Pembunuhan Pelayan Warung Ayam Penyet Masih Gelap

Jum'at, 28 November 2014 - 20:24 WIB
Pembunuhan Pelayan Warung...
Pembunuhan Pelayan Warung Ayam Penyet Masih Gelap
A A A
MEDAN - Pembunuhan terhadap pelayan warung ayam penyet, Muhammad Juanda alias Wanda, masih gelap. Polisi belum berhasil mengungkap pelaku.

Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Medan Kota hingga saat ini masih melakukan penyelidikan mendalam atas pembunuhan warga Tanjung Beringin Dusun I Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) tersebut.

Untuk mencari jejak pelakunya, petugas menggelar prarekonstruksi pembunuhan tersebut di tempat kejadian perkara (TKP) Jalan Brigjen Katamso, Gang Pahlawan Nomor 17, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, tempat korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusuk di perutnya hingga ususnya terburai, kemarin.

Prarekonstruksi tersebut diawali penemuan jasad korban oleh majikannya, Abdul Ghofur, di kamar tidurnya lantai dua.

"Kita masih menyelidiki kasusnya, sampai saat ini belum ada gambaran yang jelas siapa pelaku utamanya," kata, Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Azharuddin, Jumat (28/11/2014).

Sebelumnya, Wanda minta izin kepada Abdul Ghofur untuk pulang ke rumah karena perutnya sakit pada Rabu (26/11/2014) sekitar pukul 21.00 WIB.

Begitu tiba di teras rumah, Wanda mengetuk pintu. Widiarti, istri Ghofur, membukakan pintu tersebut. Setelah masuk, Wanda langsung menuju kamar tidurnya di lantai dua. Sekitar pukul 22.00 WIB, istri Ghofur naik ke lantai dua mengantar nasi untuk dimakan Wanda. Setelah itu, Widiarti turun dan masuk ke kamarnya untuk beristirahat.

Dalam prarekonstruksi itu, Khoirul (18), rekan kerja Wanda terlihat pulang sekitar pukul 24.00 WIB untuk mengambil nasi. Sebab, nasi di warung ayam penyet telah habis. Setelah itu, Khoirul kembali ke warung ayam penyet milik Ghofur di Jalan Juanda dengan mengendarai sepeda motor.

Setelah peran Khoirul selesai diperlihatkan, polisi menyuruh Ghofur untuk memperagakan adegan saat menemukan Wanda dengan kondisi berlumuran darah dan usus terburai hingga tewas.

Dari peragaan demi peragaan yang dilakukan Ghofur, polisi belum bisa menetapkan tersangka. Sebab, polisi masih belum menemukan bukti. Dari 24 adegan prarekonstruksi yang langsung diperagakan Ghofur dan Khoirul, belum terlihat tanda-tanda mengarah ke pelakunya.

Sementara, Amsory, yang diberhentikan disebut-sebut pernah mengancam Ghofur serta karyawannya sudah dijemput petugas Polsek Medan Kota dari kampung halamannya di Besilam, Kabupaten Langkat. Amsory adalah mantan karyawan Ghofur.

Saat diperiksa, Amsory mengaku ketika pembunuhan itu terjadi dirinya sedang berada di kampung halamannya di Besilam.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1518 seconds (0.1#10.140)