Nguri-Uri Gamelan
A
A
A
Gamelan merupakan alat musik tradisional Jawa yang menjadi warisan seni budaya Indonesia.
Musik gamelan biasa digunakan untuk mengiringi pementasan wayang orang, wayang kulit, tari tradisional Jawa dan sekarang juga digunakan juga untuk mengiringi musik kontemporer. Menurunnya minat para pemuda melestarikan warisan seni budaya saat ini tidak menyurutkan pemilik pabrik home industrygamelan, Supoyo, 64, untuk terus melestarikan gamelan.
“Sudah 30 tahun saya meneruskan usaha bapak saya menjadi empu gamelan di desa ini,” ujar Supoyo saat ditemui KORAN SINDOdi home industry UKM-gamelannya di Martan, Wirun, Mojolaban, Sukoharjo, kemarin. Pembuatan gamelan tidaklah gampang. Satu set alat musik gamelan bisa dikerjakan dalam tiga bulan. Proses pembuatannya pun memerlukan kesabaran dan kekuatan fisik menahan debu dari arang yang terbakar.
Gamelan yang berjenis gong dan kenong dibuat dengan bahan dasar dari perunggu dan tembaga serta dicampur timah. Pembuatan berawal dari peleburan campuran perunggu, tembaga, dan timah. Kemudian, bahan-bahan ini dipanaskan sehingga menjadi lempengan kemudian dibentuk menjadi sebuah bulatan yang berbentuk gong atau kenong dengan cara manual dan tradisional.
Tahap berikutnya adalah bulatan-bulatan tersebut ditimpa menggunakan besi berat (palu) saat campuran bahan tersebut dalam keadaan panas. Meski zaman sudah modern, alat musik gamelan masih mempunyai tempat di Indonesia. Penjualan alat musik tersebut saat ini masih berjalan baik karena beberapa daerah di Nusantara kesenian budayanya menggunakan alat musik gamelan.
Bahkan, gamelan produksi Indonesia kini juga menjadi incaran publik internasional “Penjualan gamelan saya sudah sampai Eropa dan Amerika, terutama Malaysia yang sering memesan” ujar Supoyo. Menurutnya, satu set gamelan dijual dari Rp275 juta–Rp400 juta dengan kualitas terbaik.??
Teks & Foto: Koran Sindo/Budi Arista Romadhoni
Musik gamelan biasa digunakan untuk mengiringi pementasan wayang orang, wayang kulit, tari tradisional Jawa dan sekarang juga digunakan juga untuk mengiringi musik kontemporer. Menurunnya minat para pemuda melestarikan warisan seni budaya saat ini tidak menyurutkan pemilik pabrik home industrygamelan, Supoyo, 64, untuk terus melestarikan gamelan.
“Sudah 30 tahun saya meneruskan usaha bapak saya menjadi empu gamelan di desa ini,” ujar Supoyo saat ditemui KORAN SINDOdi home industry UKM-gamelannya di Martan, Wirun, Mojolaban, Sukoharjo, kemarin. Pembuatan gamelan tidaklah gampang. Satu set alat musik gamelan bisa dikerjakan dalam tiga bulan. Proses pembuatannya pun memerlukan kesabaran dan kekuatan fisik menahan debu dari arang yang terbakar.
Gamelan yang berjenis gong dan kenong dibuat dengan bahan dasar dari perunggu dan tembaga serta dicampur timah. Pembuatan berawal dari peleburan campuran perunggu, tembaga, dan timah. Kemudian, bahan-bahan ini dipanaskan sehingga menjadi lempengan kemudian dibentuk menjadi sebuah bulatan yang berbentuk gong atau kenong dengan cara manual dan tradisional.
Tahap berikutnya adalah bulatan-bulatan tersebut ditimpa menggunakan besi berat (palu) saat campuran bahan tersebut dalam keadaan panas. Meski zaman sudah modern, alat musik gamelan masih mempunyai tempat di Indonesia. Penjualan alat musik tersebut saat ini masih berjalan baik karena beberapa daerah di Nusantara kesenian budayanya menggunakan alat musik gamelan.
Bahkan, gamelan produksi Indonesia kini juga menjadi incaran publik internasional “Penjualan gamelan saya sudah sampai Eropa dan Amerika, terutama Malaysia yang sering memesan” ujar Supoyo. Menurutnya, satu set gamelan dijual dari Rp275 juta–Rp400 juta dengan kualitas terbaik.??
Teks & Foto: Koran Sindo/Budi Arista Romadhoni
(ars)