Tiga Kecamatan Terendam Banjir

Jum'at, 21 November 2014 - 17:03 WIB
Tiga Kecamatan Terendam Banjir
Tiga Kecamatan Terendam Banjir
A A A
BANDUNG - Ribuan rumah di tiga kecamatan, Baleendah, Bojong soang, dan Dayeuhkolot terendam banjir. Banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi selama dua hari terakhir sehingga menyebabkan Sungai Citarum meluap.

Kondisi paling parah terjadi di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Dayeuhkolot. Di Kecamatan Dayeuhkolot, banjir melanda dua rukun warga (RW) di Kampung Leuwi bandung dan Desa Dayeuhkolot.

Sedangkan di Kecamatan Bojongsoang, banjir merendam Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang. Sementara di Kecamatan Baleendah, luapan air menggenangi Kampung Cieunteung, Kelurahan Baleendah dan Kelurahan Andir. Yusron, 55, warga Kampung Jembatan, RT 02/09, Kelu rahan Andir mengatakan, air mulai menggenangi rumah war ga sejak pukul 21.00 WIB, Rabu (19/11).

Air mulai menggenangi kawasan itu sejak dua hari lalu. Namun hari ini merupakan banjir yang cukup besar “Kalau kemarin belum besar. Hanya sebetis orang dewasa. Jalan Andir juga belum terendam, di gang saja banjirnya,” kata Yusron. Di Kelurahan Andir, terdapat 10 RW yang terendam. Empat RW diantaranya cukup parah, yakni RW 6, 7, 9 dan 13.

Ke tinggian air antara 10 sentimeter hingga 1,5 meter. Akibatnya Jalan Andir-Rancamanyar terputus, tak bisa dilalui kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat. Warga terpaksa harus memarkirkan kendaraan di tepi Jalan Raya Dayeuhkolot. Untuk bisa melalui Jalan Andir Rancamanyar, mereka harus menggunakan perahu sebab ketinggian air di jalan tersebut berkisar 50 sentimeter hingga 1 meter.

Bahkan untuk menuju Kampung Ciputat dan Parung halang, warga harus dua kali menggunakan perahu. Dari jalan masuk menuju Andir, warga menggunakan perahu atau delman hingga Jembatan Cisangkuy.

Setelah itu hanya moda transportasi perahu yang bisa melalui kawasan tersebut. Siklus Lima Tahun Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Marlan mengatakan, intensitas air mulai meningkat dan menggenangi rumah warga sejak Rabu (19/11) sekitar pukul 23.00 WIB.

Pada Kamis (20/11) pukul 02.00 WIB, ketinggian air naik cukup signifikan. “Air yang besar itu datang dari Sungai Cisangkuy. Kalau dari Majalaya airnya tidak terlalu besar. Jadi sejak tadi malam air mulai merendam kawasan Baleendah,” kata Marlan di GOR Baleendah kemarin. Dia mengemukakan, untuk korban banjir di Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot seba gian telah mengungsi.

Namun untuk warga di Bojongsoang masih bertahan di rumah masing-masing. “Di Cijagra, Bojongsoang terdapat 101 kepala keluarga (KK) dengan 305 jiwa yang terdampak tapi mereka tidak mengungsi. Paling banyak yang mengungsi itu di Andir dan Cieunteung,” ujar dia.

Marlan mengimbau warga untuk mewaspasai siklus banjir lima tahunan. BPBD Kabu paten Bandung memprediksi jika pada awal tahun bisa terjadi banjir besar. “Banjir yang besar itu terakhir terjadi 2010. Jadi kami saat ini sedang waspada jika terjadi banjir besar. Karena sudah terbukti beberapa kali setiap lima tahun terjadi banjir besar,” kata Marlan.

Selain banjir, pihaknya juga meminta warga waspada terhadap bencana long sor. Pasalnya BMKG memperkirakan hujan derasakan terus menimpa wilayah Kabu pa ten Bandung.

Nur Azis
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4049 seconds (0.1#10.140)
pixels