Bonbin Mangkang Jadi BUMD

Senin, 01 Desember 2014 - 11:55 WIB
Bonbin Mangkang Jadi...
Bonbin Mangkang Jadi BUMD
A A A
SEMARANG - Taman Margasatwa Kota Semarang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bonbin Mangkang segera berubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Dengan begitu, masyarakat Kota ATLAS nanti dapat melihat berbagai jenis binatang baru yang memenuhi lokasi tersebut. Kepastian itu dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dispbudpar) Kota Semarang Masdiana Safitri saat ditemui KORAN SINDO di sela Festival Cinta Puspa dan Satwa 2014 di Bonbin Mangkang, kemarin.

“Rencananya Raperda tentang Perubahan Menjadi BUMD akan segera kami godok tahun 2015. Semoga satu tahun sesudahnya, yakni 2016 bisa menjadi BUMD,” kata Masdiana. Sebenarnya Disbudpar telah lama memikirkan mengenai perubahan pengelolaan Bonbing Mangkang dari UPTD menjadi BUMD.

Sebab perubahan itu dinilai penting untuk mengembangkan kebun binatang tersebut agar lebih baik. “Kalau sudah menjadi BUMD, Bonbin Mangkang akan memperoleh sertifikasi. Kalau sudah memiliki itu, pihak pengelola bisa mendatangkan binatang jenis baru atau melakukan pertukaran dengan pengelola kebun binatang lain dalam mengembangkannya,” ujarnya.

Selain itu, dengan sistem BUMD, pengelolaan Bonbin Mangkang diyakini akan menjadi lebih baik sehingga masyarakat semakin banyak yang datang. “Tentu efeknya akan membuat PAD Kota Semarang semakin bertambah. Akan kami kawal terus agar tujuan ini segera terealisasi,” katanya.

Kepala UPTD Bonbin Mangkang Kusyanto mengapresiasi langkah Pemkot Semarang menjadikan Bonbin Mangkang sebagai BUMD yang berdiri sendiri. Sebab sudah lama pihaknya berharap hal itu terwujud. “Memang itu harus. Kalau sudah menjadi perusahaan daerah, kami akan mendapat izin dari lembaga konservasi sehingga bisa menambah binatang jenis baru ke lokasi ini,” ujarnya.

Selama ini, lanjut Kusyanto, koleksi di Bonbin Mangkang tidak pernah bertambah jenisnya. Pihaknya hanya berusaha mengembangbiakkan binatang yang ada. “Saat ini satwa yang ada di lingkungan Bonbin Mangkang hanya 350 ekor terbagi dalam 45 jenis. Kalau sudah menjadi perusda, jenisnya dapat ditambah sehingga keragaman satwa akan semakin banyak. Tentu ini akan membuat kunjungan ke lokasi ini semakin meningkat,” katanya.

Salah satu pengunjung, Rusmanto, 40, warga Ngaliyan Semarang mengatakan, pihaknya berharap pemkot serius mengubah Bonbin Mangkang menjadi BUMD. Sebab sudah lama masyarakat menginginkan ada perubahan di lokasi itu.

“Sebenarnya lokasi ini memiliki potensi sangat bagus sebagai tempat wisata masyarakat Semarang dan sekitarnya. Namun karena minim koleksi satwa dan pengelolaan juga kurang baik, maka masyarakat memilih wisata ke daerah lainnya. Kalau nanti menjadi BUMD dan satwanya diperbanyak juga lokasi diperbaiki, pasti akan menjadi kunjungan warga Semarang bahkan luar daerah,” katanya.

Andika Prabowo
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2274 seconds (0.1#10.140)