Modus Terorisme Bergeser

Rabu, 03 Desember 2014 - 10:43 WIB
Modus Terorisme Bergeser
Modus Terorisme Bergeser
A A A
BANDUNG - Modus operandi pelaku terorisme saat ini dinilai mulai mengalami pergeseran. Tindakan teroris yang awalnya hanya berupa peledakan bom, kini mulai mengarah ke tindakan pembunuhan aparat keamanan dan perampokan bank.

Kepala Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT RI) Saud Usman Nasution melalui Sestama BNPT Mayjen Abdul Rachman Kadir menyatakan, tindakan teroris merupakan kej ahatan kemanusiaan, selain berdampak buruk terhadap pen capaian kepentingan nasional. Tindakan teroris adalah mu suh negara.

“Karena itu upaya penanggulangan tindakan terorisme, tentu saja harus dioptimalkan melalui sinergisitas kemampuan pada semua elemen bangsa dan alat negara sekaligus dan terarah,” ungkap Abdul usai latihan bersama aparat penegak hukum di bidang deteksi dan investigasi kondisi krisis akibat serangan terorisme dengan san di Gulkonsis IV tahun 2014 di Mako Brimob Polda Jabar, Jatinangor, kemarin.

Abdul menambahkan, tindakan terorisme tidak bisa diprediksi dan tak mengenal waktu dan bisa terjadi di mana saja. “Kami harus meningkatkan kesiagaan dan waspada me lalui sistem terpadu sesuai visi misi,” tuturnya. Masing-masing satuan, imbuh Abdul, dipastikan telah memiliki kemampuan terkait pencegahan dan penindakan aksi terorisme.

Kemampuan tersebut harus disinergikan agar menjadi kesatuan yang utuh. “Butuh sinergi yang berkesinam bungan, BNPT telah melakukan upaya tersebut,” tandasnya. Dia berharap, semua komponen bangsa selain masyarakat memberikan peranan sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam memberantas terorisme.

Dalam pelatihan tersebut, juga melibatkan sejumlah organisasi kemasyarakatan, agar manfaat yang diraih bisa dijadikan langkah tepat komponen masyarakat dalam menekan aksi terorisme. “Kami mengimbau masyarakat selalu peka dan waspada, selain melakukan kordinasi dengan aparat penegak hukum jika menduga atau mencurigai ada tindakan teroris di lingkungan masyarakat,” ujarnya.

Danlat Gulkonsis IV/2014 Letkol Dicky Lukman menambahkan, materi pelatihan berupa teori dan praktik. Diantaranya mensinergikan aparat pen egak hukum dan satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) Pemprov Jabar. “Tujuan pelatihan, agar semua steak holder cepat tanggap jika menemukan dugaan aktivitas yang mengarah tindakan terorisme,” terang Dicky.

Iwa Ahmad Sugriwa
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3316 seconds (0.1#10.140)