Deteksi dengan Pemeriksaan MRI dan MRA

Deteksi dengan Pemeriksaan MRI dan MRA
A
A
A
PEMERIKSAAN radiologi magnetic seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI), diyakini dapat memberikan gambaran menyeluruh (komprehensif) tentang kelainan dalam tubuh, termasuk jaringan otak sehingga pemeriksaan MRI telah dipilih banyak kalangan sebagai deteksi awal terjadinya stroke.
Hal ini tentunya merupakan langkah yang tepat. Sayangnya, tak jarang mereka melupakan pemeriksaan carotid arteri di leher melalui pemeriksaan Magnetic Resonance Angiography (MRA). Padahal, bagian leher bisa menjadi penyebab potensial terjadinya stroke akibat terjadinya penyumbatan pembuluh darah. “RS Siloam Sriwijaya sangat concern terhadap perkembangan penyakit stroke. Untuk itu, kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahannya. Salah satunya melalui paket pemeriksaan MRI dan MRA,” ujar Spv. Promotion and Patient Service RS Siloam Sriwijaya,Valentsia Lim.
Untuk itu, kata dia, pihak RS Siloam Sriwijaya menawarkan kedua pemeriksaan ini secara lengkap. Melalui MRA setiap cedera yang terjadi pada arteri dapat terlihat jelas. Sebuah MRA scan umumnya dilakukan pada otak untuk mendeteksi bekuan darah yang mungkin disebabkan karena beberapa kondisi kesehatan, sedangkan MRI adalah suatu proses pencitraan radiologis yang digunakan untuk mendiagnosa pendarahan internal, tumor dan penyumbatan hadir dalam seluruh anggota tubuh tubuh manusia.
Setiap luka pada otak atau organ lain jelas terlihat dalam laporan MRI. Bahkan, hanya dalam waktu 2-3 jam kelainan yang terjadi pada jaringan otak sudah dapat diketahui. Artinya, kedua pemeriksaan magnetis ini jauh lebih cepat dibandingkan jenis pemeriksaan jenis CT- Scan yang menggunakan serangkaian sinar-X. “Untuk paket pemeriksaan MRI dan MRA, hanya di tawarkan dengan harga Rp888.000,” ucap dia.
Febria Astuti
Hal ini tentunya merupakan langkah yang tepat. Sayangnya, tak jarang mereka melupakan pemeriksaan carotid arteri di leher melalui pemeriksaan Magnetic Resonance Angiography (MRA). Padahal, bagian leher bisa menjadi penyebab potensial terjadinya stroke akibat terjadinya penyumbatan pembuluh darah. “RS Siloam Sriwijaya sangat concern terhadap perkembangan penyakit stroke. Untuk itu, kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahannya. Salah satunya melalui paket pemeriksaan MRI dan MRA,” ujar Spv. Promotion and Patient Service RS Siloam Sriwijaya,Valentsia Lim.
Untuk itu, kata dia, pihak RS Siloam Sriwijaya menawarkan kedua pemeriksaan ini secara lengkap. Melalui MRA setiap cedera yang terjadi pada arteri dapat terlihat jelas. Sebuah MRA scan umumnya dilakukan pada otak untuk mendeteksi bekuan darah yang mungkin disebabkan karena beberapa kondisi kesehatan, sedangkan MRI adalah suatu proses pencitraan radiologis yang digunakan untuk mendiagnosa pendarahan internal, tumor dan penyumbatan hadir dalam seluruh anggota tubuh tubuh manusia.
Setiap luka pada otak atau organ lain jelas terlihat dalam laporan MRI. Bahkan, hanya dalam waktu 2-3 jam kelainan yang terjadi pada jaringan otak sudah dapat diketahui. Artinya, kedua pemeriksaan magnetis ini jauh lebih cepat dibandingkan jenis pemeriksaan jenis CT- Scan yang menggunakan serangkaian sinar-X. “Untuk paket pemeriksaan MRI dan MRA, hanya di tawarkan dengan harga Rp888.000,” ucap dia.
Febria Astuti
(ftr)