Tuntut Perbaikan Upah, Demo Guru di Pamekasan Ricuh
A
A
A
PAMEKASAN - Aksi unjuk rasa yang digelar para guru berstatus GTT (guru tidak tetap) di Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur, berlangsung ricuh. Massa guru terlibat saling dorong dengan polisi yang menjaga aksi demo.
Emosi pengunjuk rasa naik ketika petugas melarang massa masuk ke dalam kantor pemkab. Pasalnya, massa ingin menyampaikan aspirasi langsung kepada Bupati Pamekasan Achmad Syafii.
"Kami ingin menagih janji bupati saat kampanye dulu yang menjanjikan akan memberi honor GTT setara dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Pamekasan," ujar Koordinator Aksi Guru Akh Fakih, dalam orasinya, Selasa (25/11/2104).
Dilanjutkan dia, hingga kini janji tersebut belum terealisasi. Saat massa tengah berorasi dan mendesak agar bertemu langsung, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah setempat menemui pendemo.
Massa yang ingin bertemu guru pun akhirnya menolak, dan kericuhan mulai terjadi. Massa hanya ingin bertemu dengan bupati, dan menyampaikan langsung keluhan mereka.
Kendati begitu, kericuhan tidak berlangsung lama. Massa guru berhasil ditenangkan oleh koordinator aksi. Kemudian, massa pun kembali tenang, dan orasi dilakukan kembali oleh perwakilan guru.
Emosi pengunjuk rasa naik ketika petugas melarang massa masuk ke dalam kantor pemkab. Pasalnya, massa ingin menyampaikan aspirasi langsung kepada Bupati Pamekasan Achmad Syafii.
"Kami ingin menagih janji bupati saat kampanye dulu yang menjanjikan akan memberi honor GTT setara dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Pamekasan," ujar Koordinator Aksi Guru Akh Fakih, dalam orasinya, Selasa (25/11/2104).
Dilanjutkan dia, hingga kini janji tersebut belum terealisasi. Saat massa tengah berorasi dan mendesak agar bertemu langsung, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah setempat menemui pendemo.
Massa yang ingin bertemu guru pun akhirnya menolak, dan kericuhan mulai terjadi. Massa hanya ingin bertemu dengan bupati, dan menyampaikan langsung keluhan mereka.
Kendati begitu, kericuhan tidak berlangsung lama. Massa guru berhasil ditenangkan oleh koordinator aksi. Kemudian, massa pun kembali tenang, dan orasi dilakukan kembali oleh perwakilan guru.
(san)