KSAD Bantah Pernyataan Menhan soal Pencopotan Pangdam
A
A
A
BOGOR - Pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu soal pencopotan Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan dan Dandim 0316/Batam dibantah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sebelumnya Ryamizard menyatakan bahwa Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Winson Simanjuntak, serta Komandan Kodim (Dandim) di Batam dicopot sebagai buntut dari peristiwa bentrokan antara Polri dan TNI di Barak Teratai di Satbrimob Polda Kepri, Tembesi, Batam.
"Siapa yang bilang?" kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/11/2014).
Dia mengatakan, Pangdam I Bukit Barisan dan Danrem dan Dandim Batam diganti setelah bentrokan peristiwa pertama kali antara Polri-TNI pada Minggu 21 September 2014 yang lalu.
Sekadar diketahui, bentrokan antara TNI dan Polri di Batam yang pertama kali berawal dari penggerebekan gudang penimbunan solar milik N, warga Perumahan Cipta Asri, Batam, oleh tim gabungan Reserse Kriminal Khusus dan Brigade Mobil dari Polda Kepulauan Riau.
Kemudian, bentrokan yang kedua kalinya pada Rabu 19 November 2014 di Barak Teratai di Satbrimob Polda Kepri yang bertempat di Tembesi, Batam.
"Masa saya mutasi begitu aja. Investigasi lihat dulu dong. Latar belakanganya bagaimana, baru kita ambil keputusan," tambah Gatot.
Lebih lanjut dia mengatakan, tim investigasi bentrokan TNI - Polri di Satbrimob Polda Kepri sedang bekerja hingga saat ini.
"Tim psikologi juga sedang bekerja. Tapi kata Presiden, kita akan mencari bagaimana solusi permanen. Nah, untuk mengatasi solusi permanen enggak bisa ngawur dong," ungkap Gatot.
Sebelumnya Ryamizard menyatakan bahwa Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Winson Simanjuntak, serta Komandan Kodim (Dandim) di Batam dicopot sebagai buntut dari peristiwa bentrokan antara Polri dan TNI di Barak Teratai di Satbrimob Polda Kepri, Tembesi, Batam.
"Siapa yang bilang?" kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/11/2014).
Dia mengatakan, Pangdam I Bukit Barisan dan Danrem dan Dandim Batam diganti setelah bentrokan peristiwa pertama kali antara Polri-TNI pada Minggu 21 September 2014 yang lalu.
Sekadar diketahui, bentrokan antara TNI dan Polri di Batam yang pertama kali berawal dari penggerebekan gudang penimbunan solar milik N, warga Perumahan Cipta Asri, Batam, oleh tim gabungan Reserse Kriminal Khusus dan Brigade Mobil dari Polda Kepulauan Riau.
Kemudian, bentrokan yang kedua kalinya pada Rabu 19 November 2014 di Barak Teratai di Satbrimob Polda Kepri yang bertempat di Tembesi, Batam.
"Masa saya mutasi begitu aja. Investigasi lihat dulu dong. Latar belakanganya bagaimana, baru kita ambil keputusan," tambah Gatot.
Lebih lanjut dia mengatakan, tim investigasi bentrokan TNI - Polri di Satbrimob Polda Kepri sedang bekerja hingga saat ini.
"Tim psikologi juga sedang bekerja. Tapi kata Presiden, kita akan mencari bagaimana solusi permanen. Nah, untuk mengatasi solusi permanen enggak bisa ngawur dong," ungkap Gatot.
(sms)