Apartemen Uttara The Icon Resmi Diluncurkan
A
A
A
SLEMAN - PT Bukit Alam Permata (BAP) selaku pengembang apartemen Uttara The Icon secara resmi melaunching apartemen tersebut.
Peresmian ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) apartemen yang ada di Jalan Kaliurang No 72, Karangwuni, Caturtunggal, Depok, Sleman, Jumat (28/11) lalu. Selain sebagai bentuk komitmen kepada konsumen yang telah memberikan kepercayaan kepada PT Bukit Alam Permata selaku pengembang. Kegiatan ini juga menunjukkan legalitas pendirian apartemen telah terpenuhi.
Pembangunan apartemen ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun. “Kami rencanakan untuk penutup atap (topping off) selesai akhir 2015 dan penyelesaian pembangunan pada akhir 2016,” ungkap CEOPT BAP Dwi Kurniawan, kemarin.
Dwi menjelaskan, apartemen Uttara The Icon ini akan hadir menjadi 18 lantai. Beberapa desain akan dibuat tidak hanya kotak-kotak belaka, namun memiliki ukiran yang unik. Bahkan akan memasukkan beberapa motif batik dalam desain luar apartemen. Di antaranya pada bagian atap untuk menutupi kolam renang akan dibuatkan bentuk bangunan dengan motif parang.
“Selain itu, lobi apartemen akan dibangun lebih luas, yakni 300 meter persegi. Luasnya lahan ini akan diisi galeri karyakarya seniman patung Edi Sunarso,” paparnya. Menurut Dwi, pihaknya juga berkomitmen dalam menjaga alam dan lingkungan. Wujud dari kepedulian tersebut, yaitu setiap terjualnya satu unit apartemen akan menanam 100 pohon.
Terutama untuk membantu konservasi air bagi masyarakat di Sleman. Sementara untuk komitmen sosial dilakukan kerja sama dengan warga Karangwuni, Depok, Sleman untuk memperbaiki saluran irigasi. “Hingga akhir tahun sudah terjual 40%,” katanya.
Direktur Marketing Uttara The Icon Djoko Santoso menambahkan, pembangunan apartemen Uttara The Icon ini dimaksudkan untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk. Sehingga agar tetap bisa menghemat lahan pembangunan dengan konsep vertikal. Sedangkan dipilihnya Jalan Kaliurang karena lokasi ini merupakan area bisnis, hunian dan pendidikan yang eksklusif.
“Selain itu, kawasan ini juga menjadi kawasan yang dekat dengan kompleks Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang merupakan jantung pendidikan di Yogyakarta,” tandasnya.
Priyo Setyawan
Peresmian ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) apartemen yang ada di Jalan Kaliurang No 72, Karangwuni, Caturtunggal, Depok, Sleman, Jumat (28/11) lalu. Selain sebagai bentuk komitmen kepada konsumen yang telah memberikan kepercayaan kepada PT Bukit Alam Permata selaku pengembang. Kegiatan ini juga menunjukkan legalitas pendirian apartemen telah terpenuhi.
Pembangunan apartemen ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun. “Kami rencanakan untuk penutup atap (topping off) selesai akhir 2015 dan penyelesaian pembangunan pada akhir 2016,” ungkap CEOPT BAP Dwi Kurniawan, kemarin.
Dwi menjelaskan, apartemen Uttara The Icon ini akan hadir menjadi 18 lantai. Beberapa desain akan dibuat tidak hanya kotak-kotak belaka, namun memiliki ukiran yang unik. Bahkan akan memasukkan beberapa motif batik dalam desain luar apartemen. Di antaranya pada bagian atap untuk menutupi kolam renang akan dibuatkan bentuk bangunan dengan motif parang.
“Selain itu, lobi apartemen akan dibangun lebih luas, yakni 300 meter persegi. Luasnya lahan ini akan diisi galeri karyakarya seniman patung Edi Sunarso,” paparnya. Menurut Dwi, pihaknya juga berkomitmen dalam menjaga alam dan lingkungan. Wujud dari kepedulian tersebut, yaitu setiap terjualnya satu unit apartemen akan menanam 100 pohon.
Terutama untuk membantu konservasi air bagi masyarakat di Sleman. Sementara untuk komitmen sosial dilakukan kerja sama dengan warga Karangwuni, Depok, Sleman untuk memperbaiki saluran irigasi. “Hingga akhir tahun sudah terjual 40%,” katanya.
Direktur Marketing Uttara The Icon Djoko Santoso menambahkan, pembangunan apartemen Uttara The Icon ini dimaksudkan untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk. Sehingga agar tetap bisa menghemat lahan pembangunan dengan konsep vertikal. Sedangkan dipilihnya Jalan Kaliurang karena lokasi ini merupakan area bisnis, hunian dan pendidikan yang eksklusif.
“Selain itu, kawasan ini juga menjadi kawasan yang dekat dengan kompleks Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang merupakan jantung pendidikan di Yogyakarta,” tandasnya.
Priyo Setyawan
(ftr)