Basecamp Akhirnya Ditutup
A
A
A
TEGAL - Pemkot Tegal akhirnya melakukan pematokan lahan yang digunakan kontraktor proyek jalan pantura, PT Bumirejo (BRD) sebagai basecamp (kantor lapangan), kemarin. Lahan itu masih penuh dengan material, truk dan alat berat. Mesin pembuat material cor dan aspal hotmix juga masih beroperasi.
Anggota Satpol PP menancapkan sejumlah tiang besi setinggi sekitar dua meter di pintu masuk. Tiang-tiang besi tersebut kemudian dilapisi semen di bagian bawahnya agar tidak mudah dicabut. Saat patok-patok besi itu ditancapkan, basecamp seluas 2,6 hektare tersebut masih dipadati alat-alat berat, truk, dan tumpukan material. Patok itu membuat kendaraan maupun alat berat tidak bisa keluar masuk basecamp .
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tegal Joko Sukur Baharudin mengatakan setelah melewati tenggat waktu pengosongan, PT BRD belum juga melakukan kewajibannya. “Hari ini (kemarin) kita lakukan pemagaran lahan. Kita lakukan pengamanan aset pemkot yang di dalamnya ada aset milik PT BRD. Ini ditempati tanpa izin sejak November 2013 “ kata Joko kemarin.
Jika pemagaran ini mengganggu penyelesaian proyek perbaikan jalur pantura, hal itu menurutnya bukan tanggung jawab pemkot. Menurutnya, izin sewa lahan basecamp PT BRD sudah berakhir sejak 26 November 2013. Pemkot tidak memberikan perpanjangan izin. Sebab, di lahan itu akan di bangun gedung Islamic Center dan taman.
Penanggung jawab basecamp PT BRD Ooti Darwanto mengatakan, langkah pengosongan lahan sebenarnya sudah mulai dilakukan. Namun karena banyaknya kendaraan maupun alat berat yang ada di basecamp , pengosongan tidak bisa dilakukan dalam satu atau dua hari. “Paling tidak satu bulan baru bisa dikeluarkan semua, itu paling cepat,” ucapnya.
Manajer Proyek PT BRD Budiman Napitupulu mengatakan penutupan basecamp tersebut berimbas pada terbengkalainya penyelesaian proyek jalan pantura. Terakhir kali, pengerjaan yang dilakukan adalah mengeruk ruas jalan di depan Terminal Tegal. Setelah pemkot menutup basecamp, pengerukan jalan untuk peningkatan struktur jalan dari aspal menjadi beton itu otomatis belum bisa dilanjutkan.
Selain di Kota Tegal, PT BRD juga masih harus menyelesaikan betonisasi lajur utara di ruas Pejagan, Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, sepanjang lima kilometer. Karena base camp PT BRD tidak beroperasi, kelanjutan pengerjaan betonisasi di ruas itu pun tak jelas.Setiap hari di ruas itu terjadi kemacetan panjang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tegal Sugiyanto mengatakan rencana pembangunan Islamic Centre saat ini baru tahap pembuatan detail enggineering design (DED).
Farid Firdaus
Anggota Satpol PP menancapkan sejumlah tiang besi setinggi sekitar dua meter di pintu masuk. Tiang-tiang besi tersebut kemudian dilapisi semen di bagian bawahnya agar tidak mudah dicabut. Saat patok-patok besi itu ditancapkan, basecamp seluas 2,6 hektare tersebut masih dipadati alat-alat berat, truk, dan tumpukan material. Patok itu membuat kendaraan maupun alat berat tidak bisa keluar masuk basecamp .
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tegal Joko Sukur Baharudin mengatakan setelah melewati tenggat waktu pengosongan, PT BRD belum juga melakukan kewajibannya. “Hari ini (kemarin) kita lakukan pemagaran lahan. Kita lakukan pengamanan aset pemkot yang di dalamnya ada aset milik PT BRD. Ini ditempati tanpa izin sejak November 2013 “ kata Joko kemarin.
Jika pemagaran ini mengganggu penyelesaian proyek perbaikan jalur pantura, hal itu menurutnya bukan tanggung jawab pemkot. Menurutnya, izin sewa lahan basecamp PT BRD sudah berakhir sejak 26 November 2013. Pemkot tidak memberikan perpanjangan izin. Sebab, di lahan itu akan di bangun gedung Islamic Center dan taman.
Penanggung jawab basecamp PT BRD Ooti Darwanto mengatakan, langkah pengosongan lahan sebenarnya sudah mulai dilakukan. Namun karena banyaknya kendaraan maupun alat berat yang ada di basecamp , pengosongan tidak bisa dilakukan dalam satu atau dua hari. “Paling tidak satu bulan baru bisa dikeluarkan semua, itu paling cepat,” ucapnya.
Manajer Proyek PT BRD Budiman Napitupulu mengatakan penutupan basecamp tersebut berimbas pada terbengkalainya penyelesaian proyek jalan pantura. Terakhir kali, pengerjaan yang dilakukan adalah mengeruk ruas jalan di depan Terminal Tegal. Setelah pemkot menutup basecamp, pengerukan jalan untuk peningkatan struktur jalan dari aspal menjadi beton itu otomatis belum bisa dilanjutkan.
Selain di Kota Tegal, PT BRD juga masih harus menyelesaikan betonisasi lajur utara di ruas Pejagan, Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, sepanjang lima kilometer. Karena base camp PT BRD tidak beroperasi, kelanjutan pengerjaan betonisasi di ruas itu pun tak jelas.Setiap hari di ruas itu terjadi kemacetan panjang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tegal Sugiyanto mengatakan rencana pembangunan Islamic Centre saat ini baru tahap pembuatan detail enggineering design (DED).
Farid Firdaus
(ftr)