laut 70 hingga 80 meter, titik yang diketahui menjadi lokasi jatuhnya pesawat.
Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR gabungan dari Basarnas dan Bakorkamla masih sibuk melaksanakan pencarian di Laut Kema, Minahasa Utara, yang jaraknya hanya 3 km dari pesisir Pantai Kema.
Seperti diketahui, pesawat sewaan milik Elang Nusantara Air jatuh pada Selasa (2/12/2014) di perairan Desa Kema II, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Di dalam pesawat hanya dua orang, yakni Co Pilot Ronny Djasril, warga Jalan Embun RT 02 RW 04 Kecamatan Rumbay Pesisir Pekan Baru dan satunya lagi Engineering Pian Sopiah Hadiansah, warga Rancasawo No 13 C RT 003 RW 018 Bandung.
Rute penerbangan Elang Nusantara Air PK-ELR, tipe Thrush-510p mulai dari Kalimantan, Palu, Ternate, dan Sorong.
Akibat cuaca buruk, pesawat ini tidak mampu landing di Ternate dan memutuskan putar arah dan rencana mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado pada Selasa (2/12/2014) pagi. Namun, pesawat tersebut jatuh di perairan Desa Kema II, Minahasa Utara, Sulut.
Tim SAR menggunakan alat remote operated vehicle atau ROV. Alat seharga miliaran rupiah ini dilengkapi kamera bawah laut di samping kiri dan kanan serta bagian muka dan belakang. Alat tersebut digunakan untuk mencari bangkai pesawat hingga kedalaman 200 meter di bawah laut.
Dengan alat tersebut, Tim SAR berharap segera dapat menemukan korban maupun serpihan lain pesawat milik Elang Nusantara Air. Tim SAR mencari pesawat tersebut di kedalaman laut 70 hingga 80 meter, titik yang diketahui menjadi lokasi jatuhnya pesawat.
Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR gabungan dari Basarnas dan Bakorkamla masih sibuk melaksanakan pencarian di Laut Kema, Minahasa Utara, yang jaraknya hanya 3 km dari pesisir Pantai Kema.
Seperti diketahui, pesawat sewaan milik Elang Nusantara Air jatuh pada Selasa (2/12/2014) di perairan Desa Kema II, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Di dalam pesawat hanya dua orang, yakni Co Pilot Ronny Djasril, warga Jalan Embun RT 02 RW 04 Kecamatan Rumbay Pesisir Pekan Baru dan satunya lagi Engineering Pian Sopiah Hadiansah, warga Rancasawo No 13 C RT 003 RW 018 Bandung.
Rute penerbangan Elang Nusantara Air PK-ELR, tipe Thrush-510p mulai dari Kalimantan, Palu, Ternate, dan Sorong.
Akibat cuaca buruk, pesawat ini tidak mampu landing di Ternate dan memutuskan putar arah dan rencana mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado pada Selasa (2/12/2014) pagi. Namun, pesawat tersebut jatuh di perairan Desa Kema II, Minahasa Utara, Sulut.
(zik)