Belajar Strategi dan Kiat Mendapatkan Adipura

Rabu, 26 November 2014 - 13:29 WIB
Belajar Strategi dan Kiat Mendapatkan Adipura
Belajar Strategi dan Kiat Mendapatkan Adipura
A A A
SUKOHARJO - Kabupaten Sukoharjo selalu gagal memperoleh penghargaan Adipura. Penghargaan bergengsi di bidang kebersihan tersebut terakhir kali diraih sekitar tahun 1991 silam. Dalam rangka memperoleh kembali penghargaan tersebut, DPRD roadshowke sejumlah daerah di Jatim yang memperoleh penghargaan Adipura.

Kunjungan kerja (kunker) DPRD Kabupaten Sukoharjo kali ini adalah tiga kabupaten di Jatim. Masing-masing Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Madiun. Kunker melibatkan wakil rakyat dari Komisi 2 dan Komisi 3, serta sejumlah perwakilan dari eksekutif. Rombongan kunker terbagi dalam dua rombongan berbeda. Komisi 2 didampingi Wakil Ketua DPRD Sunoto dan Komisi 3 didampingi Ketua DPRD Nurjayanto.

Ada sejumlah fokus masalah yang ingin dipelajari rombongan tersebut, salah satunya strategi mendapatkan penghargaan Adipura. “Ketiga kabupaten yang dikunjungi langganan Adipura. Untuk itu, Sukoharjo harus bisa mengadopsi strategi dari tiga kabupaten tersebut agar ke depan bisa meraih Adipura,” kata Nurjayanto.

Kabupaten Nganjuk sudah enam kali berturut-turut mendapatkan Adipura. Begitu juga Kediri dan Madiun yang selalu mendapat Adipura tiap tahun. Nurjayanto menilai, Sukoharjo seharusnya juga bisa mendapatkannya. Untuk itu, dengan kunker tersebut diharapkan ada pelajaran yang bisa diadopsi di Sukoharjo dalam rangka meraih Adipura. Ada sejumlah masalah yang dihadapi Sukoharjo.

Antara lain mengenai pengolahan sampah dan juga berkenaan dengan keberadaan iklan rokok. Untuk itu, dengan kunker tersebut diharapkan Kabupaten Nganjuk bisa menularkan ilmunya dalam mendapat Adipura. “Saya harap teknik pengolahan sampah bisa diadopsi di Sukoharjo,” ujarnya.

Saat berkunjung ke Kabupaten Nganjuk, rombongan Komisi 2 dan 3 diterima oleh Wakil Bupati Abdul Wachid Badrus dan sejumlah pejabat setempat. Dalam kesempatan itu, Badrus mengungkapkan butuh kerja sama dan kekompakan antara pemerintah dan masyarakat untuk bisa meraih Adipura. Khususnya dalam hal menjaga kebersihan. Selama ini masyarakat berperan aktif dalam menjaga kebersihan di lingkungan masing- masing.

Terlebih lagi, Kabupaten Nganjuk juga sudah menerapkan pembentukan bank sampah di tiap-tiap desa dan kelurahan. “Sebelum sampah dibuang di tempat pembuangan akhir, sudah ada pemilahan sampah di bank sampah,” ucap Badrus.

Terkait pengolahan sampah tersebut, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk Hariyanto menambahkan, ada beberapa kiat dan mekanisme pengelolaan sampah. Selama ini, Pemkab Nganjuk selalu berusaha mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA dari tahun ke tahun. Sampah sudah mulai dipilah sejak dari sumber sampah dengan pembentukan bank sampah. Saat ini sudah ada 15 bank sampah yang dibangun.

“Dari bank sampah dipilah mana sampah yang bisa didaur ulang dan bisa jadi pupuk, mana sampah yang bisa dijual lagi sehingga menghasilkan uang. Sebelum dibuang ke TPA, di TPS juga kembali dipilah. Sampah yang benar-benar tidak bisa digunakan barulah dibuang ke TPA,” paparnya.

Penghargaan Adipura tidak melulu soal kebersihan saja karena harus didukung oleh kondisi lingkungan yang hijau. Kunjungan ke Kediri dan Madiun juga hampir senada. Selain masalah Adipura, pejabat eksekutif yang turut serta dalam rombongan juga menanyakan seputar kiat-kiat pengelolaan keuangan agar memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP).

Sumarno
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7453 seconds (0.1#10.140)